chapter 9

6.2K 412 22
                                    

Senyumanmu telah menghilang, kau memandangku layaknya orang asing, tingkahmu telah berubah, kau bukan lagi bungaku atau mungkin kau telah lelah menjadi bungaku dan memilih untuk menjadi seorang lebah.  Lalu Sekarang apa yang harus kulakukan? Bisakah aku mengembalikan waktu? Karena aku tak mau merasakan sakit yang membunuh ini.
____________________________________

Sasuke menatap wajah damai didepannya itu, sudah 6 hari sasuke terus berada disamping sakura menunggu gadis itu membuka mata agar ia tak perlu merasakan resah dan sakit setiap hari akibat ia yang terlalu khawatir dan takut jika saja sakura tak lagi membuka kedua mata menyejukkan itu. Ditambah rasa kecewa pada dirinya karena tak dapat menjaga sakura untuk kedua kalinya.

Perlahan tangan kanannya menggenggam erat tangan lemah sakura mencoba menyalurkan isi hatinya sekarang ini. Sedangkan tangan kirinya mengelus lembut rambut sakura tanpa melepas tatapan rindunya pada gadis itu.

"Bisakah aku memperbaikinya? Kau tau betapa tersiksanya diriku?" tanya sasuke lirih memindahkan tangannya yang mengusap rambut sakura beralih ikut andil menggenggam erat tangan gadis itu. Sehingga kedua tangan besar sasuke sekarang secara penuh menggenggam erat tangan sakura.

"Kumohan bangunlah dan ingat semua tentangmu dahulu, jika kau berat mengingatnya setidaknya ingatlah tentang diriku walau sedikit. Aku merindukan dirimu yang dulu sakura. Jangan seperti ini, jangan pura-pura tak mengenalku kumohon...kumohon kembalilah" gumam sasuke terus menerus dengan lirih sambil menutup kedua matanya dengan tangan sakura yang sedang ia genggam ditempelkan pada keningnya. Sungguh sekarang sasuke sangatlah lelah. Fisik dan hatinya sungguh sangatlah lelah sekarang ini, penyesalannya sekarang tak dapat lagi dijelaskan.

Tak merasa jika sedari tadi masih ada seorang yang belum kealam mimpinya menatapnya tajam sedari tadi. Ya ia mengalah karena ia telah menyetujui bahwa ia yang akan menjaga sakura pada siang hari sedangkan sasuke pada malam hari. Namun keadaan saat ini sangatlah berbeda membuatnya geram sendiri.

Mengacak rambut merahnya gusar. Kemudian dengan sekali gerakan ia bangkit dari duduknya berjalan menuju sasuke. Ia sungguh geram pada pemuda yang jelas-jelas sudah hampir pingsan akibat kelelahan bahkan ino, sai okumura dan shikamaru yang sedari tadi telah tertidur akibat kelelahan sedangkan sasuke masih memaksakan dirinya. Ya pemuda berambut merah itu juga kelelahan namun tidak seperti sasuke tentu saja karena sedari tadi mereka semua melawan ratusan musuh-musuh yang  menyerangn mereka karena mengetahui keberadaan mereka.

Ino, sai shikamaru dan okumura bahkan dirinya hanya melawan sebagian musuh yang berada didekat sakura, ya tentu ini adalah keputusan sasuke. Sedangkan sasuke ia mengejar pimpinan serta sebagian pengikutnya yang tak tersentuh sedikitpun pertanda bahwa mereka bukan lawan yang mudah ditaklukkan bergerak mundur melarikan diri.

Sasuke melawan semuanya bahkan membunuh pimpinannya dengan sadis. Walau iapun merasakan sakit karena melawan begitu banyak pengikut pimpinan sekaligus pimpinan yang sangat kuat itu. Namun ia tetap saja terjaga duduk disamping sakura tak memperdulikan sakit dari luka-luka yang sudah disembuhkan ino sedikit yang dibutuhkan sekarang hanyalah istirahat. Namun kalian tau sifat keras kepala sasuke bukan.

"Biar aku yang menjaganya! "

"Tidak! "

Souma yang telah berdiri tepat disamping sasuke memutar bola matanya sambil mendengus kesal akan sikap sasuke.

"Uchiha kau tidak bisa menjaganya dalam keadaan seperti ini, sebaiknya kau istirahat brengsek! "

Bukannya menjawab sasuke bahkan tak membuka matanya tetap pada posisi awalnya tak menggubrisi souma yang berdiri disampingnya. Walaupun souma membenci sasuke namun ia juga manusia yang mengetahui bagaimana yang sedang dirasakan sasuke walaupun tak semuanya.

Please remember (Complete)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang