~reader POV~
LEVI!Ya, rintihan yang tadi kudengar adalah suara Levi.
Aku mengirim pesan singkat ke nonor orang yang tadi meneleponku.
*your name* : Saya memang bukan Petra, tapi saya mengenali suara siapa itu. Boleh tolong beritahu apa yang terjadi?
*0878xxxxxxx called you*
Seketika ia menelepon, tanpa ragu aku menjawab panggilan itu dan langsung berteriak, "Apa yang terjadi?!"
"Tak perlu kujelaskan, kalau kau mengenalinya, cepat datang ke Jalan Scouting Garisson depan tower A."
"Ba-baik," ucapku, mematikan telepon.
Apa? Apa yang terjadi padanya? Itu kan jalan depan tower apartemenku! Tanpa pikir panjang, aku bangkit dari tempat tidur, memakai sepatu dan bergegas keluar.
Saat aku memegang gagang pintu, Mikasa menghentikanku, "Hey, kamu mau kemana? Sudahlah, tidak usah pedulikan dia lagi!"
"Tidak bisa, a-a-aku se-sebenarnya..." aku terdiam.
Mikasa memutar bola matanya, "Ya sudah, aku ikut. Aku tak mau terjadi apa-apa denganmu!"
Kami berdua langsung turun dan menyeberang jalan, menuju jalan depan tower A, jalan depan apartemenku.
Betapa kagetnya aku. Aku melihat mobil Levi sudah dalam keadaan hampir benar-benar hancur. Aku melihatnya penuh darah, masih merintih kesakitan. Aku mematung.
"LE-LEVI?!!" Aku berkata, setengah berteriak.
"Syukurlah, ternyata ada untungnya juga tadi aku salah nomor. Kami barusan baru saja memanggil ambulance. Oh, ya, aku Kenny Ackerman, pamannya Levi."
Aku tersenyum. Salah nomor? Lalu, untuk apa pamannya itu memanggil Petra? Siapa itu Petra? Saudaranya? Temannya? Tidak mungkin. Levi tak pernah menceritakannya.
"Kau mantannya Levi, bukan?"
Aku hanya mengangguk, dan mengalihkan pandanganku, memberi kode padanya bahwa aku tidak mau membahas hal itu.
"Ma-maaf," ucapnya. Aku hanya mengangguk.
Aku dan Mikasa menghampiri Levi. Aku melihatnya masih dalam keadaan sadar, tapi kondisinya begitu memprihatinkan.
Aku mulai menangis saat memegang tangannya. Air mataku membasahi wajahnya.
Beberapa detik kemudian..
"WOY, BRENGSEK! PASTI LU YANG BIKIN LEVI KECELAKAAN, KAN?! LU NGAPAIN PEGANG-PEGANG TANGAN DIA?!!"
Aku mendengar teriakan seseorang dari belakang, jauh tapi terdengar sangat kencang, seolah menggetarkan seluruh bumi.
Mikasa langsung terbelalak, dengan perlahan aku dan Mikasa menengokkan kepala. Betapa terkejutnya kami.
"FELICE?!!??!?" teriak kami bersamaan.
-3rd Person POV-
"Kamu.. si-siapanya Levi?!" tanya Mikasa kaget, setengah berteriak."Ini yang kemarin kumaksud. Selama ini, ingatkah kamu kalau aku suka cerita tentang pria yang kusukai?" tanyanya.
"Ya."
"Kamu selalu memintaku untuk memberitahumu siapa orangnya."
Mikasa langsung bangkit berdiri, dengan emosi ia berjalan ke arah Felice yang 10 meter di depannya itu.
"Dan, dialah orangnya. Dialah yang selama ini kumaksud," jawab Felice dengan senyum kemenangan.
"Aku... dan Levi sesungguhnya sudah berhubungan sejak 6 bulan yang lalu," katanya, sambil menyilangkan tangannya.
-Mikasa POV-
Apa artinya dulu Levi telah berselingkuh? Kurasa, ya. [Your name] sering bercerita kalau akhir-akhir sebelum Levi memutuskannya, Levi jadi sangat cuek.Dengan langkah cepat, aku menghampirinya dan berteriak, "ENYAHLAH KAU... PENGKHIANAT!!!"
"Terimakasih telah membantuku untuk mendekati orang yang kumaksud!"
"Aku sangat senang saat mendengar berita bahwa mereka putus."
"Kau.. tak pantas kusebut lagi sebagai sahabat!"
"Haha, aku sudah berharap kalau mereka akan putus sejak awal, sejak 2 tahun yang lalu!"
Aku teringat akan mimpi [your name]. Ternyata apa yang terjadi dalam mimpinya itu benar.
"Terserah kau mau menyebutku apa, yang penting aku telah mendapatkannya."
Dengan sisa suara yang tersisa, kumenjawab, "Seorang pencuri.. tidak layak untuk hidup!"
Aku menoleh ke arah [your name], seketika aku melihat ia terjatuh dan pingsan. Kenny menyuruhku untuk menjaga [your name].
Aku memutuskan untuk mengangkatnya ke seberang jalan, membiarkan ia berbaring di kursi taman. Aku menemaninya di sampingnya.
Aku dapat merasakan apa yang dia rasakan.
Jadi, aku sudah tahu apa penyebab berubahnya sifat Levi.
Dan semua itu,
Yang melakukan itu,
Adalah,
Felice,
Sahabatku sendiri.
Andai saja dulu aku memastikan siapa orang yang dia maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
broken promise [ levi x reader ]
Fanfiction[2015] "[Name], aku sungguh mencintaimu. Aku janji bahwa aku akan selalu bersamamu, selamanya." - Levi Ackerman, 2015. [2017] "Kita putus," ujarnya. Now, it's just a broken promise. Credits : IVORY KIEHL