pregnant?

696 76 15
                                    

Dua minggu pun berlalu, tapi teror yang selalu menghantui pikiran Dahyun tidak berhenti. Setiap pagi hari, Dahyun selalu menerima surat.

"Kau akan tau bahwa dia adalah lelaki yang brengsek. Itu akan segera terjadi."

Setiap hari Dahyun selalu menerima surat dengan isi seperti itu. Dahyun terus memikirkannya, hingga dia mungkin sekarang mengalami stres.

Tubuh Dahyun menjadi kuris karena tidak pernah mau makan. Dia sama sekali tidak pernah berbicara pada Mark setelah upacara pernikahan itu.

Mereka hanya diam satu sama lain. Tidak ingin meyapa bahkan hanya untuk menatap satu sama lain.

Mark sangat terkejut dengan sikap Dahyun ini. Dahyun yang selalu memaafkan Mark dan bersikap ramah padanya sudah tidak ada lagi.

Sekarang yang Mark lihat hanya rupanya saja yang mirip dengan Dahyun, tapi sikapnya berbeda. Dahyun yang sekarang bersikap dingin dan tak pernah mau menatap mata Mark bahkan hanya untuk satu detik.

Di lubuk hati terdalam Mark ada rasa rindu pada sosok Dahyun yang dulu. Tapi sepertinya itu semua tidak akan mungkin terjadi. Mark pikir Dahyun sangat membencinya karena pernikahan ini.

Dahyun terus menerus menangis dalam diam. Apalagi sekarang Dahyun tidak bisa menceritakan ini pada siapapun.

Bahkan pada oppanya. Dahyun takut jika Jaebum akan melukai Mark karena telah membuatku seprti ini.

Rasa sakit yang Dahyun derita selama ini, mampu membuatnya jadi gila. Kepalanya selalu pusing ketika menangis dan memikirkan masalah yang menimpanya.

Dahyun benar - benar dalam keadaan yang tidak bisa di jelaskan. Apalagi ditambah suasana di rumah ini yang sangat sunyi.

Keesokan harinya, Dahyun mendapat surat lagi. Dahyun sebenarnya sudah muak dengan semua surat itu. Rasanya dia sangat ingin menyobek - nyobek surat itu.

Tapi rasa penasaran Dahyun tentang isi surat itu mengalahkan rasa kekesalannya. Dahyun pun membuka surat itu.

Kali ini isi suratnya berbeda.

"Aku sudah muak dengan semua ini. Muak dengan sikapmu yang sama sekali tidak menyadari kesalahan lelaki brengsek itu. Karena aku sudah muak, aku akan membuktikan semuanya."

Melihat isi surat itu membut Dahyun benar - bear jadi resah. Bagaimana kalau orang yang mengirim surat itu benar?

Apakah Dahyun akan bisa menerima semuanya? Apakah Dahyun akan tetap mencintai Mark jika dia mengetahui semuanya?

Tanpa pikir panjang lagi, Dahyun langsung keluar dari kamarnya dan terus memanggil nama Mark. Mark yang mendengar Dahyun meneriaki namanya pun langsung menghampiri Dahyun dengan segera.

"Ada apa Dahyun?"

"Oppa, mian. Aku hiks...hiks aku...........

Tiba - tiba Dahyun ambruk di depan mata Mark. Mark yang melihatnya pun panik dan langsung membawa Dahyun ke rumah sakit.

Setelah sampai, dokter yang ada disana langsung menangani Dahyun. Setelah keluar, Mark langsung menanyakan keadaan Dahyun.

"Bagaimana dokter, apa Dahyun istri saya baik - baik saja?"

"Ya. Istri anda baik - baik saja. Tapi tolong ikut saya keruangan saya. Saya ingin berbicara dengan anda." Kata dokter itu.

Setelah sampai di salah satu ruangan, yaitu ruangan dokter itu Mark langsung masuk kedalam. Setelah di persilahkan masuk, Mark pun duduk berhadapan dengan dokter tadi.

"Jadi begini, saya ingin memberitau jika anda harus menjava kondisi istri anda. Pasalnya sekarang istri anda sedang mengandung. Jika istri anda terus dalam kondisi seperti ini, ada kemungkinan jika janin yang berada dalam kandungan istri anda tidak akan berkembang." Tutur sang dokter.

Mark terkejut, apalagi saat dia mengetahui kalau sekarang Dahyun tengah mengandung anaknya. Mark memang sadar kalau dia pernah menyentuh Dahyun dan itu hanya sekali.

Tapi Mark tidak meragukan Dahyun. Setelah dia bisa mencerna perkataan dokter, dia menerima semuanya. Kalau memang Mark lah ayah dari anak yang di kandung Dahyun.

"Jadi maksud dokter Dahyun tidak sedang dalam keadaan baik - baik saja."

"Ya, sepertinya istri anda sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya sangat tertekan. Saya sarankan untuk tidak membebankan sesuatu pada istri anda."

"Baiklah, dokter. Terimakasih karena telah memberitau saya. Saya permisi."

Setelah berbicara dengan dokter, Mark pun langsung ke ruangan Dahyun dirawat. Dia pun langsung memberitau keluarganya tentang semua ini.

Eomma dan appa Dahyun sangat khawatir dengan keadaan anaknya. Begitu pun dengan eomma dan appa Mark yang juga khawatir melihat menantunya terbaring lemas di ranjang rumah sakit.

Mereka pun menanyakan apa pwnyebab semua ini. Kenapa Dahyun bisa seperti ini.

Mark mencoba menjelaskannya. Dari awal sampai akhir. Dia tidak menyembunyikan apapun dari mereka.

Tapi saat mengetahui jika Dahyun sedang hamil, perasaan mereka yang khawatir berbuah menjadi senang dan bahagia. Tapi berbeda dengan Tzuyu dan Jaebum yang juga berada di sana.

Tzuyu dan Jaebum seperyi tidak senang dengan berita bahwa Dahyun sekarang tengah hamil. Bahkan Jaebum menatap Mark dengan tatapan sebal dan benci.
#TBC




Jangan lupa vomment nya ajah deh. Gak ada yang lain kok. Hehe.

Never EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang