Prince Moonlight

2.1K 190 28
                                    











HunKai




















Happy Reading^^










Taemin tertegun melihat ada banyak bercak kemerahan ditubuh sang Pangeran. Air matanya turun seketika, ia tak bisa membayangkan jika sang Raja mengetahui tentang ini. Buru-buru iapun segera memakaikan pakaian tidur Pangerannya.

" bibi Min, aku mohon jangan ceritakan hal yang baru saja kita lihat kepada siapapun ". Pinta Taemin. " tentu Yang Mulia Selir, hamba akan merahasiakannya ". Kabul bibi Min. " sekarang kau boleh keluar, aku akan menjaga Pangeran ". Bibi Min menunduk hormat sebelum keluar dari paviliun sang Pangeran.



" Yang Mulia Putra Mahkota datang~ ". Seru penjaga paviliun sang Pangeran. Taemin terburu berdiri dan menunduk untuk memberi hormat pada Putra Mahkota sekaligus calon pendamping Pangerannya. " ahh.. jangan menghormat padaku, ibunda. Seharusnya aku yang menghormat padamu ". Luhan tersenyum dengan tampannya. " tak apa-apa, seharusnya memang begitu Yang Mulia. Aku hanyalah selir Raja bukan Ratu ". Taemin merendah, yah memang begitu setatusnya. Tak kurang dan tak lebih.

" dimana Pangeran, ibunda ?". Tanya Luhan. Ia sudah tak sabar ingin melihat calon pendampingnya. Ini akan jadi pertemuan kedua kalinya dengan sang Pangeran, calon Ratunya. " Pangeran sedang tertidur, Yang Mulia ". Jawab Taemin. " bolehkan aku melihatnya sebentar, ibunda ?". Ijin Luhan. " tentu, silahkan Yang Mulia ". Taemin membukakan tirai yang menjadi sekat kamar tidur Pangerannya.

Luhan memasuki kamar Pangeran. Melihat sang calon tengah tertidur dengan damai. " cepatlah sembuh, calon Ratuku ". Gumam Luhan sambil memberikan kecupan singkat di kening sang Pangeran.










Sehun terlihat gelisah, pasalnya sudah hampir 5 hari kekasihnya tidak memberi kabar. Bahkan bertemupun tak pernah semenjak mereka berdua mengungkapkan rasa masing-masing. Kekasihnya bagai hilang di telan bumi.

Bodoh. Satu kata untuk dirinya sendiri. Kenapa ia tak bertanya dimana kekasihnya itu tinggal. Dan selamat untuk menikmati kebodohannya itu sekarang. Tak tahu lagi harus mencari kemana selain menunggu sang kekasih ditempat pertama dan terakhir mereka bertemu.














" pengumuman !"

" pengumuman !"

Sontak seluruh warga mulai berkumpul untuk mendengarkan wejangan dari Istanah. Tak terkecuali juga Sehun. Ia ikut dalam gerombolan warga.

" pengumuman !. Dua hari lagi pesta pernikahan kerajaan akan digelar. Harap semua warga ikut menyambut kebahagiaan ini. Siapa saja boleh menghadiri pesta tersebut dengan catatan tidak untuk berbuat keonaran ". Panglima Hoseok selesai dengan ucapannya. Ia dan rombongan prajuritnya kemudian meninggalkan pasar.

Sehun mengeryitkan dahinya. Ketika wajah seseorang yang dibilang panglima tadi seperti familiyar baginya. Dan Sehun ingat, jika orang itu adalah orang yang pernah mengejar Kainya.

" apa dia tahu dimana Kai tinggal, aku akan menyusulnya ". Sehun berlari mengejar rombongan si Panglima. Dan usahanya tak sia-sia mana kala rombongan itu sudah dekat dari jangkauan langkahnya. " tuan Panglima !". Teriak Sehun. Hoseok yang mendengar teriakan itupun menyuruh pasukannya berhenti.

" siapa kau ?". Hoseok menatap Sehun dengan menelisik. " saya hanya rakyat biasa. Bolehkan saya bertanya, tuan ?". Dan dibalas oleh anggukan saja. " apakah anda tahu dimana tempat tinggal, Kai ?". Sehun berharap jika sang panglima mengetahuinya. Namun ternyata sang panglima berkata tak sesuai harapannya.

Prince Moonlight (HunKai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang