the true part 5

501 74 32
                                    

Keesokan harinya Dahyun kembali kesana. Jaebum dan Tzuyu terkejut dengan kedatangan Dahyun.

Dahyun pun membunyikan bel pintu itu. Berharap jika seseorang akan membukakan pintu itu hari ini.

Dan keinginan Dahyun pun sepertinya terwujud. Seorang wanita dengan bayi di gendongannya membukakan pintu itu.

Nayeon terkejut melihat siapa yang datang ke rumahnya. Dia pun mencoba menutup pintu itu kembali.

Tapi lengan Dahyun dengan cepat mencegah niat Nayeon itu. Dengan terpaksa Nayeon pun membukakan pintu itu.

Jaebum dan Tzuyu hanya melihat di dalam mobil.

"Aku hanya ingin bicara padamu sebentar saja."

"Untuk apa hah? Untuk apa?"

"Aku tau ini mungkin sulit bagimu. Tapi ini juga sulit bagiku. Aku...aku sedang mengandung bayi nya Mark."

Nayeon seperti terperanjat kaget mendengar jika Dahyun sedang hamil.

"Aku tidak bisa melepaskan Mark oppa begitu saja. Aku juga butuh Mark oppa sebagai ayah dari anakku."

"Bagaimana denganku hah? Bagaimana dengan nasib bayiku? Apakah kamu tidak memikirkannya?"

"Aku tau kamu akan terluka begitu juga dengan anakmu nanti. Tapi yang paling membutuhkan Mark oppa sekarang adalah aku. Aku yang membutuhkan Mark oppa."

Setelah mengatakan hal itu, Dahyun mendapatkan tamparan dari Nayeon.

Plak,
Dahyun meringis dan memegangi pipinya. Memang cukup keras tamparan itu.

Jaebum yang melihatnya marah dan berniat untuk menghampiri Nayeon. Tapi niatnya dihalangi oleh Tzuyu.

"Jika oppa keluar semuanya akan selesai. Kita harus tetap disini oppa. Aku tau oppa marah padanya karena telah berani menampar Dahyun eonni. Tapi oppa harus sabar. Masalahnya kita yang harus mengungkapkan kebenaran tentang siapa bayi ayah dari bayi itu."

Setelah mendengar perkataan Tzuyu Jaebum pun menjadi sadar dan membatalkan niatnya.

Mata Dahyun memerah, marah atas apa yang di lakukan Nayeon.

"Kamu sangat egois. Kamu adalah seorang wanita harusnya kamu mengerti bagaimana perasaanku. Aku diusir oleh orang tuaku karena hamil di luar nikah. Aku malu jika aku keluar rumah dengan bayiku yang tanpa seorang ayah. Aku takut jika bayiku nanti akan disebut sebagai anak haram yang tidak mempunyai seorang ayah. Aku pikir kamu tau bagaimana perasaanku." Kata Nayeon sambil pergi kerumah.

Dan beberapa saat kemudian keluar lagi dan menghempaskan beberapa foto ke muka Dahyun. Jaebum yang melihatnya sangat marah hingga mengepalkan tangannya kuat.

Dahyun tertunduk. Sedangkan Nayeon kembali masuk ke rumah dengan membanting pintu secara keras dan menguncinya.

Dahyun menatap foto - foto itu. Kemudian memungutnya.

Dahyun melihat foto apa itu. Dan saat Dahyun melihatnya air mata Dahyun mengalir dengan derasnya.

Ternyata itu adalah foto Mark dan Nayeon sedang berciuman. Ada beberapa lembar foto dan itu semua adalah foto mereka sedang berciuman.

Dahyun terisak sambil meremas foto itu. Dia langsung masuk ke sebuah taksi dan pergi.

Jaebum dan Tzuyu pun mengikutinya. Saat diikuti, ternyata Dahyun menuju ke kantor suaminya Mark.

Setelah sampai, Dahyun dengan cepat menuju ruangan dimana Mark bekerja dengan pipi masih basah oleh air mata. Karyawan yang ada disana hanya menatap Dahyun.

Setelah sampai di pintu ruangan Mark bekerja, Dahyun langsung masuk tanpa memberi tanda.

Sedangkan Jaebum dan Tzuyu tidak masuk dan hanya berada di dalam mobil.

Mark terkejut ketika ada orang yang tiba - tiba masuk ke ruangannya. Dia tambah terkejut ketika melihat siapa orang itu.

Dahyun istrinya masuk ke ruangannya dengan air mata di pipinya.

Mark langsung mendekati Dahyun. Mencoba menghapus air mata yang ada di pipi Dahyun.

Tapi dengan cepat Dahyun menahan lengan Mark dan membuangnya kasar. Mark terkejut dengan sikap Dahyun itu.

"Ada apa sebenarnya hah? Kamu tidak apa - apa kan?"

"Kamu bertanya apa aku baik - baik saja? Aku tidak sedang baik - baik saja. Aku tidak baik - baik saja karena kamu dengan tega membohongiku."

"Membohongimu apa Dahyun? Aku tidak pernah membohongimu."

"Tidak pernah membohongiku? Lalu ini apa hah?" Kata Dahyun sambil melemparkan foto - foto itu ke muka Mark.

Mark pun memungut foto - foto itu dan melihatnya. Mark juga kaget saat melihat foto itu.

"Bagaimana kamu mendapatkannya? Bagaimana?"

"Bagaimana? Tentu saja dari wanita yang telah kau sakiti. Wanita itu mempunyai bayi sekarang dan bayi itu adalah anakmu."

"Tunggu biar aku jelaskan dulu sebentar!"

"Tidak ada lagi yang perlu kamu jelaskan semuanya sudah jelas."

"Tapi bayi apa? Aku bahkan belum menyentuhnya."

"Belum menyentuhnya? Lalu bagaimana dia bisa punya anak kalau kamu belum menyentuhnya?"

"Aku berani bersumpah Dahyun."

"Lalu apa itu semua hah?" Kata Dahyun menunjuk foto - foto itu.

"Ini. Aku hanya berciuman saja dengannya aku belum pernah tidur bersamanya. Dia hanya mantan kekasihku."

"Dia hanya mantan kekasihmu? Dan kamu hanya menciumnya tidak menidurinya? Kamu yakin tentang hal itu, lalu bagaimana mungkin dia bisa melahirkan seorang bayi?"

"Oh atau jangan - jangan kamu tidak ingat saat menidurinya? Sama seperti saat kamu meniduriku saat mabuk jadi kamu tidak mengingatnya begitu?" Kata Dahyun lagi.

Mark marah karena perkataan istrinya itu, akhirnya Mark pun menampar Dahyun.

Plak,
Dahyun meringis dan memegang pipinya yang merah karena tamparan Mark.

"Lagi. Ayo tampar aku lagi Mark. Tadi wanita itu yang menamparku lalu kamu. Kenapa kamu memperlakukannku seperti ini hah? Apa salah ku padamu? Apa? Apa Mark? Apa salahku?" Kata Dahyun menangis sambil memukul - mukul dada Mark.

Karena lemas, Dahyun pun jatuh terduduk. Dia sudah tidak kuat lagi harus menerima semua ini.
#TBC#




Vomment Juseyoooo
Hiks....... kasihannya Dahyun. 😭😭😭
Mark jahat apalagi Nayeon.....

Never EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang