Prince Moonlight

3K 177 13
                                    

HunKai

















Happy Reading^^














🎼 Monstax - it time

*cuma saran aje hhehwee

































" bagaimana tabib Shixun ?. Apakah ini sudah waktunya ?".
















Jongin meremas tangan Luhan. Melampiaskan segala kesakitan yang ia alami saat ini. Air matanya terus meleleh dengan isakan kecil yang keluar dari bibir plumnya.

" hikss.. sakitt Yang Mulia hikss.. hikss.. ".

" tenang sayang, tarik nafasmu dalam-dalam dan keluarkan perlahan. Kau harus kuat demi baby ". Luhan menyeka keringat Jongin yang juga ikut membasahi wajah cantiknya.

" aghh.. hiikss s-sakitt ". Jongin semakin kuat meremas tangan Luhan. Perutnya terasa mulas dan sesuatu yang besar serasa ingin segera keluar.

" tabib Shixun, bagaimana ?. Apakah sudah waktunya. Cepatlah segera ambil tindakan, Permaisuriku sudah kesakitan ". Luhan menegur sang tabib yang menurutnya lama mempersiapkan segala sesuatunya.

Dalam hati Sehun ia merasa panas. Seharusnya ia yang mendampingi Jongin. Seharusnya ia yang memberikan kata-kata penenang untuk Jongin.

" semua sudah siap Yang Mulia Raja. Hamba akan segera melakukan tindakan tapi maaf, Yang Mulia harus keluar dulu. Ini demi kenyamanan dalam proses persalinan Yang Mulia Permaisuri ". Suruh Sehun. Sebenarnya hanya akal-akalannya saja. Mana mau ia melihat Jonginnya bergantung pada orang selain dirinya.

" baiklah, lakukan yang terbaik. Selamatkan Permaisuriku dan juga baby kami ". Dengan berat hati Luhan harus rela untuk menunggu diluar.

" aku mencintaimu sayang ". Luhan mengecup kening Jongin sebelum ia benar-benar keluar dari kamar Jongin.










Setelah Luhan benar-benar keluar. Sehun beralih posisinya menjadi disamping Jongin. Sekarang hanya tinggal mereka berdua.

Dengan kesadaran yang minim Jongin menyebut nama Sehun lemah. Ia meminta tolong. Sungguh ia merasa sudah tidak kuat lagi. Bagian bawahnya sudah terasa basah, mungkin air ketubannya sudah pecah.

" hikss.. to-tolong Sehun !. Selamatkan b-bbaby kita ". Ucap Jongin dengan nafas tersenggal.

" apa ?, aku tidak salah dengar. Bukankah baby yang kau kandung adalah benih Raja brengsek itu hhah ?!. Cihh.. kau mau mengarang cerita ".

" baby kita sudah dibunuh oleh kakeknya sendiri, bukankah begitu Permaisuri ?. Jangan harap aku percaya pada kata-katamu itu. Dasar penghianat !".

" hikss.. b-baiklah aku tidak akan memaksamu untuk percaya. Tapi tolong, selamatkan babyku hikss.. tolong Sehunnie nghh... ". Jongin menggigit bibirnya. Baju yang ia pakai sudah basah dengan keringatnya.

" untuk apa aku menolongnya hhah ?. Bukankah lebih baik ia mati dan setelahnya kau bisa mengandung benihku, sayang ?. Ahh.. bagaimana jika ku gagahi kau sekarang hmm ? ". Ucap Sehun dengan seringai liciknya.

Ia menyingkap kain yang menutupi organ bagian bawah Jongin. Melihat dengan jelas jalan lahir yang telah terbuka selebar kepalan tangannya.

" nghh... andwae Sehun hikss.. hiksss.. Bunuh nghh.. a-aku jika kau akan melakukan itu ".

" k-kau bukan Se-sehunkuhhh.. kau ibliss hikss... Akku membencimu hikss.. aku membencimu ahh.. aphoo arghh ahh.. ".

" kk~ benci saja aku, sebentar lagi semua akan menjadi milikku ". Sehun terkekeh. Hatinya sudah terliputi oleh dendam. Ia tidak perduli dengan keadaan namja yang ia cintai.

Prince Moonlight (HunKai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang