Epilog

195 39 32
                                    

Beberapa minggu berselang, kedua orang tua Farhan dan Fita telah mengetahui apa saja yang telah dialami oleh mereka berdua selama ini, dan mereka semua senang karena akhirnya ingatan Farhan dan Fita telah kembali. Mereka semua berharap, ini menjadi awal dari kebahagiaan yang akan mereka berdua rasakan.

"Aku senang akhirnya, lo, Sob, bisa mengingat Fita," ucap Aldi pada sahabatnya itu.

"Iya, Al, aku juga senang, telah bisa mengingat gadis yang sangat aku cintai," sahut Farhan.

Tak lama bel flat Aldi berbunyi, ia langsung membukanya. Aldi tersenyum melihat Shiren sudah berada di depan pintunya. Ya, dirinya dan Shiren telah menjadi sepasang kekasih. Dan orang yang pertama mendengar kabar bahagia itu adalah Farhan.

"Hai, Al," sapa Shiren sambil tersenyum

"Hai, Ren," Aldi tersenyum menyambut Shiren.

"Ciyeee yang udah jadian!!" teriak Farhan dari kejauhan, menggoda Aldi dan Shiren.

Wajah Aldi dan Shiren langsung merona merah. Aldi pun mengajak Shiren masuk.

Mereka bertiga mengobrol sebentar, sebelum akhirnya Farhan pamit karena harus pergi.

"Ya, udah, aku pamit ya, Ren, Sob, lanjutin kencan kalian," goda Farhan lagi pada Aldi dan Shiren.

"Iya, deh, hati-hati lo di jalan," Aldi mengingatkan seperti biasa.

"Siiipppp!"

Dari flat Aldi, Farhan menuju sebuah taman, tempat ia dan Fita akan bertemu. Sebuah taman yang menjadi saksi ujian cinta mereka akibat rencana dua teman mereka, Kevin dan Shiren. Tapi semua sudah berlalu, dan Fita serta Farhan sudah memaafkan keduanya.

"Hai, Fit," panggil Farhan

"Hai, Han," sahut Fita dengan tersenyum.

Hari ini Fita terlihat sangat cantik, dengan balutan switer, juga syal yang melingkar di lehernya, serta poni yang sangat indah.

"Kamu sudah lama berada di sini, Fit?"

"Belum lama kok, Han."

Farhan tersenyum, lalu menggenggam tangan Fita. "Apa kamu ingat, Fit, di taman ini hubungan kita sempat berakhir?"

"Iya, Han, aku ingat dan aku berharap ini tak akan pernah terjadi lagi."

Setelah itu mereka duduk di rumput taman.

"Tidak terasa, ya, Fit, beberapa tahun telah berlalu, sejak pertemuan pertama kita di koridor kampus, tempat kita berdua menuntut ilmu dulu."

"Iya, Han, tidak terasa waktu berlalu begitu cepat."

Lalu selanjutnya keduanya hanya diam saja untuk mengenang kembali, apa saja yang telah dilalui keduanya saat itu, seperti membaca buku bersama di perpustakaan, jalan-jalan bersama ke tempat-tempat yang wajib dikunjungi di Jakarta, lalu saat Farhan menyatakan perasaanya pada Fita, dan juga jalan-jalan bersama ketika berada di Palembang. Sungguh sebuah kenangan yang sangat sulit untuk dilupakan bagi keduanya.

"Han...,"

"Hmm...."

"Aku sekarang senang sekali telah kembali bersamamu, setelah beberapa ujian terberat yang telah kita lalui berdua."

Farhan mengangguk, "Aku juga senang sekali, Fit, bisa bersamamu lagi sekarang, setelah melewati beberapa ujian seberat ini."

Lalu keduanya saling tatap sampai akhirnya Farhan mencium kening Fita.

"Aku mencintaimu, Fit."

"Aku juga, Han, sangat mencintaimu."

Setelah itu Fita bersandar di bahu Farhan lalu keduanya menikmati udara malam dan indahnya taman, sambil melihat indahnya bintang-bintang di langit dengan perasaan bahagia. Mereka berdua yakin, kedepannya akan selalu bahagia seperti ini.

Hati seseorang pasti akan selalu ingat pada seseorang yang sangat ia cintai, sekalipun pikiran mereka tak mampu untuk mengingatnya, karena yang namanya hati pasti akan selalu mengingat hal itu.


***Tamat***


Fita untuk FarhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang