engagement

587 72 14
                                    

Dahyun sangat senang jika dia bisa pulang ke rumahnya, dia bisa mengobrol bersama appa, eomma, dan juga oppa nya Jaebum. Sampai - sampai Dahyun tidak tau waktu.

"Dahyun-ah lebih baik kamu pulang ke rumah mu ini sudah malam." Kata eomma.

"Kenapa tidak menginap di sini saja eomma?" Kata Jaebum.

"Tidak bisa oppa. Besok kan hari pertunangan ku jadi aku harus pulang sekarang. Aku juga sangat ingin menginap disini. Aku masih kangen sama oppa." Kata Dahyun manja dan memeluk Jaebum.

"Ini kan sudah malam, bagaimana kalau appa yang mengantarkanmu?" Kata appa menawarkan diri.

"Ani appa. Aku yang akan mengantarkannya." Kata Jaebum.

"Baiklah, sudah cepat sana pergi. Nanti keburu malam."

"Arraseo eomma. Kalau begitu aku pergi ya appa, eomma." Kata Dahyun sambil menatap mereka bergantian.

Dahyun pun pulang dengan di antarkan oleh oppa nya Jaebum. Setelah sampai, Jaebum langsung memeluk Dahyun sebelum dia masuk ke rumah keluarga Tuan.

"Ah, oppa ini. Besok kan kita akan bertemu lagi. Jadi sudahlah."

"Tapi aku tidak ingin kehilanganmu." Kata Jaebum masih memeluk Dahyun.

"Aku tidak akan pergi kemana - mana oppa. Aku akan tetap di samping oppa."

"Tapi dengan nama yang berbeda dan status yang berbeda." Kata Jaebum menyindir Dahyun.

"Oppa.....

"Arraseo. Aku akan pulang. Jadi cepat masuklah!"

Dahyun pun masuk ke rumah. Dan sepertinya semua orang yang berada di sana sudah tertidur karena sama sekali tidak ada tanda - tanda kehidupan.

Saat Dahyun masuk ke kamarnya, Mark masih setia menunggu Dahyun.

Saat Dahyun masuk, Mark langsung menghampiri Dahyun.

"Apa kamu pulang diantar?" Tanyanya.

"Ya oppa. Aku diantar oleh Jaebum oppa."

"Baguslah jika seperti itu. Tadi aku sangat khawatir. Apalagi kamu tidak memperbolehkanku untuk mengantar dan menjemputmu."

"Aku baik - baik saja kok. Sekarang lebih baik kita tidaur, besok kan acara pertunangan kita."

Mark hanya mengangguk pelan tanda mengerti. Dahyun pun langsung berbaring di ranjang sedangkan Mark tidur di sofa.

Mark tidur di sofa karena tidak ingin mengganggu Dahyun saat tidur, apalagi setelah kejadian itu. Walau Dahyun memperbolehkan Mark tidur di ranjang tapi Mark tidak mau.

Ini yang Mark inginkan. Dan ini sebagai hukuman karena rasa bersalahnya pada Dahyun.

Malam pun berganti dengan pagi. Semua orang sangat sibuk hari ini.

Mempersiapkan diri untuk acara pertunangan Dahyun dan Mark. Apalagi eomma Mark yang sibuk untuk memerintah orang yang me make up Dahyun.

Dahyun sangat cantik dengan gaun putih pendek dan tatanan rambut sederhana.

Saat sedang di make up, appa dan eomma nya datang ke ruang make up.

"Wah anak appa sangat cantik seperti seorang putri walau hanya di acara pertunangannya saja. Bagaimana kalau di acara pernikahannya, mungkin dia akan menjadi seorang putri sesungguhnya di kerajaan Tuan."

"Appa.......

"Kau benar mr. Kim dia memang akan menjadi seorang putri di rumah kami." Kata appa nya Mark.

Mereka pun tertawa bahagia dia acara yang sangat membahagiakan untuk kedua keluarga ini.

Wartawan banyak yang menunggu di luar gedung itu. Pasalnya publik sangat terkejut dengan acara pertunangan yang sangat mendadak.

Sehingga banyak spekulasi dan rumor yang beredar jika Dahyun ada dalam masalah sehingga dia harus mempercepat pertunangan dab pernikahannya.

Wajar saja publik beranggapan begitu, karena acara pernikahan Dahyun akan di gelar satu minggu setelah acara pertunangannya hari ini.

Dahyun pun sudah siap, dia pun berdiri dari duduknya untuk menuju ruang foto. Keluarganya sengaja mempersiapkan ruangan khusus untuk siapa saja yang ingin foto dengan Dahyun sebelum acara pernikahan.

Dahyun pun di jemput oleh Tzuyu yang juga terlihat amat cantik di acara pertunangan kakak nya itu.

Setelah sampai diruangan itu, banyak orang yang langsung mendatangi Dahyun untuk berfoto dengannya. Kebanyalan dari orang itu adalah teman sma Dahyun.

Dahyun menatap seorang perempuan yang sedari tadi memperhatikannya. Dia terlihat sangat cantik bagi Dahyun.

Tapi Dahyun sama sekali tidak mengenalnya. Wanita itu pun perlahan mendekati Dahyun tapi mengurungkan niatnya karena Tzuyu menghampirinya.

"Eonni. Eonni melihat apa?" Tanya Tzuyu sambil melihat kearah yang sama dengan Dahyun.

Tzuyu melihat seorang wanita yang sangat familiar. Tzuyu seperti mengenalnya.

Saat wanita itu berbalik untuk melihat Dahyun lagi, betapa kagetnya Tzuyu.

"Hah, wanita itu?"

"Mau apa dia kesini?" Kata Tzuyu lagi.

"Ada apa? Kamu mengenalnya?"

"Ah, gwenchana eonni. Ya aku mengenalnya. Ya sudah ayo kita ke ruang utama untuk memulai acaranya." Ajak Tzuyu.

Dahyun pun berjalan dengan anggunnya sambil dituntun oleh Tzuyu. Mark yang melihatnya pun langsung di buat terkesima oleh pesona Dahyun.

Mark belum pernah melihat Dahyun seperti ini, walaupun Dahyun memang cantik setiap harinya. Ada rasa yang berbeda di hati Mark.

Entah itu rasa mencintai Dahyun atau rasa bersalah pada Dahyun. Mark sama sekali tidak bisa membedakan itu.

Dahyun pun sudah sampai di hadapan Jungkook. Dan Tzuyu pun langsung memberikan lengan Dahyun pada Mark.

Mark pun menyambut lengan Dahyun. Dia segera menghadap Dahyun dan mengeluarkan cincin yang sudah berada di saku jas nya sejak tadi.

Membuka kotak cincin itu dan mengambil cincin yang satunya. Mark pun langsung menyematkan cincin itu di jari manis milik Dahyun.

Saat cincin itu sudah masuk, semua yang ada disana bertepuk tangan. Setelah itu Dahyun pun mengambil cincin yang tersisa di kotak itu dan menyematkan di jari Mark.

Para hadirin yang ada disana pun langsung bertepuk tangan dengan meriah. Dahyun dan Mark pun langsung memperlihatkan cincin mereka pada wartawan yang ada di sana.

Para wartawan pun langsung memotret jari jemari Dahyun dan Mark yang sudah terdapat cinicin disana.
#TBC




Wah up nih.
Ini salah satu part favorit ku. Karena ini langkah awal dari kisah kasih Mark dan Dahyun wkwkwk.
Bagaimana menurut kalian part ini????
Comment yah.
Dan jangan lupa tinggalkan jejak. Ok. Ok

Never EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang