Suatu hari di daerah Tokyo pinggiran tapi ga pinggir-pinggir amat, hiduplah sepasang kekasih bernama Yamada Ryosuke dan Chinen Yuri.
"Beb, ambilin tisu satu donk," Chinen, lelaki yang bertubuh mungil dan rambut helm itu dengan manjanya menyuruh pacarnya untuk mengambilkan selembar tisu di atas meja seberang tempat tidur.
"Dih. Punya kaki tangan sendiri mbok yo dipakek Chii," Yamada, pria yang tingginya tak beda jauh dari pacarnya, menggerutu dengan aksen medhoknya. Pasalnya, ia sedang asyik dengan gamenya, tapi malah disuruh-suruh sama bebebnya.
"Mager," Chinen membalas cepat.
"Duh, yowes. Gausah tisu-tisuan," Yamada dengan ogah-ogahan menjawab perkataan Chinen.
"Plis, Yam! Ingusnya udah mau netes ini!"
"Aduh kamu tu. Manja banget si," dengan terpaksa, Yamada mengangkat pantatnya dari atas sofa. Ia berjalan menuju meja, lalu mengambil kotak tisu yang diinginkan Chinen.
"Nyoh!" Dengan santainya, Yamada melemparkan kotak tisu tersebut tanpa melihat ke arah pacarnya. Untung saja, Chinen dengan sigap menangkap kotak tisu tersebut.
"Ih mintanya satu lembar doank malah dikasih se kotaknya," ujar Chinen.
"Udah diambilin ga bilang makasih malah nyinyir!" Protes Yamada dengan sebalnya.
"Iya iya makasih sayang~" Chinen mengucapkan terima kasihnya dengan nada penuh cinta yang dibuat-buat.
"Ga usah sayang-sayangan. Gilo aku," Balas Yamada dengan juteknya. Chinen tidak membalas perkataan Yamada, karena ia sudah tidak tahan dengan ingusnya yang sedari tadi ia tahan-tahan agar tidak merembes keluar dari lubang hidungnya. Chinen menarik satu lembar tisu, dan,
srooooot!
ia mengeluarkan ingusnya dengan sekuat tenaga.
Yamada yang mendengar suara ingus yang dihembuskan keluar langsung bergidik jijik.
"CHINEN! JOROK IH!" Yamada meneriaki pacarnya, namun sama sekali tidak digubris oleh Chinen. Malahan, Chinen menarik lagi satu lembar tisu dan lagi-lagi ia berusaha untuk mengeluarkan lendir kental dari hidungnya.
"CHINEEEEEN! JIJIK CHIIIII!" Teriak Yamada histeris.
Sementara itu, Chinen yang masih berkutat dengan tisu bekas ingusnya hanya menghembuskan napas lega karena hidungnya sudah tidak buntu lagi.
"Iya, iya. Udah nih," Ujar Chinen yang lalu bangkit dari kasur dengan maksud ingin membuang tisu ke tempat sampah. Namun, disaat ia akan membuang tisunya, sebuah ide iseng menghinggapi otaknya.
Perlahan-lahan, Chinen menghampiri pacarnya yang kembali serius dengan hapenya, dan secepat kilat, ia menempelkan tisu bekas ingusnya ke pipi Yamada.
"Astaghfirullah, opo iki?" Yamada mengambil benda yang menempel di pipi chubbynya itu, sementara itu Chinen dengan gesitnya segera berlari keluar dari kamar.
Yamada mengerutkan dahinya, sebelum akhirnya ia tersadar bahwa benda yang dipegangnya sekarang adalah gumpalan tisu bekas lendir hidung Chinen. Yamada melebarkan matanya, dan dengan refleks, ia melempar tisu bekas itu jauh-jauh dari tangannya.
"JUUUANCOK! CHINEEEEEEEEEEEEEEEN!!!!!"
Selesai.
Ay. FF Bahasa Indonesia pertama aing neh. Gimana, gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Yamada-kun and His Mischievous Bae
Short Story[Indonesian] Yamada Ryosuke mempunyai pacar super iseng bernama Chinen Yuri. Meskipun Chinen isengnya setengah mati, Yamada tetap menyayanginya sepenuh hati. Kok bisa sih? P.S: Sesungguhnya dan sejujurnya, ini BUKAN cerita bersambung. . . (tapi ada...