Part 3

147 67 110
                                    


Joan memakirkan mobil tepat di halaman dan langsung masuk kedalamnya.

" Lo tadi pagi kemana?! " Tanya Joan membentak Kevin.

" Tadi pagi Kevin nganterin Vira sekolah ka " Jawab Kevin jujur.

" Apa?! Nganterin Vira!!! Lo gak tau berapa lamanya gue bediri di depan dan lo sibuk nganterin Vira?! " Kata Joan mulai emosi.

" Maaf ka. Kevin tidak tau jika kakak kembali pulang. "

Deg!!!.

Jatung Joan seolah-olah berhenti berdetak dan dadanya yang mulai terasa sesak. Kini Joan merasa bahwa Kevin telah menyindirnya. mengingat dia lebih sering keluar rumah di banding berada di rumah.

Joan mulai mengembangkan senyuman kecilnya. " Jadi. Lo mau gue gak pulang? Iya?!! " Kata Joan dengan amarah yang meluap-luap.

" E-enggak kaa. Bukan begitu maksud Kev- " Kata Kevin tergagap.

Tanpa basa-basi Joan langsung menarik kerah baju Kevin dengan sekuat mungkin hingga Kevin menghentikan perkataannya karena takut kepada kakak tertuannya.

" Lo bukan adik gue!!! Tapi gue hargai lo sebagai anak ANGKAT. " Kata Joan sambil menekan kata terakhir.

" Joan!!! Kevin!!! Ada apa ini?!! " Pekik Vidya melihat putra pertamanya yang menarik kerah putra keempatnnya.

Joan tidak mengubris perkataan Vidya. Ibu tirinya itu bahkan dia menatap Kevin penuh kebencian.

" JOAN!!! " Pekik Vidya lagi.

Joan mengeratkan tarikannya pada kerah Kevin dengan sangat kuat. Kevin yang sama sekali tidak berani melakukan apapun kecuali meringis kesakitan.

" Joan hentikan!!!. " Pekik Vidya mencoba melerai mereka bedua.

" Lepasin gue!!! Lo gak berhak ngurus gue! " Kata Joan penuh penekanan sambil menepis tangan Vidya sekasar mungkin dan pergi begitu saja ke kamarnya.

Vira yang melihat semuanya dari belakang hanya bisa berdiam diri. " Kakak tidakpapa kan? " Kata Vira langsung mendatangi Kevin. Kevin dan Vira hanya berbeda 2 bulan saja.

" Kamu tidakpapa kan sayang? " Kata Vidya mulai memeriksa tubuh Kevin.

" Tidakpapa mah dee. Lagian Kevin yang salah, Kevin telah membuat ka Joan tersinggung mahh. " Kata Kevin merasa bersalah.

" Yah sudah, lupakan saja ka Joan biar mama yang urus. " Kata Vidya menenangkan Kevin.

" Ma.. Kevin minta maaf. Karena Kevin ka Joan membentak mama. " Sambung Kevin lagi.

" Tidakpapa sayang. Vira tolong bawa Kevin istirahat di kamar. " Pinta Vidya.

" Iyh ma " Jawab Vira.

****

Joan membanting keras pintu kamarnya dengan penuh amarah.

" Memang dia siapa? Berani ngomong kaya begitu sama gue?! Secepat ini kah, Dia lupa keberadaannya di sini! Gue heran kenapa akhir-akhir ini banyak manusia yang tidak tau DIRI!! Dan dia! Berani menyentuh dan membentak gue tadi. Wkkk! Padahal dia hanya pelampiasan Ayah!!! " Batin Joan emosi.

Line...

Line...

Line...

Sontak memalingkan wajah Joan ke pada Handhonenya yang berada di atas springbadnya.

CliferSabato: Pada di mana?

RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang