Tetapi tak satupun dari mereka menjawab pertanyaan dari Angin .. Lalu terdengar suara ledakan dari jauh..
*DUAARRR
Seketika mereka langsung terkejut dan melihat keluar kaca jendela mobil. Terlihat asap hitam dan asap itu seperti berada di tengah tengah desa.
"Asap itu besar sekali seperti kebakaran hutan .." kata Angin. Lalu mereka langsung mencoba untuk mencari jalan terdekat menuju desa lagi.
*DRRRT DRRTT DRRT
"Halo.!! .. Apa..!! Baik pak kami akan segera kesana.. Baik terimakasih!. Hentikan mobilnya..!" kata Angraini . mobilpun berhenti.
"Maaf kali ini kalian harus jalan kaki untuk sampai kedesa, kami ada urusan dengan bos kami. Cepat keluar dari mobil..!" kata Angraini Lintang dan Angin langsung keluar dari mobil dan langsung berlari menuju desa.
Sementara itu di Angraini tampak gelisah setelah mengangkat telfon dari bosnya.."Ada apa Angraini kou nampak gelisah.. Apa yang di katakan oleh bos kepadamu?"
"Diamlah..! Kou orang baru di organi sasi ini jadi kou jangan ikut campur.. *maaf kan aku Bob kou masih baru dan kou sebaiknya tidak terlalu ikut campu " kata Anggraini di dalam hati.
*sraaakk. Secara mendadak mobil berhenti.
"Apa maksudmu Angraini kou sepertinya sedang menyembunyikan sesuatu.. Matakanlah jika kau hanya diam saja aku akan turun dan menyusul kedua anak laki laki itu.." kata bob.
"Beraninya kau....aku ini adalah seniormu dan ...*terdiam ... Baiklah bos memberi tahuku kalau desa itu di kepung oleh sekelompok mafia. Sepertinya semua berasal dari organisasi Panon. Organisasi itu dulunya terkenal di luarnegri dengan kebrutalan dan anti simpati pada musuhnya.. Bos bilang organi sasi kita tidak akan mampu melawan mereka. Sekarang ini mereka sudah menghancurkan desa . sebaiknya kita tidak ikut campur ..*terdiam" mereka berdua terdiam dan sampai mesin mobil mati.
*Dua menit kenudian
Bob terlihat mengambil rokok di sakunya dan kembali menghidupkan mesin mobil lagi.
*BROMMM BRROMM"Aku tak peduli siapa mereka. Yang aku lihat sekarang adalah seorang anak sedanga lari menuju tempat berbahaya. Kau tau aku merasa bersalah jika aku hidup di organisasi hanya menuruti perintah konyol dari bos pendek itu.. Lagi pula target kita adalah anak yang bernama Angin. Jika sampai dia mati kita akan kehilangan pekerjaan kita lagi...sekarang ini bos takkan bisa berfikir sejauh itu." kata bob sambil menghembuskan asap rokok.
Angraini punterdiam dan tak bisa membantah Bob lagi. Angraini ternya memiliki pemikiran yang sama dengan si Bob. "Sebenarnya aku malu jika tidak membawa hasil apa apa ..? Lebih baik mati dari pada terkubur dengan rasamalu.. Kali ini kita jangan gagal lagi Bob..! Aku harap kou tidak lupa dengan senjatamu.." kata Angraini sambil membuka koper yang berisikan senjata.
"Uwookkeyyy..." *BROMM merekapun menyusul Angin dan Lintang. Sementara itu Lintang dan Angin sudah hampir mendekkati desa. Langkah mereka terhenti ketika terdengar suara teriakan dan dentuman senjata api.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa warga desa tidak membunyikan suara kentongan. Padahal desa sudah terlihat kacau..?" Guman Angin di dalam hati.
"Angin kita harus cepat cepat kerumah. Kakak sudah menyiapkan sesuatu di sana! Kou jangan jauh jauh dari kakak .." kata Lintang dengan terengah engah. Merekapun membali berlari menuju desa. Setelah memasuki desa mereka terkejut banyak sekali api yang berkobar di sekitar rumah.
Angin pun kembali tercengang melihat semua itu. Merekapun berjalan mengendap endap dari rumah kerumah. Lalu Angin melihat ada kentongan. " mungkin warga desa sedang bepergian aku harus membunyikan kentongan itu supaya penduduk desa tau kalau desa sedang terbakar..!" guman Angin di dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNING ANGIN
RomantizmCERITA INI DI ANGKAT MELALU KOMIK DIARY OF KIRA YANG SAYA BUAT SENDIRI. SAYA BERHARAP MEMBER ATAU PEMBACA CERITA INI BISA TERHIBUR "CERITA INI MENCERITAKAN HIDUP SEORANG ANAK YANG TERLAHIR DI TANAH JAWA. YANG KEBETULAN MENDAPAT BEASISWA KE JEPANG...