Chapter 14

5.5K 324 24
                                    

'Pembohong'

Perlahan langkah itu berbalik berjalan kearah lain dengan hati yang hancur untuk kesekian kalinya.

Entah bagaimana sakitnya yang ia rasakan sekarang ini. Sehingga ia tak dapat lagi memproses pikirannya dengan baik, bahkan air matanya tak kunjung keluar.

Sedangkan dilain tempat sepasang mata menatap kepergiannya dalam diam. Dengan tatapannya yang menyakitkan. Dan untuk kedua kalinya ia kembali menitihkan air matanya selama ia hidup.

Beralih kegadis berparas cantik itu yang masih saja berjalan sempoyongan tanpa tujuan. Layaknya sebuah drama romansa yang dalam keadaan sedih diiringi dengan hujan yang mendukung.

Langkah gadis itu berhenti setelah melihat sesosok pemuda yang sangat ia butuhkan sekarang ini. Pemuda itu menatapnya dalam diam.

Pemuda itu menghelah nafas dalam-dalam, kemudian tersenyum lembut pada gadis didepannya. Ia berjalan memberikan gadis itu perlindungan akan air hujan yang terus berjatuhan kebawah mengenai tubuh gadis rapuh itu.

"Gadis bodoh! "

Ia menangis, perlahan air mata itu keluar, luapan emosi itu menjadi puncaknya, dan pikirannyapun kembali berjalan. Sekarang ia terisak bukan karena perkataan pemuda itu tapi karena perhatiannya dan juga sakit yang sedari tadi ia rasakan.

"Hiks.. Hiks.. Hikss.. Kenapa? Hiks.. Kenapa? Hikss"

Melihat gadis didepannya menangis membuat pemuda itu ikut merasakan apa yang dirasakan gadis itu. Bahkan ia sudah lebih dahulu merasakannya dan sakitnya lebih parah. Tak mau waktu berlalu begitu saja akhirnya dengan cepat pemuda itu memeluknya dengan erat.

"Andai saja aku yang kau cintai"

Hanya sebuh tangisan dan kata maaf yang dikeluarkan gadis dalam pelukannya. Gadis yang terlihat sangatlah rapuh itu.

Perlahan pelukan itu mengerat. Betapa jatuh Cinta itu sangatlah menyakitkan. Pikiran yang selalu mengatakan jika seseorang telah dewasa mereka akan mengerti dan bisa mengatasi semuanya namun semua itu salah karena semakin dewasa seseorang, maka semakin banyak masalah rumit yang akan datang.

'Jika pada akhirnya aku akan kembali merasakan sakit, dan membuat banyak hati sakit maka lebih baik aku tetap melupakan semuanya'

'Dan pada akhirnya aku merasakan sakitnya kembali'

***

"Ya.. Aku telah jatuh Cinta padamu mungkin sejak dulu dan sekarang semakin dalam. Jadi kumohon jangan pergi lagi karena aku akan meminta pertanggungjawaban mu"

Perlahan sasuke menjauhkan tubuhnya dengan sakura hanya untuk melihat ekspresi yang dikeluarkan gadisnya itu.

Bahagia saat melihat wajah bersemu merah sakura yang telah menyadari apa yang ia katakan.

Ya memang sakura tak bisa memilih antara souma dan sasuke namun sasuke adalah orang pertama yang ia sukai dan sasukelah yang terlebih dahulu menyatakannya. Maka ia akan memilih sasuke.

"Aku selalu menyukaimu sasuke-kun"

Ucapan spontan sakura membuat sasuke terkejut namun hanya sesaat sebelum kembali pada waja datarnya. Mendengus menghadap arah lain menyembunyikan wajahnya yang memerah sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Pemandangan yang sangat lucu untuk dilihat sehingga membuat sang haruno tersenyum geli walau diiringi dengan air mata haru yang berlinang dikedua mata gadis berparas cantik dan menenangkan itu.

"Apa kau sedang ma... Hhmmm"

Belum sempat sakura menyelesaikan pembicaraannya sasuke dengan cepat mencium bibirnya dengan lembut. Membuat sakura kaget bukan main. Tak menyangka sasuke akan menciumnya, ciuman yang selalu sakura harapkan.

Please remember (Complete)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang