Prince Moonlight

1.7K 196 30
                                    



HunKai





























Happy Reading^^
























Jongin menjatuhkan air matanya yang tak dapat ia bendung lagi. " Sehun ". Lirihnya masih terdengar oleh sosok yang berdiri dihadapannya dengan seringai kecil diwajahnya.

" maaf Yang Mulia, aku bukan Sehun. Aku Shixun, Cho Shixun. Jika kau mencari Sehun, ia sudah mati 6 bulan lalu ".

" hikss.. ". Jongin langsung membekap mulutnya yang mengeluarkan isakan. Hatinya terasa sakit saat ini. Kenapa baru saja ia mencoba untuk perpaling dari Sehun harus gagal sekarang. Bagaimanapun ia masih mencintai Sehun. Berharap suatu saat nanti ia bisa bersama dengan Sehun.

Katakanlah ia tidak tahu diri. Benar, ia tak tahu diri.

" selamat atas kebahagiaanmu, Yang Mulia ". Sehun menatap penuh kekecewaan pada Jongin.

















Malam telah menyelimuti dunia. Jongin terduduk diatas futonnya. Ia baru saja berganti pakaian tidur, ia ingin tidur jika saja bayang-bayang Sehun tidak muncul.

Perkataan pedas Sehun masih bisa ia dengar. Begitu sakit rasanya saat orang yang kau cintai berucap tak pantas dengan menatap benci kearahmu.

Bukankah Sehun yang disini meninggalkannya ?

Kenapa Sehun harus menyalahkannya ?. Ia hanya barang mainan untuk Sehun tapi hatinya menyangkal hal tersebut.

Bagaimana hatinya bisa sebodoh ini ? Tetap mencintai orang yang jelas-jelas hanya mempermainkan cinta yang ia curahkan.

Sudah cukup.

" dia membenciku. Dan aku juga harus membencinya ". Jongin mengerjapkan matanya yang buram dengan air mata. Pipi mulusnya ternoda dengan cairan asin itu.











" sayang, kau menangis ?". Luhan mengunjunginya. Melihatnya dalam keadaan terkacaunya. Luhan namja yang baik dan sayangnya sudah ia lukai.

" hey, ada apa hemm ?. Apa perutmu terasa sakit ?". Jongin menggeleng pelan dan memeluk erat tubuh Rajanya. Menangis pelan dibahu sang Raja, menumpahkan kesedihannya disana.

" sayang, berbicaralah. Aku khawatir jika kau diam dan menangis seperti ini ". Luhan mengecup pipi Jongin lembut. Ia bisa merasakan cairan asin milik Permaisurinya.

" Yang Mulia ". Lirih Jongin dalam isakannya. Jongin melepas pelukannya dan langsung menatap kearah manik sang Raja.

" apakah Yang Mulia sungguh mencintaiku ? "

" kenapa bertanya seperti itu, Permaisuriku ?. Apa kau masih meragukanku ? "

" jawab saja, apa Yang Mulia sungguh mencintaiku ?". Desak Jongin.

" tatap aku permaisuri !. Lihat, apa ada kebohongan dimataku ?. Aku mencintaimu, sangat ". Ucap Luhan tulus.

Jongin menatap manik kelam sang Raja dengan mata berairnya.  Ia tak menemukan kebohongan disana.

Luhan membawa Jongin dalam pelukannya. Mengecupi wajah Jongin dengan penuh kasih sayang. " aku mencintaimu, jangan meragukanku Permaisuri ". Ia menghapus lelehan air mata Permaisurinya.

" Yang Mulia, kenapa kau begitu baik. Kenapa kau selama ini tidak memintaku untuk melayanimu, apa karena aku sudah menjadi bekas orang lain hikss.. ". Jongin meremat ujung hanboknya.

Prince Moonlight (HunKai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang