Sebelum lanjut ke cerita Masa SMA III, mari kita selipkan dulu cerita Masa Kecil II. Enjoy! 😁
"Chinen juga suka sama lu, Yamada."
"Aku tuh suka sama Mas Ryo, Rik... Udah lama banget... Udah lempar kode berkali-kali... Tapi kok aku ga di notis-notis ya..."
"Lu yakin sampe kita lulus lu tetep ga mau nyatain perasaan lu ke Chinen?"
Kata-kata serta cerita yang dilontarkan oleh geng wanita-wanita rumpi kelas 3-C―yang nantinya kita sebut sebagai Geng Lili Sejuk. Terima kasih kepada seseorang―terus terngiang di benak Yamada. Sebenarnya ia juga sudah cukup, tidak, sudah terlalu lama menumbuhkan perasaannya terhadap Chinen.
Tepatnya, sejak suatu peristiwa ketika keduanya masih berusia belia, yakni saat keduanya masih berusia 8 tahun.
Flashback
"Mas Ryooo~"
"Mas Ryooooo~ main yuuuuk~"
"Mas Ryo, Mas Ryo."
"Mas Ryo!"
"Mas Ryo?"
Akhir-akhir ini, Dek Yuri semakin lekat dengan Mas Ryo. Kemanapun Mas Ryo pergi, Dek Yuri dengan setia mengikuti di belakangnya. Entah itu waktu di sekolah, bermain, tidur siang, sampai waktunya mandi sore, mereka selalu bersama.
Sampai-sampai, Mas Ryo mulai bosan dengan kehadiran Dek Yuri, hingga suatu hari sampailah rasa bosan itu pada puncaknya.
"Mas Ryo... Ayo pulang..." Seperti biasa, Dek Yuri dan Mas Ryo sedang bermain di taman bermain dekat rumah. Dek Yuri yang sudah kehabisan energi akibat terlalu bersemangat berlari-larian menyenderkan kepalanya pada bahu Ryosuke yang masih asyik bermain pasir.
"Dek, jangan nyenden. Aku mau dolan." Dengan nada agak dingin, Mas Ryo menyuruh adiknya secara halus untuk menjauh darinya, namun yang disuruh tak kunjung bangkit dari posisinya.
"Ayo pulang~" Rengek Dek Yuri.
"Dek..."
Tidak ada jawaban.
Dan Mas Ryo sudah terlanjur jengkel.
"Dek! Aku tuh masih mau dolan! Jangan nempel-nempel aku terus!" Dengan kasar, Mas Ryo mendorong Dek Yuri, dan diluar dugaan, dorongan itu menyebabkan si mungil jatuh terduduk.
Yang mendorong kaget. Dek Yuri lebih kaget lagi. Tidak menyangka mas kesayangannya akan melakukan tindakan kasar―untuk ukuran anak kecil―seperti itu. Otomatis, Dek Yuri langsung menangis dengan keras, dan tangisan itu mengundang anak-anak lain yang juga sedang bermain di taman yang sama untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Chinen kamu apain, Yam?"
"Aku tadi lihat Yamada ngedorong Chinen sampe jatoh."
"Ih jahat banget!"
"Chineen... Kamu gapapa???"
"Kamu kok gitu sih sama Chinen??"
"Minta maaf dong!"
Anak-anak seantero taman bermain memandang Yamada dengan sinis. Dan entah kenapa jika biasanya ia akan menyangkal jika dituduh orang, kali ini dia tak bisa berkutik. Rupanya dia sadar kalau dia yang salah.
"M-maaf..." Ucap Yamada pelan, lalu melarikan diri dengan mata berkaca-kaca.
✖✖✖
KAMU SEDANG MEMBACA
Yamada-kun and His Mischievous Bae
Short Story[Indonesian] Yamada Ryosuke mempunyai pacar super iseng bernama Chinen Yuri. Meskipun Chinen isengnya setengah mati, Yamada tetap menyayanginya sepenuh hati. Kok bisa sih? P.S: Sesungguhnya dan sejujurnya, ini BUKAN cerita bersambung. . . (tapi ada...