ix. VN132.amr
-
"Yang Mulia Ratu Febhyola Roseanne, gojek nyonya udah di depan."
-
September, 2016
F.
"FEBHYYY! JAJAN YOK!"
Suara Adam Levine yang bernyanyi nyaring di telinga gue kalah nyaringnya dengan lelaki pembuat polusi suara nomor satu yang berteriak dari balkon kamarnya, memanggil gue. Gue memutar bola mata, tak menghiraukannya. Sejujurnya lebih menarik tawaran untuk jajan bareng manusia berisik itu dibanding ngerjain soal bahasa engles. Tapi bodo amat.
"FEEEBBB!"
Nomor tiga belas. Ini apaan dah artinya.
Sepuluh menit kemudian batu kembali bercumbu dengan kaca jendela gue untuk kedua kalinya. Bukannya ngamuk, gue malah tersenyum tipis. Ada untungnya gue gak berniat mengganti kaca jendela saat ditawari Mama, membiarkan selotip tebal masih melingkari kusennya. Sejujurnya gue heran itu manusia tolol dapet batu dari mana buat ngelemparin kaca jendela gue. Jangan bilang batu akik bapaknya yang dia lemparin. Mana tau kan ya, buat mengganggu gue sekaligus kode supaya bapaknya lebih seneng main basket sama dia daripada ke pasar batu akik.
"WOY FEB!"
Setelah empat kali berteriak dan gue ngerasa kalau satu teriakan lagi dia bakalan didemo sekomplek, gue akhirnya mengambil spidol dan menulis satu kalimat dengan huruf kapital di kertas HVS, kemudian menempelkannya di jendela.
June, manusia tolol itu menyipitkan matanya untuk membaca tulisan gue.
"AREA HARAP SOPAN." Ia membaca dengan setengah berteriak.
"SOPAN JIDAT LO LEBAR!" Teriaknya, kemudian satu benda lagi melayang mencium selotip di kusen jendela gue.
"EH ANJIR COCA COLA GUE!"
Mampus.
-
Setengah jam kemudian, saat paket soal kedua gue hari ini udah mau selesai, pintu kamar gue terbuka kencang, ditutup lebih kencang, kemudian sosok pelakunya menghantamkan diri di kasur gue. Lima detik kemudian suara plastik makanan dibuka terdengar, lalu suaranya yang mengunyah keras-keras. Tanpa menolehpun gue juga udah tau siapa yang lagi makan Lays rumput laut di tempat tidur gue sambil memerhatikan gue yang lagi nyelesain soal, gak sedikitpun mengacuhkan dia.
"Feb, lo tau apa persamaan gue sama martabak spesial?"
Gue mendengarnya bermonolog—sebenarnya sih berdialog, cuma gak gue tanggepin. Tapi gue masih gak menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] If You Listen To This; Junhoe x Rosé ✔
Genel KurguKepingan kisah putih abu-abu yang terekam di puluhan voice notes, lagu-lagu random yang penuh kenangan, dan suara serak yang menyuarakan perasaan. . Ini tentang gadis Februari dan lelaki Maret yang sedang mengingat kembali. . [1/4] of Problematic P...