~readerPOV~
Aku dan Eren melangkah keluar dari apartemen dan berjalan ke parkiran mobil di bagian basement.Langkah kami menuju ke arah mobil Evenza (A/N : biar gak nyolong merk) warna silver yang terparkir rapi di sana.
Kami masuk ke dalam mobil. Aku duduk di kursi bagian depan sebalah kursi kemudi. Eren menginjak gas dan mobil mulai berjalan, keluar dari area parkiran.
Aku memutar radio, menyetel lagu favoritku, Shinzou Wo Sasageyo - lagu opening dari sebuah anime favoritku.
Aku terus berteriak-teriak tidak jelas sepanjang jalan. Eren hanya tetap fokus ke jalanan dan sesekali menoleh ke arahku yang sudah terjangkit virus gila macam ini.
Sampailah kami di perempatan. Lampu lalu lintas sedang berwarna merah. Kami berhenti. Aku menolehkan kepalaku ke samping kiri, melihat keluar jendela.
Tunggu. Mobil di sebelah kiri ini adalah mobil Levi.
Aku melirik ke arah kursi penumpang. Ada Levi dan Petra. Petra tengah menyandarkan kepalanya di bahu Levi. Ia sadar bahwa aku meliriknya, maka ia langsung memeluk Levi sambil memberi tatapan kepadaku yang seolah mengatakan 'APA LO LIAT-LIAT?'.
Aku tidak peduli, karena aku sudah terdesak untuk buang air kecil.
"Eren~ bisa kita berhenti sebentar di pom bensin itu? Aku ingin buang air kecil."
"Baiklah," ucapnya.
Akhirnya kita pun berhenti.
"Aku parkirkan mobilku dulu, ya? Aku mau ke supermarket." Ucapnya.
Aku langsung keluar dari mobil dan lari ke arah toilet, buru-buru. Setelah buang air, aku merasa lega. Dengan langkah ringan aku menyusul Eren ke supermarket dekat situ. Tapi, untuk menuju kesana, aku harus melewati gang sempit, kebetulan sedang sepi.
Beberapa langkah kutempuh, hingga tiba-tiba ada seorang yang membekapku dengan sapu tangan dari arah belakang. Aku ingin segera berteriak atau membalikkan badan untuk memberontak.
Tapi, terlambat. Kepalaku pusing sekali. Ingin berteriak tapi entah kenapa suaraku tertahan. Pandangan buram. Aku merasa tubuhku hilang kesadaran.
Dan tiba-tiba saat aku sadar, aku telah berada di sebuah ruangan kecil gelap dan berantakan. Tangan dan kakiku diikat. Tasku telah terbuka, dompetku diambil. Aku hanya melihat seorang pria masuk ke dalam ruangan ini. Tapi, ia memakai penutup muka warna hitam (A/N : kaya yang penutup muka yang Awkarin pake di video BadAss).
~Eren POV~
Usai membayar 2 botol minuman Teh Poetjoek Haroem, aku bergegas keluar menuju toilet untuk menemui (y/n).Fiuh, supermarket benar-benar ramai sekali. Aku bahkan harus mengantri selama 30 menit lebih. Pasti (y/n) sudah menunggu, pikirku.
Sesampainya di toilet. Aku mencarinya. Tapi, dia tidak ada. Aku panggil namanya, tetap tidak ada balasan.
Aku mengambil handphoneku. Hendak meneleponnya.
Tutt... tutt... tutt...
"Hahaha. Siapa lo?" tanya seorang pria.
"Lo yang siapa. Ini kan hp nya (y/n)!"
"Tu-tunggu, lo itu Eren, kan? Hahaha, kebetulan.. gue Hannes!"
Hannes?! Dia itu kan rivalku. Perusahaan makananku yang dulu, IndoFood dan perusahaannya, WingsFood adalah 2 produsen makanan ringan paling terkenal di Indonesia. Kita selalu bersaing, tapi secara tidak sehat.
"Lo apain (y/n)?! Awas lu kalo berani macam-macam sama dia!"
"Tolong! Siapapun disana!"
"DIAM! ATAU KUBUNUH KAU!"
APA?! Dia diculik Hannes?!
Setelah itu, aku hanya mendengar suara tertawa iblis dari Hannes.
"Lu kan bikin WingsFood merugi 100 juta kemarin. Sudah gitu, utang 2 milyar lu ke gua 2 tahun lalu juga belom bayar, kan?!"
"Gantinya... gua culik (y/n) sampe lu bayar hutang lu." Kata Hannes di seberang sana. Ia langsung menutup telepon.
Astaga. Bagaimana mungkin aku bisa bayar hutang. Perusahaanku baru saja bangkrut 6 bulan yang lalu setelah merugi besar. Semua rumahku disita bank. Semua harta kekayaanku juga disita karena aku ketahuan tidak pernah bayar pajak.
Bagaimana bisa aku dapat uang sebanyak itu?
Bahkan, untuk biaya hidup saja, aku bekerja jadi... Ah. Tak perlu kuceritakan. Nanti kau tahu. Pekerjaan ini sebenarnya melanggar hukum. Dan sehari setelah menyetujui hubungan kerja gelap ini dengan DXD Agent, aku benar-benar menyesal. Terlebih, pekerjaan ini ada hubungannya dengan (y/n).
Aku ingin membatalkan saja, tapi nyawa adalah taruhannya apabila aku meninggalkan hubungan kerja ini begitu saja.
Next? 8 votes plssss..
Biar pada gak sider (yang baca banyak tp pada gk vote)
KAMU SEDANG MEMBACA
broken promise [ levi x reader ]
Fanfic[2015] "[Name], aku sungguh mencintaimu. Aku janji bahwa aku akan selalu bersamamu, selamanya." - Levi Ackerman, 2015. [2017] "Kita putus," ujarnya. Now, it's just a broken promise. Credits : IVORY KIEHL