Aldi yang sangat penasaran kenapa Fita bisa mengingat dirinya, langsung menemui salah satu Dokter Spesialis Saraf yang berada di Kota Palembang dan menanyakan tentang kasus tersebut.
"Yang bener seperti itu, Dok?" Aldi memastikan kembali penjelasan Dokter Spesialis Saraf tersebut
"Iya, kurang lebih begitu, Pak. Orang yang mengidap amnesia bisa saja kembali ingatannya, tergantung seberapa parah amnesia yang dialaminya," Dokter menjelaskan kembali.
"Tapi kenapa dia masih belum bisa mengingat orang yang sangat istimewa dalam hidupnya?" Aldi masih penasaran.
"Kalau tentang itu, biasanya nanti ingatannya akan kembali ketika bertemu lagi dengan orang tersebut dalam frekuensi yang lebih sering, tapi saya tidak bisa memastikan kapan itu akan terjadi."
Aldi tertunduk lesu saat keluar dari ruang dokter, karena Fita belum bisa mengingat Farhan, begitu pun sebaliknya. Ia sangat berharap semoga saja keduanya bisa kembali saling mengingat.
*****
"Fit, kalau aku boleh tahu, kamu sejak kapan tinggal di Jakarta?" tanya Farhan pada Fita saat mereka sedang jalan berdua. Fita mengajaknya berjalan-jalan keliling Kota Palembang. Dan Farhan baru mengetahui Fita sebenarnya asli Jakarta. Masih ada waktu sekitar 3 hari untuk dirinya dan Aldi berada di sini dan menyelesaikan tugas mereka sebelum kembali ke Jakarta.
Fita memang sengaja mengajak Farhan jalan-jalan melihat Kota Palembang, karena dulu selama ia di Jakarta, ia juga pernah merasakan di ajak seseorang menyelusuri Kota Jakarta, walaupun wajah orang tersebut masih belum bisa diingatnya. Semula Fita juga mengajak Aldi, tapi Aldi menolaknya karena ada keperluan lain.
Farhan terlihat senang sekali ketika baru sampai di kampus. Tak lepas pandanganya dari Fita. Fita yang penasaran dengan sikap Farhan langsung menanyakannya, namun Farhan tidak menjawabnya. Hingga akhirnya Farhan akan mengajak Fita jalan-jalan menyelusuri Kota Jakarta nanti, untuk memberi tahu pada Fita kenapa ia tadi pagi sangat senang.
"Hmm, Han, kamu belum cerita loh, kenapa kamu tadi pagi terlihat seneng banget," kata Fita saat mereka di kantin kampus
"Oh iya, sorry, Fit, aku lupa. Gimana kalau aku ceritain sambil kita jalan-jalan?" Usul Farhan
"Jalan-jalan?"
"Iya, jalan-jalan. Kamu nggak ada kuliah lagi, kan?" Farhan memastikan.
"Udah nggak ada, sih."
"Nah, gimana kalau aku ceritainnya sambil jalan-jalan?" ulang Farhan kembali mengajak Fita dengan nada membujuk
Fita masih berpikir sejenak, sampai akhirnya ia mengangguk setuju. "Baiklah." Senyum manis tersungging di sana, Farhan pun membalasnya dengan senyuman
Ternyata Farhan mengajak Fita ke sebuah sisi pantai di Ancol. Suasana sore hari ini cukup baik, dan tidak terlalu ramai. Mengingat ini masih jam kerja dan bukan hari weekend sehingga bisa dihitung dengan jari, berapa orang yang berada di pantai ini.
"Hmm..., Fit, aku boleh nanya sesuatu , nggak?" tanya Farhan dan Fita pun menoleh ke arah Farhan
"Boleh, Han tanya aja."
"Hmm..., kamu itu sebenarnya orang mana, sih?"
"Aku?"
"Iya, kamu."
"Hmm ... memangnya kenapa, Han?"
"Aku pengen tau aja, sih, Fit."
"Aku orang Jakarta, kok, Han."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fita untuk Farhan
General FictionSebuah kisah tentang dua insan manusia yang saling mencintai tapi mengalami ujian yang berat ketika keduanya sama-sama terkena Amnesia Anterograde, setelah sebuah tragedi hebat menimpa keduanya...