1.0

1.6K 194 6
                                    

Normal POV

Mereka pulang dari sekolah, Mina menunggu Ayahnya. Tapi ada motor yang berhenti di depannya.

“Sendirian?” Tanya pria itu membuka helmnya. Mina kaget.

‘Ke-kenapa dia disini?’ Batin Mina.

“Nunggu siapa?” Tanyanya lagi. Mina masih diam tidak berniat menjawab.

“Mau aku antar?” Tanya lagi karena ga di respon sama Mina.

“Tidak usah, Mingyu.” Ucap Mina pelan.

“Sudahlah naik saja. Aku bukan orang jahat kayak dulu.” Ucap Mingyu menarik lengan Mina.

“Ih, jangan sentuh aku.” Ucap Mina melepaskan tangan Mingyu.

“Aku tidak akan melukaimu lagi, aku janji. Aku hanya menawarimu pulang saja.” Ucap Mingyu lagi.

“Tidak usah. Aku tidak apa – apa.” Ucap Mina.

“Yasudah kalau begitu.” Ucap Mingyu.
.
.

15 menit kemudian.

‘Kenapa dia masih ada disini?!’ Batin Mina.

“Kau tidak pulang?” Tanya Mina.

“Aku menunggu seseorang.” Ucap Mingyu. Mina terdiam lagi.

‘Kalau nungguin orang, kenapa tadi ngajakin aku pulang?’ Batin Mina.

“Kau menunggu siapa?” Tanya Mina.

“Menunggumu.” Ucap Mingyu singkat.

Mina terdiam lagi, kemudian menggeser badannya perlahan.

‘Sepertinya aku harus pergi dari sini.’ Batin Mina.

Mina melangkah pelan menjauhi Mingyu yang masih duduk di motornya.

“Kau mau kemana?” Tanya Mingyu melihat Mina sedikit menjauh.

Tapi bukannya menjawab Mina malah berlari menjauhi Mingyu. Mingyu terdiam melihat Mina yang sudah hilang, tak lama lalu ketawa melihat tingkah Mina.

“Ada – ada saja.” Ucap Mingyu tertawa. Akhirnya Mingyu pergi dari tempat itu.
.
.

“Kenapa ayah lama sekali?” Ucap Mina pelan.

‘Mana aku tidak tahu jalan lagi.’ Batin Mina.

Puk.

Ada yang menyentuh pundak Mina dari belakang membuat Mina sedikit kaget.

“Ah, kak Wonwoo. Mengagetkan saja.” Ucap Mina lega.

Wonwoo hanya diam melihat Mina.

“Kau belum pulang?” Tanya Wonwoo.

“Aku tidak tahu jalan pulang.” Ucap Mina.

“Kau pindah rumah?” Tanya Wonwoo.

“Hm, bukan di perumahan yang dulu lagi kak.” Ucap Mina.

“Oh.” Ucap Wonwoo singkat.

“Kakak juga tidak pulang?” Tanya Mina.

“Aku menunggumu saja. Kau di jemput kan?” Tanya Wonwoo.

“Hm, tapi ayah lama sekali.” Ucap Mina.

Wonwoo tidak menjawab yang diucapkan Mina, mereka terdiam dalam hening.

“Sejak kapan kau disini?” Tanya Wonwoo tiba – tiba.

“Baru minggu lalu.” Ucap Mina.

“Kenapa kau balik kesini lagi?” Tanya Wonwoo.

“Kak Wonwoo tidak suka aku balik kesini lagi?” Tanya Mina. Tapi Wonwoo hanya diam.

“Ayah bekerja sama lagi dengan temannya, dia membiayai semua fasilitas ayah termasuk aku.” Ucap Mina.

“Maka dari itu ayah mau untuk balik dan tinggal di Korea lagi.” Lanjut Mina.

“Oh.” Ucap Wonwoo singkat.
Tintt.

“Ah, itu ayahku.” Ucap Mina.

“Kalau begitu aku pulang dulu kak Wonwoo.” Ucap Mina membungkuk lalu pergi ke mobil ayahnya.

Wonwoo hanya terdiam melihat Mina, tak lama dia tersenyum. Wonwoo pun pergi ke halte bus.
.
.
.

“Ikutlah denganku.” Pria itu menarik lengan seorang gadis, lebih tepatnya gadisnya.

“Kenapa? Aku ingin pulang, Jae.” Ucap gadis itu.

“Aku merindukanmu.” Ucap Pria itu menciumi gadisnya.

“Sekarang aku tidak bisa, Jae. Ibu memintaku menemaninya ke Super Market.” Ucap gadis itu.

“Hanya sebentar saja, aku ingin dirimu.” Ucap pria itu mencium leher gadisnya.

“Hentikan, Jae. Ku mohon, aku takut Eunha menemukanku.” Ucap gadis itu lagi mencoba mendorong prianya.

Prianya tidak menghiraukannya, masih mencium leher sang gadis dan sekali – kali mencium bibir gadisnya.

Kringg.. Kringg..

“Jae, hentikan. Handphoneku bunyi, pasti Ibuku sudah menjemputku.” Ucap gadis itu lagi.

“Sebentar saja, Chaeyeon.” Ucap pria itu. Tapi Chaeyeon mendorongnya agar berhenti.

“Ibu sudah menjemput Jaehyun, lain kali saja kita melanjutkannya.” Ucap Chaeyeon berlari meninggalkan Jaehyun di ruangan gelap itu.
.
.
.

“Kenapa kau masih menungguku?” Ucap Jungkook yang masih mengerjakan bukunya didalam kelas.

Tapi orang itu tidak menjawabnya, dia hanya diam memerhatikan Jungkook yang masih menulis.

“Jangan menatapku.” Ucap Jungkook.

“Kenapa.. kau tidak bisa hilang dari ingatanku, Jeon Jungkook.” Ucap gadis itu masih menatapnya.

“Aku tidak tahu, Eunha.” Ucap Jungkook yang masih fokus pada bukunya.

“Padahal aku dan kamu selalu bersama, tapi kenapa kita masih punya jarak seperti ini?” Tanya Eunha. Jungkook melihat Eunha.

“Kau itu sudah milik orang, Jung Eun Ha.” Ucap Jungkook.

“Tapi aku tidak menyukainya.” Ucap Eunha.

“Eunwoo itu lebih segalanya dariku, dia pintar, dia tampan, dia rajin, tidak salah kan ibumu menjodohkanmu dengannya?” Ucap Jungkook kembali fokus kepada bukunya.

“Jika.. Jika kau yang di Jodohkan, bagaimana perasaanmu?” Tanya Eunha membuat Jungkook berhenti menulis. Menatap Eunha begitu dalam.

“Aku akan menuruti apa yang sudah diatur untukku.” Ucap Jungkook masih melihat Eunha.

“Jika kau tidak menyukai orang yang dijodohkan denganmu?” Tanya Eunha lagi. Jungkook terdiam.

“Aku.. aku tidak tahu.” Ucap Jungkook.

“Aku lelah menjadi penurut, bisakah sedikit saja kau melihatku? Membuka hatimu untukku?” Ucap Eunha, tapi Jungkook tidak menjawabnya melanjutkan menulis bukunya.

Eunha menghela nafasnya.

“Jangan belajar terlalu malam, aku pergi duluan.” Ucap Eunha pergi meninggalkan Jungkook dikelas.

Jungkook terdiam sebentar, lalu menghela nafas.

“Seberapa lama aku belajar, nilaiku tidak pernah bisa melebihi Eunwoo. Ibumu pasti lebih memilih dia dibanding aku, Eunha. Aku sedang berusaha walaupun aku tahu itu mustahil.” Ucap Jungkook.
.
.
.

To be continue

Just Go 「Junhoe x Mina 」 97L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang