"Hai! Gue Tasya, salam kenal!"
Suara cempreng itu mengalahkan suara musik yang keluar dari headset yang terpasang di kedua telinga gue. Gue yang sedang bersenandung kecil seraya memejamkan mata untuk menikmati musik dengan sangat terpaksa harus membuka mata dan mem-pause High & Dry-nya Radiohead.
"Hehehe, hai." si pemilik suara cempreng yang tentu saja adalah cewek itu sekarang melambaikan tangannya kearah gue. "Boleh duduk disini?"
Tiba-tiba cewek berponi ini menunjuk kursi yang kebetulan kosong di sebelah kanan gue. Kenapa bisa kosong? Karena si telek Yugyeom hari ini cabut. Dan sebelum gue sempat mengiya atau mentidakkan, cewek ini sudah menaruh jansport merahnya diatas meja dan duduk di kursi itu.
"Gue baru disini, dan kebetulan ngeliat kursi sebelah lo kosong. Tadinya gue mau duduk agak depanan sih, tapi udah penuh semua. Jadi nggak apa-apa, kan?" cerocos cewek itu sembari mengikat rambutnya membentuk cepolan asal. Gue bahkan belum mengeluarkan sepatah kata apapun tetapi cewek ini udah bawel duluan. Bukan berarti gue nggak ngebolehin dia duduk di sebelah gue, sih.
Aneh juga tapi. Masa sekolah masih bisa nerima anak baru padahal beberapa bulan lagi udah mau UN?
"Oh iya, nama lo siapa?" tanya cewek itu lagi yang namanya aja gue lupa.
Oke, karena sekarang cewek ini udah mempersilahkan gue untuk bicara. "Ju-"
Kemudian kalimat gue dipotong oleh seruan dari yang tak lain dan tak bukan, Jeon Jungkook. Seruannya itu membuat cewek di sebelah gue terperanjat sedikit karena kaget.
"WOOOY JUNG JAEHYUN! BASKET YOOOOOOK!"
"Nggak usah pake teriak-teriak bisa nggak sih, Kook?" sungut cewek di sebelah gue ini sambil menepuk-nepuk pelan telinganya karena pengang. Gue pun menghela napas panjang begitu Jungkook menghampiri meja gue setelah sempat menjulurkan lidahnya kepada si cewek ini.
"Lu anak baru disini juga jangan songong, Sya." kata Jungkook dengan nada bercanda.
So they knew each other. I see.
"Lagi ngantuk banget gua, bos. Ntar aja pas istirahat kedua." tolak gue.
Jungkook hanya mencibir, lalu dimainkannya cepolan milik cewek yang dipanggil 'Sya' itu. Dan tentu saja si Sya-Sya ini menepis tangan Jungkook dengan kasar.
"Sana, ah! Daritadi gue anteng juga disini, ada lo jadi terpancing kan emosi gue."
Dan Jungkook pun malah makin menjadi, dia makin menarik-narik ujung rambut cewek itu sehingga terdengarlah pekikan cempreng dari mulutnya.
Loh, kok gue jadi kaya nyamuk disini?
"Eh, emangnya lu udah kenalan sama dia? Main asal duduk-duduk aja," Jungkook kemudian mendorong pelan dahi cewek itu menggunakan jari telunjuknya.
"Oh iya, belum! Siapa namanya?"
Pada saat yang sama, gue tiba-tiba merinding. Rasanya kaya deja vu.
"Jaehyun," sahut gue singkat dan tersenyum kecil.
"Jaehyun ini pangerannya sekolah. Nilai A semua, nggak pernah dimarahin guru, ketua OSIS, jago olahraga pula." kata Jungkook dan gue hanya mendesah males tapi tetep ketawa juga dengernya, "Dia paling top lah gua mah apa cuma bengbeng aja kaga."
Dan cewek di sebelah gue pun tertawa melengking karena mendengar perkataan Jungkook. Saat itulah gue bisa menyimpulkan kalau cewek ini memang pada dasarnya adalah anak yang periang dan ramah.
Setelah selesai dengan tawanya, cewek itu menoleh untuk menghadap gue dan tatapannya tepat di manik mata gue.
"Salam kenal sekali lagi, Jaehyun!" lalu cewek itu tersenyum secerah matahari.
And I think the world has stopped for awhile.
Gue jatuh cinta dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
( II ) DARKNESS.
Fanfictionas he look for her, he fell into the darkness. ( sequel to 'BESTFRIEND.' ) © 2017 charliesletter