2.5

1.2K 157 6
                                    

“Kau? Mau apa kau kesini?”

Rose menatap sinis perempuan yang menemuinya saat ini.

“Tidak banyak, aku hanya ingin membantumu agar bisa bersama dengan June. Tidak lebih.”

“Apa? Apa yang sedang kau rencanakan?”

“Tidak ada. Kau tidak mau?”

“Kau mencurigakan.”

“Bukankah kau menyukainya?”

“Bagaimana denganmu?”

“Aku tidak menyukainya, bahkan aku tidak ingin melihatnya.”

“Apa?”

“Permintaanku tidak sulit, kau cukup katakan yang aku suruh.”

“Apa maksudmu?”

“Katakan didepan ayahnya, bahwa kau..”
.
.

“Bagaimana dengan Chaeyeon?” tanyanya.

“Aku rasa hubunganku dengannya akan berakhir.” Ucap Jaehyun duduk dikasurnya.

“Apa dia cemburu denganku?”

“Hm, kurasa.”

“Apa kau belum memberitahunya?”

Jaehyun melihat kearah Jihyo yang berada di depan pintu kamarnya.

“Kau sendiri sudah memberitahu Donghyuk tentang kita?” tanya Jaehyun.

“Belum, bagaimana aku memberitahunya. Bicara dengannya saja aku selalu diacuhkan.” Ucap Jihyo menyender di tembok.

“Lagi pula terasa aneh jika kita mengatakannya kepada mereka sekarang.”

“Kau sudah merapihkan baju – bajumu?” Tanya Jaehyun.

“Belum, masih ada waktu 2 minggu lagi. Kau sendiri?” tanya Jihyo.

“Aku masih bingung, apa saja yang ingin ku bawa kesana nanti. Lagi pula kau yang terlebih dulu berangkat ke sana kan?”

“Hm, kau berangkat setelah acara pensi kelas 3 nanti?”

“Iya.”

“Jadi siapa saja yang akan tampil?”

“Aku, June, donghyuk, jungkook, yugyeom. Kau tidak ingin melihat Donghyuk tampil?”

Jihyo tersenyum sebentar lalu kembali melihat Jaehyun.

“Tidak, dia juga tidak membutuhkanku untuk melihatnya tampil. Lagi pula aku berangkat sehari sebelum pensi kelas 3 dimulai.”

“Baiklah.”

“Hm, aku kembali ke kamar dulu. Ku harap kau bisa membuat Chaeyeon tetap bersamamu, aku mengerti apa yang Chaeyeon rasakan.”

“Hm, tentu saja. Terimakasih Jihyo.” Jaehyun tersenyum kearah Jihyo.

“Hm.”

Jihyo membalas senyuman Jaehyun sebelum menutup pintu kamar Jaehyun.
.
.

“Bagaimana hubunganmu dengan Jiho?” Tanya Jungkook sambil memainkan gitarnya.

“Aku tidak tahu.”

“Apa yang dia katakan kemarin?”

“Dia bosan pacaran denganku, dan mulai menyukai Mingyu. Kau tahu alasannya kenapa? Dia bilang aku selalu menolak saat dia ajak kencan.” Ucap Yugyeom.

“Lalu apa jawabanmu?”

“Aku tidak bisa menjawab apa – apa, dia memang benar. Aku hanya belum tahu harus bagaimana.”

“Kau tidak bilang kepadanya, bahwa ini pertama kalinya bagimu dalam hal pacaran? Katakan saja kau masih canggung dengan wanita.” Ucap Jungkook.

“Aku rasa itu tidak penting baginya, lagi pula aku harus berpisah dengannya.”

“Apa maksudmu?”

“Tidak mungkin kan aku menahannya di hubungan kita yang sudah tidak jelas, mungkin kali ini aku akan membebaskannya. aku tidak ingin dia terus menerus menderita karenaku, sudah haknya berpaling dariku.”

“Kalau begitu ajak dia berkencan dulu sebelum memutuskannya.”

“Apa maksudmu?”

“Penuhi keinginannya, jika kau putus dengannya begitu saja. Kau pasti mudah untuk dilupakan olehnya.”

Yugyeom terdiam, ternyata temannya dari kecilnya ini memang mengerti tentang kisah percintaan.

Walaupun kisahnya juga berakhir tidak happy ending dengan wanita yang dia cintai.

“Baiklah, akan aku coba.”
.
.
.

“Lirik kita di tolak guru, mereka tidak mengizinkan kita untuk menyanyikannya.”

Kelima orang ini tengah berunding tentang lagu yang akan mereka bawakan pada pensi kelas 3, 2 minggu lagi.

“Apa kalian ada ide untuk menulis lirik lagu dalam waktu singkat?” tanya Jaehyun.

“Tema apa yang akan kita bawakan nanti?” tanya Jungkook.

“Kemarin Donghyuk menulis tentang persahabatan, tapi tidak diizinkan guru karena terlalu mengandung Bahasa yang tidak baik.” Ucap June.

“Bagaimana kita ganti dengan love story?” ucap Yugyeom.

“Apa yakin bisa diterima sama guru?” tanya Jaehyun.

“Kalau belum di coba kita belum tahu kan?” jawab Yugyeom.

“Aku sedang tidak bersemangat untuk menulis lagi.” Ucap donghyuk berdiri.

“Kau mau kemana?” tanya June.

“Aku tidak suka satu tempat dengan orang yang menyukai pacar orang.” Ucap donghyuk sinis melihat Jaehyun sebelum pergi meninggalkan mereka berempat.

“Aku akan mencoba membuat liriknya.” Ucap Jungkook.

“Aku akan membantumu.” Jawab Yugyeom.

“Hm, aku yang akan mengaransemen musicnya.” Ucap June tersenyum.

“Baiklah.”
.
.
.

June tersenyum sambil menunggu mina di depan gerbang, walaupun ini sudah terbilang dari tadi. June tetap menunggu mina.

Mungkin dia ingin mengatakan terimakasih kepada mina lagi untuk kesekian kalinya, dan ingin mengantarnya pulang untuk membalas permintaan maafnya.

Tapi senyuman June menghilang saat melihat mina tersenyum dengan pria lain, mina memeluk pria itu dengan tawa di wajahnya.

Membuat June merasa cemburu.

“Siapa dia yang bersama mina?” gumam June.

“Hentikan, kak wonwoo.”

Suara mina terdengar bahagia saat pria yang dia panggil wonwoo itu mencium pipi mulus mina.

Membuat June terdiam melihat mereka berdua di depannya.

Mina pergi bersama pria yang baru June lihat.

June menunduk lalu tersenyum, berbalik berjalan kearah motornya.

“Aku bodoh, mana mungkin mina akan menyukaiku. Dia bahkan terlihat bahagia sekali tadi.” Gumam June melajukan motornya pergi dari gerbang sekolah.
.
.

TBC

Just Go 「Junhoe x Mina 」 97L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang