Fita masih dihantui rasa penasaran dengan semua bayangan yang semakin sering datang saat ia bersama Farhan, terlebih bayangan yang ia alami saat memeluk Farhan semalam. Dan hanya satu yang dapat ia tanyai, yaitu Aldi, karena Aldi juga berada di dalam bayangan tersebut.
Segera Fita menuju flat Aldi untuk mencari tahu, meski kepalanya selalu, sakit setiap kali ia memaksa untuk mengingat semua itu.
"Al, tujuan aku ke flat-mu, karena ada yang ingin aku tanyakan padamu, dan aku mohon untuk dijawab dengan sejujur-jujurnya," ucap Fita setelah duduk di ruang tamu flat Aldi
Aldi mengangguk, dengan meletakkan dua gelas lemon tea di atas meja.
"Memangnya kamu mau nanya apa, Fit?" tanya Aldi penasaran.
"Aku ingin tanya , apa aku pernah mengenal Farhan sebelumnya?" tanya Fita penuh keingin tahuan
Aldi tercekat kaget, tak menyangka Fita akan menanyakannya langsung kepadanya begitu saja.
"Maksudmu apa, Fit?"
"Ya, maksudku, apa aku pernah mengenal Farhan sebelum aku mengenalnya di sini, di Palembang, saat pertemuan kita di kantorku yang lalu?"
Kenapa Fita bertanya seperti itu apa dia telah mengingat semuanya?
Fita melihat Aldi hanya diam saja, tidak menjawab pertanyaanya.
"Al, kenapa kamu diam saja?" Fita menyadarkan keterdiaman Aldi. "Benar, kan, kalau aku sudah kenal Farhan sebelumnya?" desaknya. "Al, jangan diam saja, jawab pertanyaanku."
Sesaat Aldi menimbang, apakah ia harus menceritakannya? Melihat Fita dan Farhan sudah cukup dalam rasa penasaran mereka. Semoga tidak terjadi apa-apa jika ia menceritakannya. Akhirnya ditariknya napas dalam-dalam.
"Baiklah aku akan menceritakannya, Fit," ucap Aldi. Setelah itu ia pun menceritakan semuanya.
Fita terkatup menahan keterkejutannya selepas mendengar semua yang diceritakan Aldi kepadanya. Ia hampir tak mempercayainya.
"Kenapa kamu tidak meceritakannya padaku sebelumnya, Al?"
"Karena aku takut terjadi sesuatu padamu, Fit, karena dokter menyarankan pada kami semua-padaku, keluargamu, juga keluarga Farhan untuk tidak menceritakan semuanya pada kalian berdua. Ditakutkan akan terjadi sesuatu pada kalian berdua, setelah kami menceritakan semuanya," Aldi menjelaskan penuh sesal.
"Apa sekarang kamu telah mengingat semuanya, Fit?"
"Aku belum bisa mengingat semuanya, Al," sahut Fita lirih. Sesaat kemudian kembali muncul bayangan di benaknya.
"Han, kalau boleh tahu , kenapa kamu memanggilku Fita-ya?" tanya Fita pada Farhan yang baru menyadari sesuatu tentang Farhan
"Memangnya kenapa, kalau aku memanggilmu Fita-ya? Bukankah itu sebuah bentuk sapaan untuk orang yang sudah akrab?"
"Memangnya kita sudah akrab, Han?" Fita berbalik tanya dengan menggoda Farhan.
Farhan terdiam kebingungan harus menjawab.
Fita pun tersenyum melihatnya, "Aku cuma bercanda kok, Han, dan yang kamu bilang tadi benar, kok, itu memang sebuah sapaan yang digunakan oleh orang Korea apabila orang tersebut sudah akrab. Oh ya, ngomong-ngomong, kamu tau darimana hal itu, Han?"
"Ya, iyalah aku tahu, Fit, karena sejak mengenal dirimu, aku selalu berusaha untuk mengetahui bahasa Korea dan disaat apa aku menggunakan bahasa tersebut. Itu semua aku lakukan karena kamu sangat menyukai Negeri Ginseng itu dan sekarang kamu bisa lihat aku sudah cukup banyak tahu bahasa Korea," Farhan membanggakan dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Fita untuk Farhan
General FictionSebuah kisah tentang dua insan manusia yang saling mencintai tapi mengalami ujian yang berat ketika keduanya sama-sama terkena Amnesia Anterograde, setelah sebuah tragedi hebat menimpa keduanya...