the true part 6

585 71 50
                                    

Karena terlalu banyak menangis, akhirnya Dahyun pun pingsan dipelukan Mark.

Mark kaget dan langsung membawanya ke rumah. Jaebum dan Tzuyu yang tidak melihat mobil Mark keluar dari parkiran pun masih menunggu disana.

Karena terlalu lama, mereka pun memutuskan untuk pergi.

"Ini sudah terlalu lama oppa. Lebih baik kita ke rumah wanita itu lagi. Siapa tau sekarang kita bisa mendapatkan bukti." Kata Tzuyu.

"Iya. Lagipula mungkin Mark dan Dahyun sudah bisa menyelesaikan masalahnya."

Jaebum dan Tzuyu pun akhirnya pergi dari parkiran kantor Mark dan menuju rumah Nayeon lagi. Mereka pun mengintai lagi di tempat biasanya.

Mark langsung menggendong tubuh istrinya. Lalu menidurkannya di ranjang.

Karena baju Dahyun sudah basah oleh air mata, Mark pun ingin menggantinya. Mark pun lalu membuka lemari Dahyun untuk mengambil pakaian.

Saat Mark mengambil sebuah pakaian, tanpa sengaja sebuah kotak kecil juga ikut terbawa dan akhirnya jatuh. Isi kotak itu pun berserakan karena jatuh.

Saat Mark melihatnya ternyata itu adalah puluhan surat. Mark yang penasaran pun membuka satu persatu surat itu dan membacanya.

Mark sangat terkejut melihat isi surat itu. Itu adalah puluhan surat yang isinya ancaman pada Dahyun.

Mark yakin jika ini semua pasti ulah Nayeon. Mark meremas semua surat itu dan kemudian menyobeknya.

Mark baru menyadari jika masih ada sesuatu di kotak itu. Dia pun membukanya dan terlihatlah foto bayi.

Saat Mark membalikan foto itu, dia menemukan tulisan. Dia membacanya dan terkejut.

"Wanita itu, benar - benar? Dia yang membuat Dahyun menderita. Aku tidak akan memaafkannya."

Mark menyimpan foto bayi itu di saku celananya dan meneruskan lagi apa yang tadi dia ingin lakukan. Dia pun mengganti pakaian Dahyun.

Beberapa jam kemudian, Dahyun sadar. Melihat Dahyun sadar, Mark pun mendekati Dahyun.

Mark ingin menggenggam tangan Dahyun tapi dengan cepat Dahyun menghindar.

"Jangan pernah menyentuhku lagi!"

"Apa maksudmu Dahyun? Aku sudah tau semuanya. Kamu mendapat surat ancaman dari wanita itu kan? Dia hanya berbohong Dahyun. Dia tidak menginginkan kita hidup bahagia."

"Benarkah? Apa aku bisa mempercayaimu. Aku sudah muak dengan semuanya. Aku sudah capek Mark. Aku capek tersakiti terus. Aku capek terus menangis. Jika seperti ini terus aku minta cerai darimu. Lagipula untuk apa kita mempertahankan rumah tangga yang sudah berantakan dari awal."

"Ani Dahyun. Apa maksudmu? Kamu tidak boleh bercerai denganku. Kalau kita bercerai bagaimana dengan anak kita?"

"Aku akan melahirkannya dan akan membesarkannya sendiri."

"Tapi aku ayahnya."

"Apakah lelaki sepertimu pantas untuk dibilang seorang ayah? Lelaki brengsek seperti mu itu tidak pantas menjadi ayah dari anakku."

Setelah mengatakan hal itu, Dahyun langsung mengambil koper dan mengemasi semua bajunya. Mark yang melihatnya langsung menghalangi Dahyun.

"Andwae, Dahyun. Kamu tidak boleh pergi. Aku mohon Dahyun. Kita tidak bisa seperti ini Dahyun. Aku mohon!"

Tapi perkataan Mark sama sekali tidak dihiraukan Dahyun. Dahyun tetap mengemasi semua barangnya.

Disisi lain, Jaebum dan Tzuyu sedang mengikuti Nayeon yang tiba - tiba pergi. Nayeon pergi ke salah satu restoran dengan bayinya.

Disana dia bertemu dengan seorang lelaki. Karena Jaebum dan Tzuyu tidak bisa melihat siapa lelaki itu, jadi mereka memutuskan untuk masuk ke restoran itu.

Saat mereka masuk, Jaebum terkejut. Lelaki itu adalah temannya sendiri Jakson.

"Dia temanku Jankson." Jelas Jaebum pada Tzuyu.

"Lalu apa hubungan teman oppa dengan wanita itu."

"Aku juga tidak tau. Lebih baik kita rekam saja." Usul Jaebum.

Tzuyu pun merekam Nayeon dan Jakson.

"Apa rencanamu berhasil?" Tanya Jakson pada Nayeon.

"Iya aku rasa begitu. Karena istrinya Dahyun percaya dengan perkataanku."

"Lalu apa rencanamu berikutnya?"

"Tentu saja kita akan memeras Mark dengan anak ini."

"Kamu tau aku mencintaimu."

"Aku tau." Kata Nayeon.

"Aku berharap semuanya bisa berjalan sesuai rencana kita."

"Aku harap juga begitu."

Setelah merekam semua bukti itu, Tzuyu pun menghentikan rekamannya.

"Dapat."

Setelah mengobrol beberapa lama dan makan di restoran itu, Nayeon dan Jakson pun pergi dari sana. Jaebum dan Tzuyu pun mengikutinya.

Setelah mengendari mobil beberapa lama, Jakson menyadari jika dari tadi ada mengikutinya. Dia pun menancap gas agar terhindar dari mobil yang mengikutinya.

Karena melihat mobil Jakson yang tambah kencang, akhirnya Jaebum pun menambah kecepatannya agar bisa mengejar mobil Jakson.

Dahyun dengan cepat membawa kopernya keluar dari apartement. Mark masih membujuk Dahyun agar tidak pergi.

Tapi Dahyun tetap bersikukuh untuk pergi. Dia pun sekuat tenaga melepas pegangan tangan Mark dan masuk ke taksi.

Karena tidak bisa mengejar taksi itu, Mark pun kembali dan membawa mobilnya. Mengejar taksi yang dinaiki Dahyun.

Jakson terus menambah kecepatannya begitu juga dengan Jaebum. Karena terlalu cepat, akhirnya mobil Jakson menabrak taksi.

Ternyata taksi itu adalah taksi yang dinaiki Dahyun. Karena terlalu kencang di tabrak oleh mobil Jakson, taksi itu pun terpental keluar batas jalan dan akhirnya terjatuh ke sungai Han.

Mark yang melihat taksi yang dinaiki Dahyun jatuh ke sungai langsung menghentikan mobilnya dan turun. Setelah turun, Mark langsung menceburkan dirinya ke sungai.

Dahyun berusaha untuk menahan nafasnya. Tapi dia tidak bisa dan akhirnya pingsan.

Mark berenang terus ke dasar sungai berusaha mencari keberadaan taksi itu. Mark terus berenang dan akhirnya dia melihat taksi itu.

Dia berusaha mengeluarkan Dahyun dari taksi itu tapi pintunya terkunci. Mark terus berusaha tapi tidak bisa.

Mark pun memecahkan kaca taksi itu untuk mengeluarkan Dahyun dan berhasil. Saat akan naik ke permukaan, Mark sudah tidak bisa menahan nafasnya karena sudah berada lama di dalam air.

Mark memeluk Dahyun erat dan sesaat kemudiana dia pingsan. Mark merasa tubuhnya ditarik ileh sesuatu walaupun matanya tertutup karena sudah tidak kuat lagi.

Sesaat kemudian, Dahyun dan Mark dilarikan ke rumah sakit. Jaebum dan Tzuyu yang melihatnya terlonjak kaget mengetahui jika taksi yang terjun ke sungai itu adalah taksi yang ditumpangi Dahyun dan Mark mencoba menyelamatkan Dahyun.
#TBC#




Wah benatar lagi end nih.
Happy atau Sad ending yah.
Temukan jawabannya di next chap.
Vomment Juseyoooo!!!!!

Never EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang