Rapat telah selesai. Veranda, Naomi, Michelle, Yuvi dan Viny keluar dari ruang rapat. "Dari hasil kualifikasi sudha dapat terlihat bahwa Demon akan melawan Angel di final"
"Ck, kau terlalu berharap Kak Naomi"
"Yah sayang sekali aku setuju dengan Kak Naomi"
"Kau sama sekali tak memiliki semangat untuk menang Kak Viny.."
"Karena aku tau dimana posisiku"
"Dasar ras lemah.."
"Hei Michelle lebih baik kau diam"
"Ah aku bidadari menyuruhku diam"
"Brisik" Yuvia langsung terbang begitu saja meninggalkan mereka.
"Sepertinya dia sangat sibuk"
"Maklum saja Kak Ve, rasnya hanya ada usia usia muda"
"Namun kekuatannya melebihi kekuatan ras mu yang lebih tua dari mereka"
"Aku tak peduli dengan itu"
"Lagipula kenapa Esper bisa selemah itu?"
"Lebih baik kau diam Syel"
"Hahaha, sudahlah. Lebih baik aku memperkuat diri dulu"
"Pergi sana" Viny menatap kesal pada Michelle yang mulai mengeluarkan jubahnya dan berjalan pergi.
"Bisakah kita bertarung kembali Vin?"
"Untuk apa Kak?"
"Berlatih"
"Bis-"
"Berlatihlah dengan Half Demon Ve"
"Maaf Nom, Kurasa itu tak mungkin. Mengingat Gracia dan Shani..."
"Ah iya aku mengerti. Ya sudah kalau begitu. Aku pamit"
Veranda tersenyum menatap Naomi. "Kak Ve?"
"Ah apa Vin?"
"Aku juga pamit"
Veranda mengangguk. Kemudian Viny menghilang. "Vin? Lah dia lewat mana?" Ucapnya kebingungan.
******
Keesokan harinya..
Shani tengah terduduk di taman belakang. Keringat sudah membasahi wajah manisnya. Nafasnya masih tersenggal kelelahan."Nih minum"
"Makasih Kak"
Veranda tersenyum. "Kekuatan pedang mu meningkat. Itu bagus. Dan kau sudah menggunakan jubahmu dengan sangat baik"
"Aku akan mentransformasinya"
"Itu bagus. Kau semakin mendekatinya"
"Tidak.. Itu mustahil... Kebenciannya padaku membuatnya semakin kuat bila melawanku"
Veranda tersenyum miris dengan keadaan adiknya. "Huftt... Aku setuju.. Dendam adalah salah satu kekuatan pada demon. Semakin dendam dia, semakin cepat kekuatan mereka meningkat"
"Bahkan dia sudah tidak percaya denganku. Hanya Kak Naomi yang masih peduli"
"Karena Naomi tidak percaya kau yang melakukannya"
"Tapi Jinan dan Kak Shania... Mereka..."
"Ah sudahlah Shan"
Shani menunduk, setetes air mata keluar dari ekor matanya. Veranda duduk disamping Shani lalu menariknya dalam pelukannya.
"Dan penyesalan, rasa kasih sayang adalah kekuatan dari Pure Angel" Batin Veranda.
******
Gracia duduk di dekat danau. Ia menatap awan yang berada di langit sana. Entah kenapa ia sangat menyukai awan. Bahkan ini tidak wajar untuk seorang Half Demon ketika ia menyukai awan karena mayoritas rasnya sangat membenci awan dan lebih menyukai api.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Demon vs Pure Angel
Fanfiction#125 in FANTASY (15 Juni 2017) "Kamu!?" "Kamu!?" "Ngapain kamu disini!?" "Harusnya aku yang tanya itu!" "Aku Pure Angel!" "Aku Half Demon!"