2. Rencana Kecil Kay dan Key

422 96 73
                                    

"Menangis bukan berarti kita lemah, menangis adalah salah satu cara menunjukkan bahwa kita juga manusia."

***

"Menyebalkan," gumam Keynan disepanjang jalan ke kantin. Sekarang Kayren dan Keynan sedang bermusuhan. Keduanya sama sama keras kepala.

"Udahlah Key, mukanya jangan nyeremin gitu. Dede takut sama abang," canda Gery. Sekarang Keynan, Gery, dan Fathan sudah berada di salah satu bangku yang ada di kantin.

Gery Fairuz, panggilannya Gery. Salah satu cowok playboy kelas atas yang memiliki mantan puluhan. Salah satu sahabat Keynan yang bego tetapi pengertian.

"Iya Key, jangan diladenin cewek barbar kayak gitu", sambung Fathan.

Fathan Nararya, panggilannya Fathan. Cowok cuek yang paling tidak peka dengan keadaan. Paling pintar diantara mereka.

"....." Keynan hanya diam menanggapi ucapan sahabat sahabatnya itu. Dia hanya sebal bercampur marah kepada cewek bawel tersebut. Sekarang Keynan tidak mau diganggu siapapun. Keynan langsung pergi meninggalkan kantin dan sahabatnya.

"Ehh, mau kemana lo?" panggil Fathan kepada Key.

"Pergi, muak gue liat muka lo," teriak Keynan sambil berlalu meninggalkan kantin.

"Salah apa gue ya Tuhan, kenapa Keynan muak sama aku", ucap Fathan dramatis.

"Tuh anak emang sensian parah, gara gara tuh cewek barbar aja sampe marah gitu," lanjut Fathan.

"Aneh. Key kan gak pernah marah besar kalo diganggu orang manapun. Biasanya cuek cuek aja. Hebat tuh cewek udah bisa bikin Key marah," sambung Gery sambil tertawa kencang.

***

"Ih tuh cowok kok nyebelin sih. Mentang mentang dia kece gitu seenaknya marahin gue. Gue juga bisa bentak dia.", oceh Kayren yang hanya dibalas dengusan oleh kedua sahabatnya.

"Awas lo ya Key, gue kerjain ntar di kelas,"

"Namanya hampir kembar sama gue lagi, tuh emaknya gak kreatif kasih nama kok mirip gue,"

"Bedanya cuma ada di huruf a sama e. Benci gue sama tu cowok," Kayren mengoceh di setiap jalan menuju kantin. Adev dan Nesya yang mendengar ocehan Kayren hanya mendengus kasar.

"Stop Kay, telinga gue sakit dengerin lo ngoceh mulu," ucap Nesya.

"Ishhh lo tuh ya bukannya dukung gue buat ngerjain cowok itu, malah marahin gue. Ada usul gak lo buat ngerjain cowok itu?" Tanya Kayren. Sahabatnya yang mulai jengah hanya menggelengkan kepala.

"Kayren, Keynan punya nama. Kok lo manggilnya tuh cowok sih terus sih," ucap Adev.

"Ya suka suka gue dong mau manggil apa," Sahut Kayren cuek. Kayren memang selalu begitu, kalau dia sudah marah ataupun jengkel sama orang lain. Pasti orang orang disekitarnya akan kena amukannya. See, seperti sekarang Kayren malah membentak dan mengoceh gak jelas kepada Adev dan Nesya yang tidak memiliki salah apapun. Ya itulah salah satu sifat buruk Kayren. Adev dan Nesya hanya menghela napas pasrah.

"Yaudah lo mau kita bantuin gak Kay?" mendengarkan itu mata Kayren langsung berbinar binar senang. Setelah itu Kayren berbisik bisik kepada kedua temannya untuk membuat rencana jahat kepada Keynan.

"Gimana? Setuju apa gak nih?" Tanya Kayren.

"Oke sip," Jawab Adev dan Nesya kompak. Kayren hanya tersenyum jahat.

***

Setelah bel masuk berbunyi , Kayren dan kedua temannya berjalan menuju kelas untuk memulai rencana menjahili Keynan dan teman temannya. Saat nanti pelajaran Bu Retno, guru paling killer se-SMA Nusantara dimulai, Kayren, Adev, dan Nesya akan mencubit teman sebangkunya masing masing. Dan saat mereka menjerit, otomatis mereka akan dikeluarkan dari kelas dan dihukum karena Bu Retno tidak suka ada suara sekecil pun pada saat pelajarannya dimulai. Bu retno pasti tidak akan memerima alasan akibat mereka menjerit, maka dari itu mereka tidak akan khawatir akan terkena hukuman juga. Kayren menghitung mundur mulai dari tiga sampai satu dengan suara pelan sambil mengangkat tangannya agar sahabatnya tau.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang