VN062.amr
"Jun, kita telat dateng tes anjir"
- Febhy-
May, 2015
J."Gue duluan ya." Febhy menyelempangkan ransel Jansport pink kebanggaannya, kemudian melambai ke arah gue.
"Yoi. Kalo jalan lihat-lihat ya."
"Sialan lu." Ia terkekeh, disusul Jessi yang tertawa kencang di sebelahnya, mengingat kejadian kemarin Febhy hampir membawa dirinya dan Jessi kepada malapetaka. Gimana nggak, sekalinya disuruh bawa motor dia malah hampir masuk got gara-gara ngehindarin angkot. Kalo Jessi nggak memiringkan motornya ke kanan dan mereka resikonya terjerembap aspal, ya pasti udah mandi sore pake air parit mereka. Dia kebiasaan dibonceng sih.
"Hikmahnya kan ada alasan buat bolos les." Sahut Jessi yang membuat gue tertawa lagi.
Sesaat kemudian, Jessi dan Febhy berlalu. Tentu saja dengan Jessi yang mengendalikan laju Scoopy merah muda itu.
Berhubung sekarang gue, Febhy, dan yang lainnya udah mau masuk SMA (cie banget) dan hantu bernama UN semakin dekat, jadi temen-temen gue pada makin sering dateng les bimbel. Gue? Main COC dan Get Rich. Kadang sama Hanan. Kalo dia lagi les juga ya sama Jenara. Bocah satu ini udah rajin les dari semester 2 kelas 1, giliran kelas 3 pas ditanya kenapa berenti les jawabannya adalah; "capek gue Jun, itu-itu mulu soalnya". Jadi kerja dia selama kelas 3 adalah main game bareng gue, kalo nggak ngider gak jelas sama Hanan (tapi udah jarang sih kayaknya soalnya Hanan sibuk belajar, gatau juga sih), kalo nggak foya-foya manja di mall sama Febhy, Jessi, dan Lisa.
Hari ini teman gue main game adalah Jenara. Tbh, gue kadang lucu kalo inget panggilan singkat Jenara sama gue itu Jen dan Jun. Sempet nama dia Jinara kan singkatannya Jin dan Jun, main sinetron dah kami berdua. Jin dan Jun Reborn.
Thanks God It's Friday lah pokoknya. Udah pulang cepat, gak les, bisa mabar deh.
Ets jangan lo pada sangka gue gak belajar ye. Bisa ditampol Papih gue kalo misalnya gak belajar. Gue belajar sama guru privat tiga kali seminggu di rumah, walau tetep kebanyakan diem-diem mabar Get Rich sama tentornya.
Satu setengah jam kemudian, gue melempar hape gue pasrah. Mendaratnya di tas gue kok, santai bos. Kuota gue abis, mau ngisi, koperasi udah tutup.
"Lo masih mau main Jen?" Tanya gue sambil meraih HP dan mencari nomor Pak Bambang, supir keluarga gue. Setelah selesai sms minta jemput, gue melirik Jenara yang masih sibuk dengan Get Richnya.
"Woy!"
"Hah? Iya. Gue nunggu dijemput si bego."
Gue mengangguk, kemudian terdiam. Melamuni kehidupan gue yang tidak ada faedahnya sama sekali.
"Jen, lo mau masuk mana?"
"Hah? SMAN 3."
"Udah tes?"
"Gue kan lulus tanpa tes bego." Rutuknya.
"Oiya lupa." Gue nyengir garing. Jenara adalah bukti nyata bahwa tanpa bimbelpun kita masih punya kesempatan untuk lulus tanpa tes di SMA negeri favorit.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] If You Listen To This; Junhoe x Rosé ✔
General FictionKepingan kisah putih abu-abu yang terekam di puluhan voice notes, lagu-lagu random yang penuh kenangan, dan suara serak yang menyuarakan perasaan. . Ini tentang gadis Februari dan lelaki Maret yang sedang mengingat kembali. . [1/4] of Problematic P...