Kyla

551 62 0
                                    

Setelah kejadian itu baik Hal Demon, Pure Angel, Elemental maupun Esper mereka semua bergencatan senjata. Tak ada permusuhan diantara mereka walaupun itu semua berat bagi Gracia yang harus kembali menjadi teman dari orang yang telah membunuh adiknya.

Zara dan Eve dinyatakan meninggal beberapa hari lalu disusul Sinka beberapa jam yang lalu. Suasana di sekolah ini pun semakin tak beraturan. Beruntung Yupi masih bertahan diri. Namun ini menjadi pukulan telak yang diterima Element.

Kini Kyla tengah memandangi foto yang akhir akhir ini selalu menjadi teman baginya. Foto dirinya dan 4 orang yang sudah sangat dekat dengannya. Yang kini hanya tersisa dirinya dan Yupi seorang.

Jari jemarinya mengelus lembut foto adiknya yang tengah cemberut sambil menatap kesal ke arahnya. Walaupun Zara selalu membuatnya kesal karena kelakuannya dengan Eve tapi jauh di lubuk hatinya ia peduli dan menyayangi adiknya.

Kyla meletakkan kembali foto itu. Ia begitu maran terhadap Vampire yang telah menyerang keluarganya. Ia tak bisa tinggal diam. Ia harus membalas semua hal yang telah dilakukan Vampire.

Kyla berjalan menuju ruang peralatan dan mengambil panah serta beberapa anak panah dari lemari. Ia meraih satu anak panah dan mengarahkan panahnya ke sebuah besi tebal.

Kyla memicingkan matanya dan mulai memusatkan perhatian ke besi tebal yang menjadi sasaran tembaknya. Kyla mengeluarkan kekuatan anginnya dan melepaskan tarikannya membuat anak panah itu melesat cepat dan merusak besi tebal itu.

Yupi melihat itu. Ia paham betul keadaan Kyla saat ini. "Kyla.."

Kyla menoleh saat namanya dipanggil. "Kenapa?"

"Jangan"

"Kak Yupi gak usah ngeganggu aku" Kyla membantah kala tau arah pembicaraan Yupi. Kyla meraih satu anak panah lagi dan berjalan keluar pintu.

Yupi menghela napas kasar. Ia memutuskan untuk mengikuti Kyla. Ia membuat serigala dari petir dan memberikan sebuah gulungan pesan di serigala itu. "Temui Kak Veranda"

Serigala itu langsung berlari pergi menuju tempat yang diperintahkan oleh Yupi. Yupi meraih jubahnya dan mengejar Kyla dengan listriknya.

Kecepatan angin memang tak bisa diremehkan. Yupi yang memiliki kekuatan listrik juga harus ekstra keras untuk mengejar Kyla. Mengingat kekuatan Kyla sudah sepadan dengannya.

*****

Veranda menyeka keringatnya. Ia baru saja menyelesaikan latihannya bersama para Angel. Veranda tersenyum memandang rekan rekannya yang sudah bertambah kuat. Apalagi Shani yang kian hari semakin kuat. Bahkan bisa membuatnya kwalahan seperti tadi. Ya namun namanya ketua. Ia tidak boleh kalah dari anggotanya kan?

Veranda merasakan sesuatu berlari cepat ke arah mereka semua. Namun itu bukanlah ancaman bahaya. Ia dapat merasakan itu. Hingga tibalah seekor serigala dari petir dan dihadapannya dan menjatuhkan gulungan dihadapannya.

Keempat rekannya menatap ke arahnya kala Veranda mulai membuka gulungan dan membacanya. Wajahnya berubah panik. Veranda segera menutup gulungannya. "Shani, Anin aku butuh kalian" Shani dan Anin mengangguk dan berdiri.

"Beby, jaga Cindy" Beby mengangguk mengerti.

"Ikut aku" Veranda mengeluarkan sayap berwarna putih nya. Shani juga mengeluarkan jubah dan sayapnya. Anin mengeluarkan jubahnya. Veranda segera terbang diikuti Shani dan Anin.

Beby dan Cindy melihat itu, mereka berdiri dan berjalan pelan menuju rumah kediaman mereka.

******

Kyla mengendap ngendap ia melihat Stefi, Sisil dan Della sedang berlatih bersama. "Dimana Misyel?" Tanyanya pada diri sendiri.

Kyla pun mengangkat bahuny acuh dan mulai membidik ke Stefi. Mengingat Stefi adalah healer dari Vampire. Jadi ia merupakan mangsa utama selain ketua.

Kyla mulai mengalirkan angin membuat angin di sekitarnya berubah berbeda dengan sebelumnya. Kyla menarik panahnya dan memicingkan matanya, ia mengigit bibirnya menahan rasa gugupnya. Baru pertama kali ia menjadikan manusia sebagai sasaran bidiknya.

Jari Kyla satu persatu lepas, anak panah pun melesat cepat menuju sasaran bidik yang sebelumnya menjadi incaran Kyla.

Disaat yang sama Yupi baru saja sampai dan melihat anak panah itu menembus tubuh Stefi yang seketika itu juga tergeletak. Dada Stefi mengalami kerusakan fatal akibat panah dari Kyla. Darah bercucuran darisana. Sisil dan Della yang ada disana segera menolong Stefi.

Tak jauh darisana Michelle melihat itu semua. Ia hanya diam melihat apa yang dilakukan Kyla terhadap rekan setimnya. Tapi dalam hitungan detik ribuan jamur yang terbuat dari darah terbentuk dan menyerang Kyla.

Beruntung bagi Kyla, Ia menyadari itu semua tepat waktu dan ia sempat membuat tameng dari angin. Michelle hadir di antara Sisil, Della dan juga Stefi. "Bawa Stefi ke dalam" Ucapnya sambil menatap tajam ke Kyla. "Panggil Kak Saktia"

Kyla melompat dari persembunyian ia mengeluarkan 3 anak panah dan segera menembakkannya ke arah 3 orang yang tengah pergi dari medan pertempuran.

Namun darah segar dari Stefi dapat diubah oleh Michelle menjadi pelindung bagi ketiga temannya. "Tch, lawanmu itu aku Kyla"

Kyla berdecak kesal ia kembali meraih anak panah dan mulai menembaki Michelle bertubi tubi.

Namun, usahanya sia sia karena panahnya tak dapat menembus pelindung yang dibuat Michelle.

Yupi melihat itu semua dan menemukan celah. Ia meraih pedang listrik miliknya dan bergerak cepat mendekati Michelle.

Michelle menyadari itu. Ia melindungi seluruh tubuhnya dengan membentuk sebuah bola pelindung dari darah. "Supernatural Reflexes" Ucap Michelle membuat Yupi dan Kyla bergerak biasa. Layaknya manusia normal. Kecepatan petir dan angin tidak berguna melawannya.

Michelle tersenyum. Ia dapat menangkis seluruh serang keduanya. Ia menggunakan darah yang langsung dialirkan ke tanah membuatnya tak dapat tersengat listrik dari Yupi.

Kekuatan Michelle sangat cocok untuk urusan seperti ini. Ia dapat dengan mudah menyerang mereka bahkan 1 lawan 5 pun ia dapat menanganinya.

"Kalian" Michelle memukul perut Yupi. "Memang" Michelle kini memukul pipi Yupi.

"Pantas" Michelle menarik kerah baju Yupi. "Mati" Michelle memukul telak wjah Yupi, Yupi terlempar jauh beberapa meter dari tempat semula.

Kyla mengerang melihat darah yang berasal dari tubuh Yupi. Ia harus membawa kabur Yupi secepatnya sebelum korban bertambah kembali.

"Tunggu..." Michelle yang berjalan mendekati Yupi pun berhenti bergerak. Ia menengok ke arah Kyla ysng masih berusaha untuk melawan. "Hm? Kau tidak bosan hidup sebagai orang lemah?"

"Atau kau ingin aku bunuh terlebih dahulu?"

Michelle tersenyum ia membentuk darah menjadi sebuah pedang tajam yang mengkilat. Kyla meringis menahan rasa sakit yang ia derita.

Blam..
Michelle mundur dan menatap ke langit. "Tch, kenapa Kak Ve, Ci Shani dan Anin harus datang" Ketiganya berdiri dihadapan Michelle.

"Kalian berdua beruntung. Lain kali, kalian tak akan aku ampuni" Michelle berubah menjadi kelelawar dan terbang menjauh dari tempat itu.

Anin berjalan mendekati Yupi lalu membawanya mendekat ke Kyla. Mereka berdua sama sama babak belur. "Sepertinya Michelle bertambah kuat"

"3 orang sudah terbunuh olehnya, kekuatannya pasti juga meningkat drastis"

Veranda mengobari keduanya. Begitu juga Anin dan Shani. Beruntung angel merupakan healer alami.

Tbc

Half Demon vs Pure AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang