Part 7

113 59 135
                                    

Baru saja Joan menuruni anak tangga dan langkahnya terhenti saat melihat bayangan perempuan dari arah jendela ruang tamu rumahnya yang menghadap ke belakang pemandangan rumah minokan lebih ke pada hutan.

Joan menyerngit bingung. " Gak biasanya jendela balcon itu di buka. " Gumam Joan bingung dan berniat menghampiri perempuan itu.

Joan melanjutkan langkahnya dan terus memperhatikan bayangan itu sambil mengira-ngira siapa perempuan itu.

Langkahnya terhenti saat melihat bayangan perempuan itu hilang. Joan mempercepat langkahnya dan betapa kagetnya dia saat melihat Vidya ibu tirinya itu tergeletak di lantai di bawah jendela itu.

Mata Joan membulat sempurna dan berulang kali Joan mengerjapkan matanya takut jika dia salah orang. " ININII? " Lirih Joan bingung.

Joan melangkah maju mendekat. " VIDYA?! " Kata Joan langsung mengangkat Vidya ibu tirinya ke kamar Vidya.

" Dia kenapa ko mukanya pucat banget+suhu tubuhnya luar biasa dinginnya. " Kata Joan bingung sambil menyelimuti Vidya.

" Kevin, Vira pada kemana sih?!! " Kata Joan mulai cemas.

Joan keluar dari kamar Vidya dan langsung menuju kamar Vira.

Dengan emosi meluap-luap Joan melangkah ke kamar Vira. " Ra lo jadi anak ko- " Kata Joan tergantung saat membuka pintu kamar Vira yang sama sekali tidak ada orang di sana bahkan keadaannya sangat-sangat sunyi. " Ck! Kemana dia?!! " Decak Joan dan langsung pergi ke kamar Kevin.

Berulang kali Joan mengetuk pintu kamar Kevin tapi sama sekali tidak ada tanda-tanda ada yang mau membukakan pintu kamarnya, sontak membuat Joan asal membuka kamar Kevin dan tidak ada tanda keberadaan orang di sana membuat Joan pergi ke ruang tamu.

" Pada kemana si?! Pusing gua! " Lirih Joan di sela-sela larinya. Joan betul-betul prustasi dengan keadaan Vidya yang sangat mengkhawatirkan itu.

" VIRA! KEVIN! Nyokap lo sekaratt WOY!!! " Pekik Joan sekencang mungkin dari ruang tamu.

Joan berdiam sebentar memberi cela supya dapat mendengar balasan dari mereka bedua. Setelah 3 menit...
" Serius mereka gak ada di rumah? " Gumam Joan mulai kebingungan.

" Apa gue biarin aja ya? T-tapi... Nanti dia mati. bagus lah kalo mati! " Pikiran Joan mulai mengabaikan Vidya dan langsung berjalan menuju keluar rumah berniat jalan menemui teman-temannya.

Baru saja Joan menutup pintu rumahnya dan mulai berjalan menuju motornya yang terparkir rapi di halaman rumahnya itu dengan sangat santai sekali.

Dengan sangat-amat cepat Joan membalikkan badannya menuju kamar Vidya dan langsung mengecek suhu tubuh Vidya menggunakan punggu tangannya. " Hiii dinginnya?! " Gumam Joan langsung mengangkat Vidya menuju mobilnya dan berniat pergi ke rumah sakit.

Selama di perjalanan gak ada yang dipikirkan Joan selain keberadaan Kevin dan Vira. " Handphone? handphone? " Kata Joan sambil mencari Handphonenya di dalam mobil.

" Ck! " Decak Joan prustasi. " Pake acara lupa segala pula! " Kata Joan sambil mengacak rambutnya prustasi.

" Ya terus mau gue apain ni nenek lampir. Masa iya gue jagain sampe Kevin sama Vira datang yaa mana betah gua! " Kata Joan bingung.

" Kenapa handphone lo pake ketinggalan si Jo! Goblok amat sih! " Kata Joan mencela diri sendiri.

" Ni juga si Ratu Drama pake segala pingsan badan dingin muka pucat pula! Kalo mati ya langsung mati aja napa?! Gak usah pake tanda-tanda kan repot gua! " Celoteh Joan makin jadi saat melihat Vidya yang pingsan.

RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang