"I'm never gonna let you close to me
Even though you mean the most to me'Cause every time I open up, it hurts."
-
December, 2017
F.
Apa rasanya tidak percaya cinta saat orang-orang di sekitarmu sedang kasmaran?
Entahlah.
Apa rasanya tidak percaya lelaki saat gadis-gadis di sekelilingmu sedang sibuk mencari perhatian?
Tidak tahu juga.
Lelaki yang bisa gue sebut teman dekat cuma dua, June dan Jeffrey. Itupun dulu. Semenjak kejadian di sore Agustus kemarin aku dan June sudah tidak sedekat dulu, dan aku memilih untuk menghindari Jeffrey setelah berkali-kali dikejar tunangannya yang kuduga memiliki jiwa psikopat.
Apa yang terjadi di suatu sore bulan Agustus itu?
Sore itu adalah sore terakhir aku dan June menginjakkan di Yogya dalam rangka Praktek Kerja Industri. Kami sengaja memilih pergi jauh-jauh, sekalian jalan-jalan. Lagian bosan dengan Medan yang itu-itu saja isinya.
Sore itu gue dan June berada di ruang tunggu Bandara Adisucipto. Gue baru saja membeli Frestea dari vending machine, lalu duduk di sebelah June yang menyumbat telinganya dengan earphone. Kakinya bergoyang-goyang tak bisa diam. Here's his little secret: June takut ketinggian, dan penerbangan merupakan salah satu ketakutannya, di saat gue sangat suka naik pesawat.
Gue merebut sebelah earphone-nya dan menyumbatkannya di telinga kanan gue, begitu pula dia yang merebut Frestea gue dan meminumnya hingga habis setengah. Seperti biasa, gak ada salah satu dari kami yang protes dengan tingkah minim sopan santun dan etika itu.
"Feb."
"Hmm."
Sore itu cuacanya merupakan cuaca favorit gue—berawan. Kapas-kapas menggantung di langit, matahari yang tidak terlalu terik, dan mega berwarna biru pudar. Mata gue berpaku pada pesawat-pesawat yang berbaris rapi, tapi gue tau mata June terpaku dengan wajah gue.
"Gue... sayang sama lo Feb." Ucap June pelan, tapi pasti.
"Halah kosong mulut lo mah." Gue melirik June sekilas, kemudian kembali memerhatikan pesawat yang lebih menarik atensi gue.
"Serius. Sesayang itu, sampe gue rasa gue bakal balas nyakitin orang yang udah nyakitin lo."
Gue terdiam, karena gue nggak menangkap sinyal bercanda dari cara June berbicara sore itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] If You Listen To This; Junhoe x Rosé ✔
General FictionKepingan kisah putih abu-abu yang terekam di puluhan voice notes, lagu-lagu random yang penuh kenangan, dan suara serak yang menyuarakan perasaan. . Ini tentang gadis Februari dan lelaki Maret yang sedang mengingat kembali. . [1/4] of Problematic P...