9. Accident

237 39 11
                                    

"Jangan sia-siakan dan mengabaikan sahabat lamamu untuk orang yang baru dikenal."


"Oh urusan lo tadi sama Key," sinis Adev kepada Kayren. Kayren hanya tersenyum kecil.

"Oh ada yang udah jadian aja nih, mana pj buat kita," sinis Gery pada Keynan. Keynan hanya memasang muka datar andalannya.

"Lo udah jadian?!" pekik Adev tertahan, karena kalau sampai ia berteriak akan menimbulkan gosip baru antara Kayren dan Keynan.

"Gue ingetin sekali lagi kalau gue sama Key gak jadian," geram Kayren sambil menekan semua kata yang diucapkannya.

"Kalau gak sekarang berarti soon kan," ledek Nesya.

"Tau ah, terserah kalian, gue mau beli makan dulu. Laper," ucap Kayren.

"Oh ya, Key lo titip apa, sekalian kan gue mau beli juga," sambung Kayren.

"Gak usah, gue gak laper," ucap Keynan yang dibalas Kayren dengan anggukan kepala.

Tepat saat Kayren menyelesaikan makannya, bel masuk berbunyi. Segera mereka menuju ke kelas, karena sekarang jam pelajaran Pak Hardi yang selalu datang ke kelas tepat waktu.

"Kay cepet minumnya, nanti Pak Hardi udah dateng ke kelas gimana?!" pekik Adev histeris.

"Iya iya bentar Dev," ucap Kayren.

"Oke selesai, yuk ke kelas," ucap Kayren.

Pak Hardi datang saat mereka akan duduk ke bangku masing-masing. Mereka menghela napas lega. Mereka mulai serius mendengar materi yang disampaikan Pak Hardi. Keheningan terjadi di kelas Kayren, yang terdengar hanya suara Pak Hardi yang sedang menjelaskan materi. Tiba-tiba suara lain memecah keheningan saat Pak Hardi sedang menulis materi di papan.

Kayren mengangkat tangannya,"Pak saya izin ke kamar mandi, boleh kan?"

"5 menit."

"Perlu temen buat ke kamar mandi?" bisik Adev, Kayren hanya menggeleng tidak perlu.

Setelah memenuhi panggilan alam untuknya, ia berjalan dengan tergesa-gesa untuk menuju kelas. Kayren tidak mau dimarahi dan diberi hukuman oleh Pak Hardi karena telat masuk lebih dari 5 menit. Karena tergesa-gesa Kayren menyusuri koridor sekolah hanya dengan menatap ke depan dan tidak melihat kanan kiri. Tiba-tiba ia ditabrak seorang laki-laki yang membuatnya jatuh tersungkur.

BRUKKK

"Aduh!" Kayren mengaduh kesakitan, kerena sekarang ia sedang tersungkur di lantai karena tertabarak bahu seorang cowok. Untung saja koridor sekolah sepi, kalau tidak pasti Kayren akan di tertawakan banyak orang.

"Maaf ya, gue gak sengaja," ucap cowok itu sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Kayren berdiri.

Kayren menyambut uluran tangan itu,"Oke gak papa, makasih ya. Tapi sorry gue buru-buru ada urusan."

Kayren pergi begitu saja tanpa menunggu balasan dari cowok itu, sedangkan cowok itu tersenyum kearah Kayren. Ia sudah menduga Kayren beda dari yang lain, biasanya cewek lain akan marah-marah kalau ditabrak. Meskipun si penabrak sudah bilang tidak sengaja, tetapi tetap saja marah. Kayren bukan seperti cewek lebay, dia tidak akan mempermasalahkannya. Toh, orang yang nabrak gue udah ngaku gak sengaja dan udah minta maaf, buat apa gue marah-marah yang nantinya bisa bikin masalah baru. Begitu ucapan Kayren jika ia ditanyai oleh sahabatnya.

Kayren berlari secepatnya agar sampai ke kelasnya tepat waktu. Dia sampai ke kelas dengan napas yang tersenggal-senggal. Dan sialnya Pak Hardi tidak ada di kelas, entah pergi kemana.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang