part 2: tiga

76 6 0
                                    

"Yaudah, papi minta maaf ya! Maaf udah bikin kamu sedih!" Papi meluk cia dengan erat. Begitu juga dengan cia. "Pi, cia ingin membantu orang lain!" Bisik cia. Papinya tersenyum, "Bantu saja! Ingat, jangan sampai kamu terluka!" Jelas papi. Cia tersenyum bahagia.

Mereka melepaskan pelukannya. Cia berjalan ke ruang tamu. Di sana kevin sedang berbicara dengan mami. "Maaf lama nunggu!" Jelas cia. "Cia, mami sudah tau semuanya! Kamu hebat!" Puji sang mami. Cia tersenyum ke arah maminya.

"Yaudah mi, kevin di kompres dulu ya!" Cia mendorong kevin ke arah ruang keluarga. Di sana kevin duduk di hadapan papinya cia. "Kenapa badan mu?" Tanya papi ke kevin. "Biasa om, anak muda!" Jawab kevin. Papi mengangguk ngerti, "lain kali jangan diulangi! Bisa bahaya nanti!" Larang papi. "Iya om, Makasih!" Jawab kevin.

Datanglah cia dengan air dan kain kompres. "Gue kompres dulu ya! Maaf kalo sakit!" Cia menaruh kain basah itu di luka lebam kevin. "Awww.." rintih kevin. "Maaf, dikit lagi siap kok!" Jelas cia. Kevin memandang setiap gerakan cia. Diam diam senyum mengembang di wajah kevin.

"Siap!!" Jelas cia. "Gue ke belakang dulu, mau kasih ini!" Cia berjalan ninggalin kevin di ruang keluarga. Tak lama cia kembali, " Lo ganti baju dulu ya! Udah malam nih?!" Cia memberikan sebuah kaus dan celana ponggol ke kevin.

"Ehm, Makasih!" Cia mendorong kevin ke depan pintu kamar mandi tamu. Cia membangunkan kevin dari kursinya. "Lo, kaki terkilir udah kaya patah aja!" Ejek cia. Kevin terkekeh pelan dan segera masuk ke dalam.

___

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Mereka baru saja siap makan malam. Di tambah dengan kevin yang ikut serta dalam makan malam itu.
"Lo tidur di kamar tamu! Di sebelah sana!" Cia menunjuk ke sebuah kamar kosong. "Oke oke, makasih!" Jawab kevin.

Cia mengangguk dan membuka pintu kamarnya. "Tunggu.." panggil kevin. Cia menoleh ke belakang, tepatnya ke kevin. "Kenapa?" Tanya cia. "Sebelum tidur, gue mau ucapin makasih sebanyak banyaknya ke lo!" Jawab kevin.

Senyum terukir di bibir cia, "Sama sama. Udah sana masuk! Besok sekolah!" Cia langsung mendorong badan kevin untuk pergi dari kamarnya. "Iya iya!" Kevin langsung pergi dari hadapan cia.

Kaki kevin sudah baikan. Karena di olesi minyak urut oleh maminya cia. Cia langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Menatap langit langit kamar yang dihiasi lampu. Mengenang masa masa sebelum ia ke usa.

"Pingin jadi anak kecil lagi!" Gumam cia. Kini matanya mulai lelah, cia menutup matanya secara perlahan dan tertidur lelap.

Beda dengan kevin, dia sibuk pindah posisi. Kevin tidak bisa tertidur. Semua cara di lakukannya. Mulai dari hitung bulu domba, baca ff, dengar lagu, sampai akhirnya dia bangun dan duduk.

Kevin berjalan ke arah sebuah meja. Meja dimana terdapat banyak foto. Di lihatnya satu persatu. Ya, foto itu adalah foto cia bersama axell dan lainya.

"Teman lo ya?" Gumam kevin. Kemudian dia melihat sebuah foto dimana ada cia dan seorang lelaki. Mereka foto sambil bergandeng tangan. Di baliknya foto itu, terdapat sebuah tulisan 'Nicho and Cia'.'

Sahabat? Tanya kevin dalam hati. Kemudian di susun kembali semua foto itu. Ia berjalan ke sebuah meja kecil di samping tempat tidur. Di buka laci nya, terdapat beberapa boneka kecil. Kemudian ia menutup kembali lacinya.

Matanya menatap ke sebuah foto yang terletak di meja belajar. Foto dimana cia dan papi mami nya. Kevin tersenyum, "kapan gue bisa seperti ini?" Gumam kevin. Air matanya jatuh membasahi pipi nya. Kemudian ia berjalan ke arah tempat tidur dan terlelap. 

___

Pagi pun tiba, udara yang hangat menyapa seluruh penduduk indonesia. Cahaya matahari yang masuk ke jendela kamar cia. Cia terbangun dan membuka matanya. dilihatnya jam menunjukkan pukul enam pagi. Cepet cepat ia berjalan ke kamar mandi.

Just Friend ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang