part-7

20 5 0
                                    


Ika menatap mata itu, mata kelam yang menatap nya sendu. Ingin sekali Ika memeluk tubuh tegap yang menjulang tinggi di hadapan nya sekarang.

Ia sangat mencintai cowok ini melebihi apapun. Bahkan disaat cowok bertubuh tegap ini melukainya berulang kali pun ia tetap mencintai nya.

Apakah mencintai sesakit ini??

Air mata Ika menetes, bukan karna sedih tapi karna rasa lega menyelimuti hati nya. Melihat raga itu masih bernyawa membuat nya sangat lega, karna ia tak akan mampu menahan rasa sakit lagi jika melihat raga itu terkulai tak bernyawa.

Ia terduduk dihadapan cowok itu, tulangnya tarasa berganti fungsi dan tak mampu menopang tubuh nya saat ia membayangkan jika cowok dihadapan nya ini terbujur kaku di dalam tanah.

Ika menangis, mencurahkan semua isi hati dalam tangisan pilu. Membuat orang yang mendengar nya akan merasa kesedihan yang sama.

Ia terus menangis, hingga rasa hangat melingkupi tubuh nya dan membuat nya merasa tenang dan aman dalam sekejap. Bukan nya menarik diri dari sumber kehangatan itu ia malah membenamkan diri ke dada bidang yang terlihat sangat menjanjikan itu.

"Gue benci, benci banget sama lo.." gumam Ika disela tangis nya.

Elfan dapat mendengar nya, walau sekedar gumaman yang di keluar kan cewek itu sudah dapat merobek bagian terdalam hati nya.

Mereka duduk di belakang sekolah sambil berpelukan, Ika yang terus menangis danElfan yang mencoba menenangkan Ika. Mereka berdua bahkan tidak sadar kalau bel tanda masuk sudah berbunyi sedari 20 menit yang lalu.

Jangan menangis, karna di setiap tetes air mata mu melukai relung hati ku...

**********

"Ka..." seru seorang cowok dari arah belakang Ika.

Merasa nama nya di panggil seseorang Ika menoleh, melihat seorang cowok yang setengah berlari kearah nya.

Ika mengerutkan dahi nya,merasa aneh dengan tingkah cowok itu, pasal nya jika mereka bertemu maka yang terdengar hanya caci maki dari mereka berdua. Lalu sekarang? Ada apa dengan orang setengah gila ini??

"Astaga... oke nafas..." cowok itu mengatur nafas nya sebentar lalu kembali menatap Ika.

"Lo tuli apa gimana sih?" Ika semakin heran sekarang, ada urusan apa sampai musuh sepanjang masa nya ini mengejar nya?

"Apa?!" Ika kembali melangkah, meninggalkan cowok itu dengan nafas yang masih belum teratur.

"Elfan.." ucap cowok itu tepat di samping Ika, mereka berjalan kearah parkiran sekolah.

"Lo bisa ngomong yang bener kagak, Dan?!" tanya Ika datar, mereka memang berpisah saat sudah kembali ke kelas setelah kejadian memalukan yang pernah Ika alami tadi. Elfan kembali ke kelas nya begitu juga dengan Ika.

"Elfan nggak balik ke kelas, bukan nya dia sama lo ya??" Ika menghentikan langkah nya saat mendengar perkataan Zidan.

"Ozy yang bilang ke gue." sambung Zidan saat Ika berbalik menghadap nya.

Zidan menatap Ika dengan tatapan menyelidik, ia maju satu langkah agar semakin dekat kearah Ika.

"Jangan gila, gue kagak ada urusan sama tuh cowok." jawab Ika sengit, ia balas menatap cowok di depan nya ini dengan tatapan yang tak kalah tajam.

ElfanIkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang