Dua

329 115 90
                                    

Farhan dan Aldi bersiap pergi ke Palembang. Ya, mereka berdua dipercaya oleh kantor tempat mereka bekerja untuk mendapatkan tanda tangan kerjasama dari perusahaan asing asal Korea Selatan yang mempunyai cabang di Palembang bernama Yeung Seoul.

Saat keduanya tiba di sana, cuaca Kota Palembang sedang dalam keadaan sangat dingin karena memang sekarang sedang memasuki musim penghujan. Mereka pun ditemani hujan deras saat menuju penginapan mereka selama berada di sini.

"Gila, Sob, dingin banget!" seru Aldi ketika sudah berada di kamar penginapan yang telah disediakan oleh perusahaan asing tersebut.

"Iya, Sob, dingin banget, sampai mengigil, nih, badan gue," sahut Farhan

Selang beberapa detik kemudian, seseorang mengetuk pintu. Farhan membukanya dan mendapati seorang pria berusia sekitar empat puluh tahunan yang langsung membungkuk menghormatinya. Farhan dan Aldi sempat bingung, namun mereka tersadar, mungkin pria tersebut utusan dari perusahaan Korea tersebut. Keduanya langsung membalas membungkuk, menghormati kebiasaan budaya Korea Selatan.

"Ini ada beberapa jaket yang disediakan dari kantor Bapak, untuk Bapak dan teman Bapak di dalam," ucap pria itu pada Farhan

Farhan mengerutkan dahinya kebingungan yang langsung ditangkap oleh pria itu

"Saya juga orang Indonesia, Pak," ucap pria itu menjawab pertanyaan Farhan.

"Oh, jadi Bapak orang Indonesia juga. Dari kota mana Pak?" tanya Farhan tersenyum hangat. Ia sempat mengira semua orang yang bekerja di penginapan sini, pasti juga dari Korea, ternyata ia salah

"Saya dari Bekasi, Pak."

"Terus Bapak bekerja di sini?" tanya Farhan lagi.

"Iya, Pak. Saya bekerja di penginapan ini, karena di Bekasi sangat  sulit mencari pekerjaan. Kemudian saya membaca di internet, ada lowongan pekerjaan di perusahaan asing, meski ditempatkan di Palembang. Saya mencoba melamar, dan syukurlah, saya diterima bekerja."

Mendengar ucapan Bapak tersebut, membuat Farhan berpikir, betapa sulitnya mencari sebuah pekerjaan di negara sendiri.

"Iya, Pak, Bapak benar, di Indonesia memang sulit sekali mencari pekerjaan. Seharusnya pemerintah kita bisa mengatasi hal ini, sehingga tidak banyak orang kita yang berpikir untuk bekerja hingga sampai ke luar negeri. Oh ya, Pak, terus Bapak sendiri gimana kerja di sini, apa Bapak merasa nyaman?" Farhan kembali bertanya

Kalau dibilang nyaman sih, nyaman Pak, tapi yang tidak nyamannya karena harus berada jauh dari keluarga. Tapi itu semua terobati dengan gaji yang saya terima . Sekitar 4,5 juta perbulan, sehingga saya bisa mengirimkan separuhnya buat keluarga saya di Bekasi."

Farhan mengangguk, ikut merasakan kebahagiaan bapak itu, Ia pun dapat mengerti kenapa gaji Bapak tersebut lumayan tinggi, pembayaran dilakukan dalam mata uang Won, yang kemudian menjadi tinggi saat dikonversikan ke Rupiah.

Farhan menerima jaket tersebut dengan mengucapkan terima kasih. Bapak itu mengangguk dan segera pamit dengan berpesan untuk bisa memanggilnya jika membutuhkan sesuatu.

"Lama amat, lo, Sob, memangnya siapa, sih, yang ngetuk pintu tadi?" Tanya Aldi penasaran

"Oh, itu tadi seorang bapak yang bekerja di penginapan ini, dan ternyata dia berasal dari Indonesia juga jadi kami sempat mengobrol sebentar."

"Ah, serius lo, Sob?" Aldi tampak tak percaya.

"Iya, gue serius, Sob, Bapak itu dari Bekasi. Tadinya aku kira semua yang bekerja di tempat penginapan ini, warga Korea, karena ini tempat penginapan Korea, eh ternyata ada juga orang kita, Sob," sahut Farhan seraya menyerahkan jaket milik Aldi

Fita untuk FarhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang