end atau lanjut

1K 104 95
                                    

Entah keajaiban apa yang terjadi sebenarnya. Beberapa jam setelah dokter mengatakan harapan hidup Dahyun dan bayinya sangat sedikit terjadi, Dahyun mulai tersadar.

Keajaiban itu disambut bahagia oleh keluarga Dahyun maupun Mark. Mereka sangat bersyukur Dahyun bisa melewati masa kritis.

Tapi sesaat kemudian senyum di wajah mereka di gantikan dengan kebingungan.

Masalahnya sekarang Dahyun sama sekali tidak mengingat apa - apa. Dahyun bahkan tidak ingat kalau dia sudah punya suami dan sedang mengandung sekarang.

Dia bahkan tidak mengingat siapa nama dan keluarganya.

"Dokter kenapa keadaan Dahyun seperti ini? Kenapa dia tidak mengingat apa - apa?" Tanya Mark.

Dokter itu hanya bisa menghela nafas berat lalu menjawab pertanyaan Mark.

"Saya tidak tau. Tapi ada kemungkinan jika kondisi ini di sebabkan oleh cidera di kepala pasien saat kecelakaan. Atau.......

"Atau apa dokter?" Tanya Mark penasaran.

"Atau mungkin pasien sengaja mendorong otaknya untuk melupakan semua apa yang terjadi sebelum atau sesudah kecelakaan itu."

Setelah mendengar penjelasan itu dari dokter membuat Mark lemas seketika. Apa benar Dahyun sengaja melupakan semuanya?

Apa dia benar melakukan itu karena dia benci padaku? Tapi itu semua sudah terbukti, jika Mark memang tidak ada hubungannya dengan Nayeon.

Keluarga keduanya pun memberikan Mark dan Dahyun ruang untuk berbicara. Mungkin itu salah satu cara untuk menyembuhkan hilang ingatannya Dahyun.

"Dahyun-ah. Apa benar kamu tidak mengingatku sama sekali?" Tanya Mark.

"Mian. Aku sama sekali tidak mengingatmu. Aku bahkan tidak mengingat nama dan keluargaku."

Raut wajah Mark benar - benar kecewa. Dia tidak pernah berpikit jika kejadian ini akan terjadi.

Beberapa hari pun berlalu. Dan kini Dhyun sudah sepenuhnya pulih dan bisa pulang ke rumah.

Tapi tidak dengan ingatannya. Dia sama sekali belum ingat apapun semenjak dia terbangun dari keadaan kritis nya.

Dahyun pulang ke rumah merenya. Rumah Mark dan Dahyun.

Mungkin jika Dahyun pulang ke rumah atau apartement mereka dia bisa mengingat sesuatu. Banyak juga kenangan yang sangat indah disini bersama Mark.

Setelah sampai di dalam, Dahyun sempat berpikir jika dia seperti mengingat sesuatu. Tapi ingatan apa. Dia sudah berusaha mengingatnya tapi tidak bisa.

Dahyun pun meringis dan memegangi kepalanya yang sakit akibat terlalu keras mengingat. Mark yang melihatnya pun langsung menghampiri Dahyun dan memapahnya untuk duduk.

"Gwenchana?"

"Nde. Aku baik - baik saja. Aku hanya mencoba mengingat sesuatu, tapi rasanya aku tidak bisa meski sudah mengingat dengan keras."

"Ya sudah jangan di paksakan. Jangan terlalu banyak mengingat. Nanti itu akan mempengaruhi kesehatan bayimu juga."

Ah iya. Dahyun baru ingat jika dia sedang hamil. Dia benar - benar tidak ingat semuanya. Bahkan tentang kehamilannya.

Dahyun pun mengelus perutnya yang sudah mulai buncit itu. Jika dihitung - hitung usia kandungannya sudah menginjak lima bulan.

"Memangnya usia kandunganku berapa bulan? Perutku benar - benar sudah besar sekarang." Tanya Dahyun yang memang benar - benar tidak ingat.

"Usia kandunganmu sudah lima bulan."

"Lima bulan? Tapi kenapa sangat besar?"

"Itu karena bayi yang kamu kandung kembar."

"Apa? Kembar?"











Ku sengaja bikin cuma setengah. Ku hanya ingin meminta saran kalian. Cerita ini mending langsung end atau lanjut???
Tolong sarannya yah!!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Never EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang