Sang Rembulan

3.9K 312 24
                                    





Hunkai












Happy Reading^^




Tap tap tap

" yang mulia, yang mulia pangeran Jongin tidak ada dalam kamarnya ". Ucap sang kepala pelayan yang membuat sang raja berang.

" panglima Jung !". Panggilnya dengan tegas. "Hamba yang mulia ". Panglima Jung diketahui namanya Jung Hoseok membungkuk hormat. " cari tahu kemana bocah itu pergi. Bawa ia pulang walau dengan paksaan ". Titah sang raja.

" siap !, Yang mulia. Perintah Yang mulia adalah mutlak ". Hoseok segera bergegas melakukan tugasnya dibantu oleh tiga orang kaki tangannya.

" hhah.. rasa-rasanya anak itu tidak ada kapok-kapoknya. Apa lagi yang harus ku lakukan untuk membuatnya patuh ". Sang raja hanya bisa memijit kepalanya yang mendadak pening.

" anda butuh istirahat, yang mulia ". Sang ratu menuntun sang raja untuk kembali kekamarnya. " terima kasih, ratuku ". Sang ratu tersenyum simpul.





Sementara seseorang yang sedang dicari-cari sang raja saat ini sedang berjalan-jalan santai dipusat perbelanjaan kota. Tak ada yang mengenalinya saat ini, karena ia menyamar.

Alasan ia melarikan diri dari istana adalah ia ingin merasakan udara diluar istana. Udara yang jernih tak keruh penuh kebohongan dan sandiwara. Seperti di istana.

Ia hanya ingin berbaur dengan rakyat biasa. Jika ia bisa memilih, ia lebih memilih menjadi rakyat biasa saja ketimbang jadi seorang pangeran.

" awas, minggir kalian !. Beri jalan untuk panglima !". Semua rakyat berbaris rapi, membungkuk hormat. Tak terkecuali sang pangeran yang sedang menyamar.

"Ohh tidak !". Pekiknya. Selendang yang ia pergunakan untuk menyembunyikan wajahnya terbang tertiup angin. Ia tak sadar jika sekarang semua orang memperhatikannya. Termasuk juga sang panglima, suruhan sang raja.

" bukankah ia pangeran Jongin ?".

"Ya, Tuhan. Ia sangat menawan layaknya rembulan "

"Cantik dan anggun. Padahal ia seorang namja ".

" sungguh beruntung dapat melihat paras rembulannya ".

Bisik-bisik para rakyat saling bersahutan. Beberapa asumsipun mereka utarakan untuk menggambarkan sosok sang pangeran mereka.

Jongin mulai gemetar saat sang panglima, Jung Hoseok menuruni kudanya dan berjalan kearahnya.

" anda harus kembali, yang mulia pangeran. Yang mulia raja menunggu anda !". Ucapnya dengan apik.

"Beri aku waktu sebentar. Aku akan kembali nanti, jadi pergilah panglima ". Sang pangeran perlahan-lahan mundur.

" tidak yang mulia, waktu anda sudah habis untuk bermain-main. Mari ikut hamba kembali ke istana dengan baik-baik ". Sang pangeran terus saja mundur hingga akhirnya tubuhnya terperangkap oleh tumpukan jerami.

" kau berani mengancamku ?. Tolong sekali ini saja biarkan aku dengan duniaku sendiri. Pulanglah, katakan pada yang mulia raja jika kau tidak menemukanku dimana pun ". Sang pangeran berharap semoga saja panglima Jung mau membantunya.

" maafkan hamba, yang mulia. Perintah raja adalah mutlak. Jika yang mulia tidak mau ikut bersama hamba secara baik-baik, maka hamba akan membawa yang mulia dengan paksaan ". Sang panglima membungkuk sebagai tanda hormat dan kesopanan. Sebelum ia memerintahkan kaki tangannya untuk mengepung sang pangeran.

Sang pangeran mulai merasa cemas. Dengan terpaksa ia melumpuhkan prajurit yang ingin membawanya pulang.

Jangan remehkan kehebatannya dalam bela diri. Walaupun kelihatannya ia lembut tapi ia tetaplah seorang namja yang mampu berperang.

Prince Moonlight (HunKai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang