Part 6

127 58 181
                                    

Setelah 2 bulan lamanya Joan bolos, akhirnya Joan memutuskan untuk pergi ke sekolah.

Sekitar 15 menit akhirnya joan sampai pada tujuannya dan mulai memasuki sekolah pratama itu.

Joan menelusuri Koridor sekolah dengan ekspresi dinginnya siswa-siswi yang melihatnya mulai menundukan kepala seta menjauhakn diri dari Joan karena takut padanya.

Seorang gadis yang berlawanan arah dengannya, terlihat jelas bahwa dia sangat kalang-kabut dan ketakutan pada seseorang. Gadis itu berhenti tepat di depan Joan yang terus-menerus menengok mengarah belakangnya, sehingga Joan menghentikan langkahnya.

" Jangan halangi jalan gue! Lo mau gue pukul?! " Kata Joan penuh penekanan.

Sontak gadis itu melihat kedepannya dan mendapati wajah datar dan dingin khas Joan.

" Mm-maaf. " Kata gadis itu dengan napas yang ter-engah-engah sambil melangkah mundur karena jarak di antara mereka sangat dekat.

" Huh?!! Jangan minta maaf sambil gagap!!! " Kata Joan lebih ke pada bentakan.

Dari arah belakang gadis itu, sesosok laki-laki langsung menarik kerah baju gadis itu tanpa basa-basi terlebih dahulu. " Kenapa lo kabur?! " Bentak laki-laki itu dengan tegas.

" Ll-lepaskan " Ringis gadis itu kesakitan.

" Jangan menolak, lo tau kan akibatnya kalo lo menolak!!! " Pekik laki-laki itu pada gadis itu.

" Gue lagi ngomong sama dia! " Kata Joan dingin sambil menendang bokong laki-laki itu dengan sekuat mungkin.

Laki-laki itu jatuh merangkak seperti bayi di lantai akibat tendangan Joan. " Siapa itu?!! Beraninya!!! Asal lo tau ya, gue ini anaknya- " Kata laki-laki itu terpotong saat membalikkan badannya dan mendapati wajah Joan yang dingin itu sontak membuatnya menghentikan kalimatnya.

" Anak siapa?!!! " Kata Joan penuh penekannan dan mulai menatap tajam laki-laki itu.

" Gyaahhh Joan!!! Mati gue cari masalah sama monster sekolah!!! " Lirih Laki-laki itu.

Laki-laki itu langsung lari sambil mengulang kalimat 'maaff' dari kejauhan.

" Terima kasih? " Kata gadis itu ke pada Joan dengan raut wajah tersipu malu.

" MEMANGNYA SIAPA YANG NOLONG LO!!!! JANGAN GEER!. " Pekik Joan pada gadis itu.

" Gue lupa kalo dihadapan gue ini Joan! Gak ush cari masalah... Di banding gue di giling sama mobilnya. " Lirih gadis itu dalam hati sambil meneguk ludahnya sendri dan mulai membukakan jalan buat sangraja!

" Jangan liat gue kaya gitu! Atau gue tonjok lo! " Kata Joan pada gadis itu yang mulai menatapnya ketakutan.

" Maaf Joan. " Kata gadis itu.

Joan mengacuhkan maaf dari gadis itu dan langsung melanjutkan langkahnya yang tertunda itu.

*****

Joan, Dylan, Divin serta Clifer sedang menuju kantin sekolah bersama dengan ekspresi khas milik mereka.

" Hei Joan! " Pekik seseorang dari belakang Joan membuat Joan serta teman-temannya menghentikan langkahnya.

" JANGAN PANGGIL NAMA GUE SAMBIL TERIAK!!! " Pekik Joan tidak suka. " Dia lagi! Liat aja bakalan gue tonjok nanti! " Guamam Joan saat menyadari seseorang yang memanggilnya yang tak lain adalah gadis tadi pagi yang menghalanginya.

Gadis itu baru saja sampai tapi langsung mendapat tatapan sinis dari Joan, Dylan, Divin serta Clifer.

" Aaa-aa hai. Nama gue Meilin " Gadis itu mulai gagap dan salting.

RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang