"Sebesar apapun kesalahanmu kepada sahabatmu. Mereka akan memaafkanmu, karena fungsi sahabat itu selalu ada saaat kita membutuhkannya bukannya meninggalkan kita karena masalah sepele."
***
Pagi ini terlihat sangat suram bagi Kayren. Gadis ini terlihat sangat kusut karena semalaman tidak bisa tidur karena memikirkan sesuatu yang jawabannya tidak ia dapatkan dengan cepat. Kantung matanya terlihat sangat jelas. Oleh karena itu sudah pasti orang yang melihatnya akan menganggapnya bukan manusia lagi. Segera Kayren membasuh wajahnya yang tidak enak di pandang.
"KAYREN, ADA YANG NYARI LO." teriak Febri. Dengan gerakan gontai, Kayren keluar dari kamar dan berjalan menuju ke ruang tamu.
"Ngapain si kesini?!" Ucap Kayren dengan se kalem mungkin, walaupun ia masih kesal dengan Adev dan Nesya.
"We are verry sorry, aku gak bisa kasih tau semuanya. Maafin aku Kay. Maafin banget deh. Gue traktir ice cream sepuasnya kalo lo maafin kita deh." Ucap Adev dengan wajah memelas.
Kayren sempat tergiur dengan tawaran Adev, tetapi ia masih marah dengan mereka. Jadi Kayren menolak mentah mentah tawaran Adev. Kali ini ia tidak akan mudah tergiur dengan tawaran tawaran yang di lontarkan sahabatnya itu.
"Gak deh, gak minat nih gue." Jawab Kayren dengan wajah sok marahnya. Wajah Kayren sangat lugu, jadi kalau dia marah wajahnya sangat menggemaskan. Sama sekali tidak cocok.
"Ayo dong Kay, minta maaf deh. Kalo lo gak mau maafin kita. Gue bakal bilang ke Keynan kalo lo suka sama dia." Ancam Nesya.
Mata Kayren langsung membulat. "Bilang aja si, gue gak peduli. Kan gue gak ada rasa sama Keynan."
"Ya udah. Kalo lo gak mau maafin kita, gak ada yang lo ajak ke kantin, ke gramedia, kemana pun yang lo mau si. Kan lo marah sama kita." Ucap Adev.
Kayren menghembuskan napas dengan kasar. Kalau begini dia yang akan menyerah. Kalau kalian berpikir Kayren tidak memiliki teman selain Adev dan Nesya. Kalian salah. Kayren sebenarnya memiliki teman banyak. Kayren disukai oleh banyak orang karena ramah dan cantik. Tetapi semuanya ada kalau ada butuhnya saja. Kayren menyadari semua itu, tetapi Kayren tidak mempermasalhkan semuanya. Biarlah mereka datang kalau ada butuhnya saja, setidaknya kita masih mempunyai sahabat yang selalu ada.
"FINE." Ucap Kayren dengan Kesal.
"Yey. Makasi sayangkuu." Ucap Adev dan Nesya bersamaan.
"Halah banyak drama lo." Ucap Kayren.
"Mandi sana lo, baunya sampe sini nih." Ucap Adev.
"Enak aja lo, gini gini gue gak bau tau. Mau kemana si?" Tanya Kayren.
"Mau nongki sama Keynan dan pengikutnya." Jawab Nesya.
"Ngapain?!" Tanya Kayren. Memang Kayren ini selalu banyak tanya.
"Keynan mau nembak lo." Ucap Adev dengan enteng.
"HAH?! GILA YA LO! KEBANYAKAN MICIN NIH ANAK." Teriak Kayren.
"Apaan si, udah sana mandi. Lama banget si, kebiasaan banget deh." Ucap Adev.
"Ya udah si jangan judes gitu." Ucap Kayren sebal. Gadis itu langsung berjalan gontai menuju kamarnya. Kedua sahabatnya juga mengikutinya dari belakang. Mereka ingin berada di kamar Kayren.
Setelah menunggu Kayren yang lamanya seperti putri. Mereka akhirnya berangkat menuju salah satu cafe yang sudah disepakati. Hari ini Kayren memakai kacamata karena matanya sudah mirip seperti panda. Untung saja temannya tidak menyadari itu semua, karena mereka sibuk meminta maaf kepada Kayren.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen Fiction[HIATUS] ▪▪ Bercerita tentang seorang gadis yang menyukai hujan. Seorang gadis yang menganggap cinta hanyalah fantasi. Dan seorang gadis yang menyukai kesunyian. Ini kisah sederhana yang menceritakan seorang gadis yang dituntun oleh takdir yang dib...