16 : I Want To Clear This

44 2 0
                                    

"Rin bisa ketemu?" Ucap Arga melalui telpon ke Arini.

"B-b-bisa sih. Ada apa mas Arga?" Arini terkejut.

"Ketemu tempat biasa yaa...bye" Arga langsung menutup telponnya. Arinipun penasaran kenapa Arga tiba tiba ingin bertemu.

Arini segera bersiap menemui Arga. Entah mengapa perasaan Arini mendadak menjadi tak enak. Ia mencemaskan sesuatu tetapi ia tak tau apa.

"Mau kemana?" Jegat Sinta di depan pintu rumah.

"Minggir. Bukan urusan lo." Sahut Arini.

"Udah mulai songong lo ya semenjak bergaul sama Arga." Cibirnya.

"Lo juga udah mulai sok ngatur ngatur semenjek nikah sama bos lo itu." Balas Arini.

Sinta pun mulai kesal dan mengambil ancang ancang untuk menampar adiknya. Tetapi ia menahannya.

"Kenapa kok ga jadi? mau nampar? tampar nih! Ketauan banget pakenya otot. Dasar ga punya otak." Sungut Arini.

"Kurang ajar lo kalo-"

"Berisik ah.." Arini mendorong badan Sinta yang menutupi jalannya tanpa mendengar perkataan Sinta.

"Heh berhenti lo...heh!" Panggil Sinta tetapi Arini sama sekali tak menghiraukannya.

***

"Kenapa mas Arga? Ada apa?" Tanya Arini saat sudah berada dihadapan Arga.

"Gapapa. Aku cuma mau liat kamu aja. Kangen." Sahut Arga menatap mata Arini.

"Hmm dasar..." Umpat Arini.

"Aku kok kangen terus sama kamu ya Rin? Aku mau liat kamu tiap hari." Tutur Arga sambil tangannya menyentuh kedua sisi pipi Arini yang menyembul.

"Hm aku juga." Balas Arini menatapnya sendu.

"Kita segera nikah aja ya Rin. Aku takut kehilangan kamu. Aku takut kehilangan orang yang aku sayang lagi." Jelas Arga.

"Um, ini emang waktu yang tepat sih. Bulan depan kak Sinta juga mau honeymoon. Jadi aku pastiin ga ada yang ganggu kita." Tutur Arini.

"Oke itu bagus. Jadi kamu mau kan nikah sama aku?" Tanya Arga. Arini terdiam mengernyitkan dahinya.

"Kenapa? kamu gak mau?" Tanya Arga. Arini menggeleng.

"Bukan itu. Arin........." Arini menghentikan perkataannya.

"Apa?" Arga penasaran.

"Ummm...Arin mau hehe" Ucap Arini nyengir. Arga menyentil pelan bibir Arini.

"Ah sakit..." Keluh Arini.

"Kamu nakal..bikin aku panik aja." Balas Arga.

"Hehe eaaaa panik eaaaa" Kekeh Arini diikuti Arga.

Arga senang bisa melihat senyum Arini yang jarang ia lihat akhir akhir ini. Ia sangat merindukannya. Senyum Arini memliki kekuatan sendiri untuk Arga agar bisa melewati semua masalah ini.

- 3 Jam yang lalu -

Suara ponsel Arga berdering menandakan ada telpon masuk.

"Ah orang ini lagi, mau apa lagi sih" Gumamnya saat melihat 'Nomor Tak Terdaftar' di layar ponselnya.

"Halo?" Ucap Arga.

"Eh masih sehat aja..." Sindir orang itu.

"Cara cara lo payah gak bisa bikin gua mati dan lo gak bisa ambil Arini dari gue" Balas Arga.

"Widih, mulai berani lo sekarang" Sahut orang itu.

"Gue gak pernah dan gak akan pernah takut sama lo. Gue akan lakuin apapun demi Arini." Ucap Arga gigih.

Seindah Senyum AriniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang