•Nara: Selamanya

17.8K 2.6K 127
                                    


Aku memeluk semua surat dari Deeka yang aku baca kurang dari dua jam.

Aku sempat berhenti membaca, karena terlalu sedih. Deeka juga di salah satu suratnya, memintaku untuk berhenti membaca dulu sampai aku merasa lebih tenang.

Semua surat dari Deeka sudah menjawab semua tanda tanya yang ada di kepalaku. Rasanya lega, tapi ... kenapa dia senang sekali menyembunyikan banyak hal dariku?

Dia menyukaiku sejak kelas sepuluh, lalu ... kenapa dia tidak berani menyatakannya secara langsung?

Kenapa dia malah bertingkah menyebalkan dan sering sekali menggangguku?

Deeka bodoh.

Aku sangat ingin menjitak kepalanya saat ini juga. Tapi, sayangnya ... itu tidak mungkin.

Deeka, aku tidak akan melupakan kamu.

Aku sangat mencintaimu, dengan seluruh detak jantungku juga.

Aku janji akan menjadi penulis. Aku tidak akan pernah berhenti menulis. Semoga, kamu di sana bisa melihatku dengan bahagia.

Aku juga akan bahagia, Deeka.

Aku akan menuruti semua pesanmu.

Aku tidak akan pesimis lagi.

Aku tidak akan menunduk malu lagi. Aku akan lebih percaya diri sekarang. Aku janji!

Dan, aku juga akan terus dekat dengan Roni. Dia sangat baik. Aku juga merasa nyaman bersamanya, walau ... tentu saja tidak senyaman bersamamu.

Deeka, aku janji.
Aku akan selalu mengingatmu.
Aku akan sering berkunjung ke makam kamu. Aku juga akan membawakan bunga kesukaan kamu. Pokoknya, jangan khawatir.

Aku tidak mungkin bisa melupakanmu.

Terima kasih, atas surat-suratmu, Deeka.

Sekarang aku merasa begitu dicintai olehmu. Akhirnya, aku tahu perasaan kamu yang sesungguhnya. Dan aku bahagia karena kamu sangat mencintaiku.

Ternyata, cintaku tidak pernah bertepuk sebelah tangan.

I love you so much, Deeka.

Kamu akan terus hidup di hati aku selamanya...

Tamat

Last Letters ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang