Nara, tulisan gue di surat ini mungkin nggak sebagus surat yang sebelumnya.Tangan gue gemetar, saat mencoba nulis surat ini buat lo.
Gue semakin takut, Ra.
Tangan gue udah semakin sulit digerakkin. Tangan gue udah nggak nurut sama otak gue. Keterlaluan, 'kan?
Dan Nara, gue nggak mau ketemu lo saat ini, ataupun besok. Makanya, lo mending fokus nulis aja. Jangan ketemu gue.
Gue udah semakin cacat.
Gue malu, Nara.
Yah, sekarang lo udah tahu alasan gue pas nelepon lo tengah malem.
Iya, gue ngelarang lo dateng ke rumah sakit selama seminggu, karena gue nggak mau lo liat gue yang udah SEMAKIN cacat ini.
Maaf...Gue kayaknya sering banget bohong sama lo, ya? Aduh, dosa gue kayaknya banyak nih. HAHA.
Tapi, sekarang ... saat lo baca surat ini, gue udah bahagia.
Lo jangan khawatir.
Jangan sedih.
Apalagi nangis.
Gue nggak suka.
Oke?
Gue harap air mata lo nggak jatuh saat baca surat ini...
Tersenyumlah, karena gue udah gapapa.
Salam sayang,
Deeka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Letters ✔️
Historia Corta[READ REGRET FIRST, please] Ini adalah kumpulan surat lelaki ceria, yang bernama Deeka. Untuk seorang perempuan yang diam-diam ia cinta. Surat terakhir, yang mengungkapkan perasaan Deeka yang sesungguhnya, sebelum ia pergi jauh. Sangat jauh dari pe...