life in Tuan family

607 74 6
                                    

"Eonni...eonni." Kata Tzuyu.

Tapi lagi - lagi Dahyun sama sekali tidak menggubris perkataan Dahyun.

"Ada apa?" Tanya eomma.

"Ini eomma, eonni dari tadi aku tanya dia malah diam seperti itu."

"Apa terjadi sesuatu?"

"Aku juga tidak tau, eonni dari tadi hanya diam begitu."

"Pasti terjadi sesuatu, ya sudahlah jangan mengganggunya dulu. Lebih baik panggil oppa mu itu."

"Kenapa harus aku?"

"Tzuyu ah."

"Arraseo - arraseo." Kata Tzuyu.

Tzuyu pun naik untuk memanggil Mark. Saat Tzuyu sampai di kamarnya Mark, kamarnya benar - benar berantakan.

Bad cover ada di lantai, bantal guling juga ada di lantai. Tzuyu pun memang merasa ada sesuatu yang terjadi.

Tzuyu langsung masuk ke kamar. Mark yang sedang tertidur di sofa pun langsung di bangunkan.

"Ada apa sih?" Kata Mark.

"Harusnya aku yang bertanya pada oppa. Apa terjadi sesuatu di kamar ini? Dahyun eonni juga jadi aneh saat ke luar dari kamar ini. Jangan - jangan oppa?"

"Aku tidak melakukan apa - apa. Kita hanya mengganti bad cover ini."

"Lalu kenapa bad cover nya ada di lantai. Terus kenapa Dahyun eonni jadi begitu? Jelaskan padaku!"

"Aku bilang tidak terjadi sesuatu."

"Kau pasti memaksanya kan? Kau memaksanya untuk tidur denganmu."

Plakkk,
Mark menampar pipi Tzuyu. Tzuyu yang pertama kalinya di tampar oleh Mark, tidak bisa lagi menahan air matanya.

Mata merah seakan - akan sangat membenci Mark sekarang.

Dahyun yang baru saja datang saat Mark menampar Tzuyu pun langsung masuk ke kamar dan memeluk erat Tzuyu. Mark yang benar - benar tidak sadar dengan apa yang sudah dia lakukan pun ingin memegang tangan Tzuyu.

Tapi Tzuyu dengan kasar menepis tangan Mark. Dahyun yang tau jika Tzuyu sekarang marah pada Mark pun memutuskan untuk membawa Tzuyu keluar dari kamar itu.

Dahyun pun membawa Tzuyu ke kamarnya.

"Gwenchana?" Tanya Dahyun.

"Hiks...gwenchana eonni. Lagi pula aku sudah kebal kok. Oppa selalu melakukan hal yang buruk kepadaku. Aku ini memang bukan adiknya. Dia memang sangat membenci adiknya." Jawab Tzuyu.

"Ani. Jangan berbicara seperti itu. Setiap kakak pasti sangat menyayangi adiknya."

"Ani, eonni. Bagaimana bisa dia sayang padaku? Dia bahkan menampar pipiku."

"Pasti dia hanya marah saja karena apa yang kau katakan. Jangan buat dia marah lagi."

"Eonni berbicara seperti ini karena eonni belum tau sifat dia. Jika eonni mengetahui semuanya. Aku yakin eonni juga akan membencinya sama seperti aku."

"Ya, kau benar. Aku memang belum mengenalnya. Tapi kan seorang adik tidak baik membenci kakaknya sendiri."

"Eonni akan melihat sifat asli dari dia. Cepat atau lambat."

"Baiklah kau benar aku akan melihat sifat aslinya. Sebelum itu terjadi, aku ingin kau kembali tersenyum. Kembali seperti Tzuyu yang aku lihat saat pertama kali masuk ke rumah ini. Kau bisa kan?"

"Tentu saja eonni."

"Kajja! Kita sarapan. Pasti sekarang makanan itu sudah dingin."

"Hehe. Iya eonni benar."

Dahyun dan Tzuyu pun pergi ke bawah untuk sarapan. Tapi Dahyun belum melihat Mark disana.

Jadi Dahyun memutuskan untuk memanggil lagi Mark.

"Eonni mau kemana?"

"Aku akan memanggil Mark."

"Sudahlah eonni jangan memikirkan laki - laki kasar itu."

"Tzuyu ah." Kata omma yang sedang menyiapkan makanan.

"Sebentar saja." Kata Dahyun sambil pergi.

Dahyun pun masuk ke kamar Mark. Keadaannya masih sama seperti tadi semuanya masih berantakan.

Mark sedang menatap dirinya di cermin.

"Apa kau tidak lapar?" Tanya Dahyun sambil mengambil bad cover yang ada di lantai.

"Ah, sebentar lagi aku akan turun. Jadi seharusnya kau tidak perlu kesini. Kau pasti capek."

"Ani."

Mark yang melihat Dahyun sedang kesusahan memasang bad cover itu pun langsung memegang tangan Dahyun.

Dahyun yang terkejut akhirnya menatap Mark.

"Biar aku saja yang melakukannya."

"Ani. Aku akan membantumu." Kata Dahyun sambil memperlihatkan deretan gigi rapi nya.

"Andai saja kau datang lebih cepat dalam hidupku. Aku tidak akan menjadi Mark yang sekarang. Mark yang selalu emosional. Mark yang tidak akan pernah lagi mencintai siapapun. Jika kau datang lebih cepat aku akan sangat mencintaimu. Aku tak akan pernah meninggalkanmu. Tapi semuanya sudah terjadi. Semuanya sudah terlanjur sekarang. Maafkan aku jika aku tidak bisa mencintaimu. Maaf jika aku pasti akan menyakiti hatimu." Kata Mark dalam hatinya sambil menatap Dahyun.

"Aku belum tau sifat asli yang Tzuyu bicarakan tentang dirimu. Tapi aku akan mencoba untuk percaya padamu. Percaya jika dirimu laki - laki yang baik dan akan melindungiku. Awalnya aku sangat tidak suka perjodohan ini. Tapi setelah aku melihat kau untuk pertama kalinya, aku sangat yakin jika aku akan melanjutkan perjodohan ini. Aku percaya padamu Mark." Kata Dahyun dalam hati juga.

Setelah selesai merapikan semuanya, Dahyun dan Mark pun langsung turun untuk sarapan. Di meja makan sama sekali tidak ada yang berbicara sepetah katapun.

Apalagi Tzuyu yang sama sekali tidak ingin ada Mark.

Setelah makan Mark langsung pergi ke ke kamarnya. Begitu pula dengan Tzuyu.

"Ya begini lah keadaan keluarga Tuan. Banyak sekali permasalahannya."

"Ani omma. Dalam keluargaku juga ada masalah. Setiap keluarga pasti punya masalah kan?"

"Ya. Itu memang benar."

Dahyun dan eomma pun sekarang sedang membereskan meja makan dan mencuci piring bersama. Mereka sangat akrab dan tertawa bersama.

Hubungan mereka bukan seperti calon mertua dan calon menantu. Tapi seperti ibu dan anak perempuannya.
#TBC

Inilah kelanjutan ceritanya.
Maaf jika gak jelas.
Kelihatannya ini akan menjadi cerita yang panjang.
Jadi jangan bosen buat terus baca ya.
Jangan lupa votment.
Gomawo.

Never EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang