"Lupakan saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala."-
Maret, 2018
F.
"Lo tau gak, band yang gak punya haters?"
Seperti biasa, Juneandra dengan otak ajaibnya selalu punya hal random untuk dipertanyakan di atas motor seusai pulang sekolah.
"Ya mana ada? Setiap orang terkenal resikonya itu punya haters." Sahut gue.
"Ada, serius gue. Tebak deh."
"Au ah, males main tebak-tebakan. Gak dapet kulkas dua pintu juga."
"Sheila on 7."
Gue terdiam, kemudian tertawa, dan diiringi gelak tawa June setelahnya. Benar juga, kalau dipikir-pikir, siapa sih yang nggak suka Sheila on 7? Mungkin ada yang ngaku nggak nge-fans, tapi diputer lagu Berhenti Berharap juga nyanyi sampe abis.
"AAAKUUUU PUUULAAAANG, TANPAAA BEEEBAAAANN..."
June berteriak kencang seperti hendak menyaingi deru angin malam, tak memperdulikan tatapan tajam tukang becak di tepi jalan.
"KUUUTEEERIIIMAAAA, KEKALAAHAAANKUUU..."
Malam itu, kami mengisi perjalanan pulang dengan karaokae lagu S07 di atas motor June.
-
Hari ini, gue berdiri di tengah-tengah kerumunan massa yang berkumpul untuk menonton Sheila on 7 yang akan manggung di sekolah gue, juga sekolah June.
Karena udah kelas tiga, gue gak bisa join kepanitiaan lagi kayak tahun-tahun yang lalu. Jadi di sinilah gue, mencoba menikmati event, berkeliling dari satu stan bazar ke stan bazar yang lain. Sama siapa? Belahan jiwaku, Annalise Salsabila tentunya. Sepertinya mulai minggu depan gue harus clean eating alias diet lagi, mengingat udah berapa banyak jajanan yang gue makan hari ini.
Hari ini Jenay sama Jessi juga janji dateng, tapi rada menjelang malam katanya. Soalnya emang cuma mau ngeliat man crush Jessi sejak balita, mas Duta. Foto Jessi pas kelas 5 SD bareng Duta Sheila on 7 masih bertengger manis di meja nakas di sebelah tempat tidurnya, tidak pernah bergeser. Foto dia sama pacarnya aja nggak ada, padahal pacarnya cakep.
"Julian suaranya emang bagus juga, Feb, cakep lagi. Tapi cinta pertamaku tetap Mas Duta." Statement Jessilyn Ayu Hadiputri yang gak boleh dibantah.
"Kalo udah kayak gini nih ya, rasanya pengen punya pacar." Lisa menatap band lokal yang sedang bermain di panggung sambil menyedot bubble milktea-nya.
Gue hanya diam menyimak perkataannya.
"Lo bayangin nanti mas Duta nyanyi Anugerah Terindah trus ada yang ngerangkul lo sambil nyanyi bareng, dan lo tau dia nyanyi itu buat lo. Gila gak sih." Lisa masih berceloteh, bahkan sekarang gue gak tau dia lagi bicara sama gue atau berbicara pada dirinya sendiri.
"Trus enak ada yang jagain, apalagi kalo cowoknya tinggi. Jadi ada yang ngelindungin kalo dipepet-pepetin crowd pas rusuh gitu. Lah ini, gak ada. Mana badan gue kayak lidi. Nggak hati, nggak badan, sama aja. Mudah terombang-ambing."
Gue tersenyum kecil menanggapi ocehan Lisa.
Karena dulu gue punya orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] If You Listen To This; Junhoe x Rosé ✔
Fiction généraleKepingan kisah putih abu-abu yang terekam di puluhan voice notes, lagu-lagu random yang penuh kenangan, dan suara serak yang menyuarakan perasaan. . Ini tentang gadis Februari dan lelaki Maret yang sedang mengingat kembali. . [1/4] of Problematic P...