chapter 6

9.4K 536 71
                                    

Perlahan-lahan pemilik mata yang sedang tertidur lelap  terbuka memperlihatkan mata emeraldnya yang Indah. Masih setengah sadar ia memandang sekeliling ruangan yang nampak tidak asing baginya.

"Hoaammm" mengucek matanya sambil merenggangkan kedua tangannya kemudian mendudukkan dirinya.

"Berhentilah menguap, cepat bangun dan turun"

"Ehh...kau jangan seenaknya masuk dong"

"Memangnya ini kamarmu"

"Bukan sihhh.... Tapi bagaimana jika aku lagi berpakaian hmm"

"Itu sih namanya rezeki"

"Dasar hentai, keluar sana aku mau mandi"

"Yaa mandi saja"

"Kau harus keluar, cepat kelu... Kyaaa"

"Bagaimana kalau kita mandi bersama hmm?"

"Yaa.. Souma kau bercanda? Minggir sana.. Kyaa hahhahahaha...berhenti aku akan...haha...mat...hahaha matiii.. SOUMA!!"

"HEII KALIAN BERDUA!! Bisa diam tidak ini bukan rumah kalian. Dan juga kalian berhentilah bermesraan. Pemilik rumah ini menunggu kalian dibawah"

"Bantu aku okumura" pinta sakura pada okumura. Okumura yang mengerti maksud sakura kemudian berjalan mendekati souma dan menariknya menjauh dari sakura dengan keras.

"Heii.. "

"Kau ikut denganku souma"

"Arogato okumura" tersenyum pada okumura kemudian menutup pintu tak lupa menguncinya.
.
.
.
.
"haa...segarnya" kata sakura yang hanya mengenakan handuk  sambil berjalan kearah tas yang dibawahnya.

tokk...tokk...tokkk...

sakura yang baru mau memngambil pakaiannya tiba-tiba berhenti saat mendengar pintu diketuk.

ahh...pasti souma batin sakura kemudian kembali melanjutkan kegiatannya menghiraukan suara ketukan.

"sakura, apa aku boleh masuk?" sakura yang mendengar suara lembut wanita paruh baya, dengan cepat berlari kearah pintu dan membukanya.

"ahh..maafkan saya mebuki oba-san,saya kira tadi souma"

"tidak apa-apa.lagi pula saya yang seharusnya minta maaf telah mengganggumu, apa baa-san boleh masuk?"

"ehhh...tentu saja kenapa tidak"

Setelah mempersilahkan mebuki masuk Sakura kemudian berjalan kembali menuju tas pakaian yang ia bawa. Sedangkan mebuki mendudukkan dirinya diatas ranjang, lama dengan posisi itu mebuki kemudian berdiri dan berjalan kearah lemari pakaian, membukanya kemudian mengambil salah satu pakaian yang ada disana. Ia menatap pakaian itu sekilas kemudian berjalan mendekati sakura yang sedang mengenakan pakaiannya.
"Sakura ini untukmu, pakailah"

"Tapi itu..."

"Tidak apa-apa, lagi pula dia sudah tidak ada, baa-san juga sangat ingin melihatmu memakai ini" mebuki menyodorkan pakaian bewarna merah dan merah muda itu pada sakura, sakura yang melihatnya hanya tersenyum kemudian mengambil pakaian yang ada ditangan mebuki kemudian memakainya.

"Baa-san turun duluan ya, cepatlah turun semua sudah menunggu"

"Iya, obaa-san"

Mebuki berjalan keluar kamar sakura, menatap sebernar sakura yang sedang bercermin kemudian menutup pintunya dan berjalan menuju ruang makan.

Sakura menatap dirinya dicermin merapikan rambutnya kemudian tersenyum pada pantulan dirinya sendiri dan berjalan keluar kamar menuju meja makan sesui dengan perkataan mebuki tadi.
.
.
.
.
"kenapa sakura lama sekali sih? apa dia sedang bersemedi? "

Please remember (Complete)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang