15

16 3 0
                                    

Dengan wajah suram dan rasa kesal Ika membawa nampan itu, meletakkan nya di depan cowok yang sedang tersenyum manis kearah nya.

"Jadi, ngapain lo kerumah gue lagi?" Tanya Ika sangar.

"Mau ngajak lo jalan." Jawab cowok itu santai. Kelewat santai, membuat Ika meradang di buat nya.

"Kayak nya nggak bisa deh, rumah gue nggak ada yang jagain soalnya!" Ika menyandarkan punggung nya sambil bersidekap, mengamati cowok yang tak pernah lelah mengejar nya ini.

Mendengar alasan Ika yang sangat tidak masuk akal itu membuat Ozy mengerutkan kening nya, aneh dengan penuturan absurd cewek di hadapan nya ini.

"Buat apa rumah dijagain. Toh, dia nggak akan kemana-mana juga." Ika tertawa mendengar jawaban cowok tersebut, dia hanya tak menyangka kalau Ozy juga akan meladeni kata-kata konyol nya.

Ika memang enggan pergi bersama cowok ini, jadilah ia membuat alasan-alasan yang tidak masuk diakal. ia sudah pernah bilang kan tidak mau di cap sebagai cewek PHP. Dan ia juga tidak mau menyakiti hati Ozy sebenarnya, karena cowok ini sangat baik kepada nya. Selalu mengulurkan tangan nya saat ia terjatuh, selalu ada saat ia dalam kesulitan. Bukankah itu sangat baik, memang. Tapi Ika tetap tidak bisa menyukai cowok itu lebih dari teman. Sungguh.

"Gimana, mau nggak lo?" Tanya Ozy, saat Ika sibuk dengan pemikiran nya sendiri.

Ika kembali menatap Ozy, memandang mata coklat gelap yang selalu membalas tatapnya. Ia tersenyum, lalu mengangguk pelan sebagai jawaban. Ia hanya berharap kalau Ozy sadar ia tidak menginginkan hubungan lebih dari pertemanan dengan nya.

Melihat itu membuat senyum Ozy semakin mengembang, ia percaya bahwa ini adalah awal dimana hubungan manis mereka akan di mulai. Walau butuh proses yang lama dan sedikit sulit tapi ia yakin suatu saat hubungan itu akan terjalin.

*****

"Lo suka tempatnya?" Tanya Ozy saat mereka sudah berada di sebuah taman bermain yang cukup besar dan terkenal di daerah ini.

Ika menatap sekeliling, melihat sejauh mata memandang hanya ada wahana di sekitar. Ia tersenyum dan mengangguk dengan antusias. Ia sudah lama tidak kesini, terakhir kali ia kesini itu bersama Elfan. Mengingat cowok itu membuat senyum Ika semakin melebar, mungkin terdengar aneh tapi ia sudah sangat merindukan cowok itu.

"Ayo." Kata Ozy membuyarkan lamunan Ika, ia menarik tangan Ika menggenggam nya dengan hangat.

Sebenarnya, butuh keberanian yang besar bagi Ozy untuk menggenggam tangan mungil tersebut karna ia tak yakin Ika akan diam saja, tapi ia meyakinkan dirinya sendiri untuk mencoba.

Dengan tangan sedikit gematar dan basah ia menarik tangan Ika kedalam genggaman nya, membuat cewek itu tersentak dan menarik kembali tangan nya.

Ozy memutar otak, dengan gugup ia memberi alasan kepada Ika.

"Tempat ini luas, kalau lo kesasar atau hilang gimana?" Dengan sekuat tenaga Ozy membuat suaranya terdengar santai dan meyakinkan. Berdoa dalam hati semoga Ika mempercayai nya.

Sejenak Ika tercenung mendengar penuturan itu, tapi ia lalu mengerutkan alis nya sambil bersidekap.

"Jagain gue sambil modus maksud lo?" Ozy langsung membulatkan matanya, berpura-pura terkejut akan tuduhan Ika.

"Gue cuma mau jagain lo kok." Kata Ozy dengan wajah tak terima.

Jika sudah bersama Ika dengan keadaan hanya berdua saja seperti ini membuat Ozy terkadang merasa canggung dan tidak tahu harus berbuat apa, ia bahkan berpikir kemana perginya dirinya yang suka menjahili Ika dulu.

ElfanIkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang