the true part 2

613 66 11
                                    

Dahyun tidak percaya jika oppa nya menyuruhnya menggugurkan bayi nya. Menggugurkan salah satu alasan Mark bisa peduli dan perhatian pada Dahyun.

"Apa maksud oppa berkata seperti itu? Jadi ini yang kamu maksud penting Tzuyu?" Tanya Dahyun tidak percaya.

"Bukan begitu maksudku eonni. Aku hanya ingin eonni hidup tenang." Jelas Tzuyu.

"Apa aku akan tenang jika aku menggugurkan bayiku?"

"Dahyun-ah, dengarkan penjelasanku dulu!" Kata Jaebum.

"Apa yang perlu aku pahami? Aku gak nyangka oppa tega. Aku sangat senang jika aku hamil. Tapi oppa dan kamu Tzuyu.......

Dahyun menggantung perkataannya dan mulai menitikan air mata.

"Aku tidak bermaksud begitu Dahyun." Sesal Jaebum.

"Lalu apa maksud oppa sekarang? Kenapa tidak bilang saja kalau oppa tidak menyukai bayi ini? Kenapa harus bersikap seperti ini?"

"Itu karena ada yang akan melukai eonni. Apalagi kalau dia tau eonni hamil anaknya Mark oppa." Jelas Tzuyu.

"Ada yang ingin melukaiku? Siapa hah? Kalau dia akan menyakitiku, ya silahkan saja. Aku tidak peduli."

"Eonni. Jangan berkata seperti itu. Aku mohon eonni!"

"Tzuyu aku kira kamu akan mendukungku tentang kehamilan ku ini. Aku berpikir jika orang yang menyayangiku akan bahagia melihat aku hamil tapi ternyata tidak. Aku salah."

"Dahyun kenapa sih kamu tidak bisa mendengarkanku sekali ini? Aku ingin kamu selamat." Kata Jaebum.

"Oppa ingin aku selamat dengan mengorbankan bayiku. Oppa tau itu tidak mungkin. Sudahlah aku tidak ingin berdebat dengan kalian. Aku mohon pergilah dari sini. Aku tidak ingin diganggu. Aku mohon!"

Setelah mendengar perkataan Dahyun barusan Jaebum dan Tzuyu pun memutuskan untuk pulang. Mereka tau jika Dahyun pasti akan mengatakan tidak.

Setelah sampai dimobil, Jaebum menendang mobilnya. Marah pada dirinya sendiri yang tidak bisa meyakinkan Dahyun.

"Oppa ini bukan salahmu. Mungkin kita juga terlalu terburu - buru untuk mengatakan ini pada Dahyun eonni. Dahyun eonni tidak mungkin mau menggugurkan kandungannya."

"Tapi kalau dia tidak menggugurkan bayinya aku tidak tau apa yang akan terjadi pada adikku nanti."

"Aku tau oppa sangat khawatir. Jika Dahyun eonni tidak ingin menggugurkan bayinya biar kita saja yang melindunginya. Kita harus mengawasinya agar wanita itu tidak bisa menyentuh Dahyun eonni."

"Baiklah. Ayo kita lakukan itu!" Kata Jaebum kemudian.

Mereka pun langsung masuk ke mobil dan memutuskan untuk pulang.

Sementara itu Dahyun tengah menangis. Rasanya sakit jika mengetahui orang yang dia sayang malah ingin menyelakakan bayinya.

Padahal bayi ini sangat berharga bagi Dahyun. Ini adalah bukti cinta darinya dan Mark.

Tapi oppa dan adiknya malah tidak menerimanya. Dia hanya tidak menyangka saja jika mereka akan mengatakan hal itu.

Sesaat setelah mobil Jaebum melesat pergi, mobil Mark datang. Mark pun lalu turun dari mobilnya dengan membawa banyak belanjaan.

Setelah itu dia naik ke atas. Saat membuka pintu, Mark terkejut Dahyun sudah terduduk di bawah sofa dan menangis.

Dengan cepat Mark menghampiri istrinya itu.

"Dahyun-ah gwenchana?"

Tapi Dahyun tidak menjawab dan malah memeluk Mark dengan erat sambil menangis.

"Dahyun-ah bilang padaku. Ada apa ini? Kamu baik - baik saja kan? Dahyun?"

Dahyun lagi - lagi tidak menjawab dia malah bertambah menangis.

Mark yang mengetahui jika Dahyun mungkin sedang tidak ingin berbicara dulu hanya bisa membiarkan pundaknya basah akibat tangisan Dahyun. Setelah lama menangis dan memeluk Mark, Dahyun pun menyudahi aktivitasnya.

Dia lalu mantap Mark dan berkata

"Aku baik - baik saja. Hanya saja sesuatu sedang terjadi pada hatiku. Jadi aku menangis."

"Ya sudah jika begitu. Aku lega jika kamu tidak apa - apa."

Mark pun mengantar Dahyun lagi ke tempat tidur. Dia membaringkan tubuh istrinya itu.

Dahyun pun tidur karena lelah sudah menangis lama. Mark yang melihatnya tidur merasa nyaman melihat muka Dahyun.

Tapi lagi - lagi Mark mengutuk dirinya yang sama sekali tidak mencintai Dahyun. Mark tidak tau apa yang terjadi pada hatinya.

Mark tau dia sudah berjanji tidaka akan mencintai siapapun lagi. Tapi sekarang Mark ingin menarik kata - katanya lagi.

Karena Mark mau mencintai Dahyun. Mark ingin mencintai Dahyun, sangat ingin.

Tapi apa daya. Mungkin dia tidak bisa menarik janjinya itu.

Hatinya juga seakan tidak mengijinkan itu.

Siang berganti menjadi malam. Dan Dahyun terbangun dari tidurnya.

Saat melihat jam ternyata sekarang jam baru menunjukan pukul tujuh. Tapi Dahyun tidak bisa tertidur lagi karena sudah lama tertidur.

Dia pun memutuskan untuk bangun. Dia keluar dari kamarnya untuk membawa minum.

Mark yang melihat Dahyun keluar akhirnya langsung menghampirinya.

"Dahyun harusnya kamu bilang aku jika butuh sesuatu."

"Ani oppa. Aku hanya ingin minum saja."

"Ya harusnya kamu bilang padaku jika kamu haus. Aku akan mengambilkannya. Kamu tidak usah berjalan keluar."

Dahyun tidak bisa menyembunyikan perasaannya yang sangat senang. Mark sekarang benar - benar perhatian padanya.

"Aku bisa sendiri kok oppa."

"Ya sudah kalau kamu bisa aku antar ya."

Mark pun menggandeng lengan istrinya Dahyun menuju dapur yang sebenarnya dekat. Tapi Mark khawatir jadi dia menggandeng lengan Dahyun takut Dahyun terjatuh.

Mark pun langsung mengambilkan gelas dan menuangkan air ke gelas itu. Sedangkan Dahyun duduk di meja makan yang ada di sana.

Mark pun menyerahkan gelas yang berisi air itu pada Dahyun. Dahyun menerimanya dan langsung meminumnya.

"Oh iya. Aku membeli susu ibu hamil. Aku buatin yah sekarang?"

"Nde." Kata Dahyun sambil mengangguk.

Mark langsung menyeduhkan susu untuk Dahyun. Setelah itu memberikannya pada Dahyun.

Saat akan menerimanya, Mark kembali menarik lengannya dan malah meniup susu itu.

"Sebentar yah ini panas. Aku tiupin dulu."

Setelah mengatakan itu, Mark pun meniup lagi cangkir yang berisi susu itu.

"Ini! Sudah dingin, minumlah!" Kata Mark sambil menyodorkan susu itu.

Dahyun menerimanya dan meneguknya. Dahyun sebenarnya sudah kenyang tapi karena ini susu ibu hamil, jadi dia harus menghabiskannya.

Setelah habis, Dahyun berdiri untuk menyimpan gelasnya di tempat cuci piring. Sebelum sampai, Mark menahan lengan Dahyun.

Otomatis Dahyun berbalik dan menatap Mark dengan pertanyaan ada apa.

Mark yang seolah mengerti pun lalu menunjuk bibir Dahyun. Dahyun yang tidak mengerti hanya menatap Mark.

Mark terus menunjuk - nunjuk bibir Dahyun tapi Dahyun  tetep gak ngerti. Karena kesal, Mark pun mendekat ke Dahyun lalu

CHUP

Mark mencium bibir Dahyun. Dahyun hanya bisa membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang di lakukan Mark.
#TBC#



Akhirnya aku update chap ini juga.
Aku buat cerita ini karena Dahyun dan Mark belum pernah ada adegan romantisnya jadilah kayak gini.
Gimana seru??...
Makin penasaran sama next chap gak????.
Kalau penasaran jangan lupa vomment yah!!!!

Never EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang