Boy or Girl Idol

20||Mai-nee

Ding.. Dong.. Ding...
"Sen-chan sudah bel,  yuk masuk!"

"Ya.. "
   Senri dan Kazuya jalan ke kelas dengan gadenga tangan mesra, banyak yang kaget melihat mereka begitu. Gimana gak? Cewek culun bisa jadian sama cowok ganteng level combo, itu mah idaman tiap orang. Sementara itu Ryouha hanya bisa tersenyum dari kejauhan.

Ahh.. Rupanya Senri nerima. Dadaku terasa sakit,  dan sekarang aku bingung mau ngapain..Kata hati Ryouha membisikan hal itu.

Gak perlu waktu lama,  guru botak kinclong pun masuk. Guru botak yang dimaksud adalah guru sejarah, kemana-mana selalu pakai wig yang potongannya gak jelas..gak sopan??  Mana peduli mereka..

"Bersiap, memberi salam!! " Ketua kelas menyiapkan.

"Selamat pagi,  Gorou-sensei..." Semua memberi salam dengan lantang. Pagi-pagi gini paling malas kalau harus dengerin sejarah, gak dikit juga siswa yang ketiduran. Meski mereka tidur mereka gak bakal dimarahi,  tapi pulangnya harus ngerjain tugas tambahan.
Kringg.. Jam 1-2 sudah selesai selanjutanya jam 3-4 Kimia, BTW karena guru Kimia disekolah Senri sangat cantik gak heran mata cowok-cowok pada melotot. Selagi berjalan ke lab..

"Tomomiya-san kalian mesra banget sih.  Jalan ke lab aja bersebelahan. " Sahut Ryouha dari belakang.

"Masa gak boleh sepasang kekasih jalan bersebelahan? " Kata Kazuya menanggapai Ryouha.

"Ciyee, udah jadian. Nee, Tomomiya- san nanti jangan lupa traktirannya. " Meski Ryouha berkata dengan senyuman, belum tentu hatinya juga tersenyum. Senri hanya dapat mengangguk malu. Dan pelajaran kimia dimulai dengan ceria (terutama anak cowok), hingga bel istirahat bunyi.

"Tomomiya-san aku boleh ngomong sama kamu bentar? " Panggil Ryouha,  sebelum Senri pergi.

"Ya gak apa, Kazu-chan kamu ke kantin duluan aja, nanti aku nyusul." Kata Senri,  lalu mengikuti Ryouha ke ruang band yang sepi.

"Kamu mau ngomong apa?"

"Senri-san,  kamu beneran Cinta sama Kazuya-kun? "

"Belum tau sih,  tapi aku ingin coba pelajari arti Cinta. "

"Hmm..gitu, tapi kamu harus hati-hati supaya gak ada skandal."

"Tenang aja, RIZE pasti aman. " Senri langsung membuka pintu dan pergi ke kantin. Datang-datang,  Senri sudah liat Kazuya yang dikelilingi anak cewek.

"Kazu-chan, kita makan bareng yuk !" Senri menyela para anak cewek yang berkumpul.

"Maaf, tapi aku sudah punya pacar. Jadi,  kalian tolong pergi! "

"Kazuya-sama,  pleasee putusin dia. Kami beneran sayang sama kamu. " Kazuya gak peduli,  dan tetap makan. "Bi**h" Anak cewek tadi menatap Senri dengan tajam.
Gak peduli kata orang yang penting mereka tidak ganggu yang lain, dalam satu sisi dihati senri ia selalu berpikir apa jalan yang diambil itu benar atau tidak?? Hari ini berjalan baik,  meski masih agak canggung.
      Baru pulang rumah waktu Senri dan Ryouha buka pintu tercium bau sake yang menyengat. Eh ternyata,  kakaknya Ryouha habis mabuk-mabukan.

"Nee-chan!! " Bentak Ryouha,  sehingga membangunkan Mai-nee yang tidur di sofa.

"Darling..kamu.. Sudah pulang?"*hiccup

"Senri-san tolong ambilkan minum. " pinta Ryouha, sesegara Senri langsung ke dapur dan mengambil segelas air. Dan diberikan ke Mai-nee,  sehingga membuatnya agak sadar.

"Aku pulang!! " dari luar terdengar suara Junpei dan Rentarou.

"Wuiih,  bau apa koq nyengat banget? " komentar Rentarou.

"Sorry guys, Mai-nee tadi habis mabuk. " Ryouha langsung membungkuk minta maaf sampai 90°.

"Aku gak masalah,  tapi klo ketauan produser Otori kan bahaya. " Kata Junpei,  sehabis taruh tas di kamar.

Ding.. Dong....Tok.. Tok..
"Ada orang di dalam?? " Terdengar suara dari luar.

"Oi,  bukannya itu suara Otori-san. " Sesaat setelah Rentarou bicara semua pada pucat.

"Ryouha sama rentarou buka semua jendela,  senri tolong rapikan !Aku ngambil pewangi dulu." Perintah Junpei ke semua anak.
    Semua jendela dibuka lebar,  meja yang awalnya penuh botol sake pun dirapikan, ruangan yang bau nyengat itu juga disemprot pewangi ruangan. Dan setelah agak rapi Junpei membuka pintu luar.

"Nee,  rentarou-san tolong bantu seret orang ini kekamar ku, sebelum ketauan." pinta Ryouha,  dan segera menyeret kakaknya ke kamar dan dikunci dari luar.

"Boys, kalian habis ngapain koq keliatan sibuk? " Tanya Otori yang barusan masuk ruang tamu.

"Kami tadi habis bersih-bersih rumah. Ya kan guys?? " Senri pun berbohong. sebenernya gak bohong amat, kan beneran habis bersihin bekas sake. "Ada apa Produser Otori? "

"Aku mau beri tahu kalian, besok ada pemotretan untuk album baru jam 9 pagi. Jadi besok kalian harus bolos sekolah. Kalian gak ada test kan ?"

"Di kelas ku sih gak ada,  ya kan Senri-san? " Jawab Ryouha.

"Aku ada sih test, tapi cuman test matematika. Jadi itu masalah gampang." Rentarou bicara dengan nada yang agak sombong. Mungkin sangking pintarnya jadi gak pernah namanya remidi.

"Aku sih gak apa,  nanti bisa ikut susulan... " Jawab Junpei,  tapi sebelum selesai ngomong terdengar suara sesuatu jatuh dari kamar Ryouha.

"Suara apa itu?  Keliatannya dari kamar Ryo-kun. " Produser Otori mulai curaiga.

"Bu..bukan apa-apa mungkin karena kamar ku berantakan,  jadi barang nya mudah jatuh.. He.. He.. "

    Produser hanya bisa percaya,  kan kalo ada apa-apa RIZE sendiri yang nanggung akibatnya. Mereka pun bincang-bincang sebentar sampai akhirnya 1 masalah pergi. Yang dimaksud masalah itu Produser.
Sekarang tinggal nunggu masalah satunya angkat kaki,  dan gak buat masalah di apartemen ini lagi. Capek loh,  kalo harus ngurusin orang kayak gitu.

                       ********
Esoknya,   kurang lebih jam 8
"Mai-nee kami pergi dulu.. Jangan aneh-aneh ini bukan rumah kita. "

"Berisik amat ! Aku ini bukan anak kecil.. "

"Bukan anak kecil...ha!!? Trus kemarin itu apa mabuk-mabukan di rumah orang !!"

"Dasar cerewet, sana pergi! " Mai-nee langsung mendorong keluar ryouha dan menutup pintu dengan keras.

    Ryouha hanya bisa tarik napas,  dan sabar. Kalo ditanggapi malah ikut stres nanti. Kakak adik kalo gak bertengkar memang gak enak,  bagaikan masakan yang kurang garam. RIZE ke studio naik taxi,  dan duduk manis menyiapkan mental untuk album mereka "LIGHT." soalnya nanti fotografernya itu fotografer yang terkenal galak,  dan perfect. Kalo gak sempurna gak mau terima.