part 2: tujuh

27 2 1
                                    

"Axell??"

Sang mami terkejut melihat sosok axell sedang duduk di sofa ruang tamu. "Tante?" Axell bangun dari duduk nya dan memeluk sang mami cia.

"Kok bisa di sini xell?" Tanya mami pada axell. "Iya te. Axell pindah ke indo. Karena papa masih kerja di kantor nya om bonar" jawab axell. "Tinggal di komplek ini?" Tanya mami lagi. "Iya te" jawab nya.

Kevin cuma diam aja liat axell dan mami eka yg sangat dekat. Ia juga melihat ekspresi cia yg tampak bahagia. Muncul kecemburuan dalam hati kecilnya.

"Apa kabar xell?" Tanya mami eka. "Baik aja te. Tante sendiri?" Mami mengangguk pertanda baik baik saja. "Oh ya xell, Ghan gimana sekarang?" Tanya cia. "Ghan? Makin tinggi loh. Udah dapet pasangan juga." Jawab axell.

"Serius?? Siapa??" Tanya cia penasaran. "Sama sahabat lo sendiri" jawab axell. "Woah. Sama cimot? Iya sama cimot?? Omg, gk nyangka gue nya!" Jelas cia kegirangan.

Lain hal nya dengan kevin. Ia hanya duduk diam bagaikan nyamuk yg terbang. Marah. ia ingin sekali memukul wajah tampan milik axell. "Iya. Gue aja gk nyangka gitu" jelas axell. "Oh ya kevin, axell sekolah di mana nanti?" Tanya cia pada kevin.

"Dimana? Gue juga belum tau. Ini lg cari sekolah yg tepat untuk axell." Jawab kevin dengan fake smile nya. "Di sekolah gue aja. Biar gue ada temen. Kan lo udah gk sekolah lagi di situ, jadi axell aja yg masuk. Biar gue bisa pulang bareng gitu" jelas cia.

Muka kevin jadi datar. Seandainya axell satu sekolah dengan cia, maka cia bisa bisa menjadi milik axell. "Gk bisa. Axell gue cari sekolah lain aja. Yg deket dgn kantor gue" jelas kevin dengan muka yang pura pura tenang.

"Gk apa kevin. Axell sama gue aja. Boleh ya?? Please" cia memasang tampang memohon dengan pupyeyse nya yg sangat imut. Kevin tidak tega melihat cia memohon. Dan dengan terpaksa kevin meng iya kan.

"Yess, makasih kevin" cia memeluk tubuh kevin. Kini, giliran axell yang merasa sedikit cemburu. Mereka pun jadi seperti persaingan dalam merebut hati cia.

0_0

Pagi sudah tiba. Hari di mana cia dan axell akan bersekolah di sekolah yang sama.

"Pagi mama, pagi papa!" Ujar cia sembari turun dari tangga yang luas tersebut.

"Pagi juga sayang"

Cia duduk di meja makannya bersama kedua orang tuanya. Menu sarapan yang berupa nasgor kesukaan cia, di lahap sangat cepat oleh cia.

"Makannya pelan pelan sayang. Nanti kesedak." Titah sang mami.

Cia hanya mengangguk sebagai jawabannya. Setelah selesai bermain dengan makanan, cia meminum segelas susu yang telah di sediakan oleh ibunya.

Kini, cia sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Ia berjalan ke teras rumah dan memakai sepatu sekolahnya. Papa nya pun sudah siap dengan mobil yang berwarna hitam tersebut.

Saat cia hendak masuk ke dalam mobil, sebuah klakson berbunyi di depan rumahnya. Di lirik nya mobil ber merk BMW tersebut.

"Kevin?" Tanya cia.

Kevin keluar dari mobilnya dan menghampiri cia.
"Pagi cia, pagi om." Sapa kevin

"Pagi juga nak" balas pria tersebut dari dalam mobil. "Kevin, bisa kamu antar cia? Sepertinya oom harus buru buru nih. Bye" lanjutnya

Just Friend ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang