Chapter 4 - Kebimbangan yang Terus-menerus

691 88 29
                                    

  Ia tak tahu harus bagaimana lagi. Mengelak pun tak bisa ia lakukan, karena ia sendiri yang mengatakan secara tak langsung bahwa dirinya menyukai sahabatnya sendiri. Menghindar pun tak bisa ia lakukan saat tatapan pria itu begitu tajam dengan senyuman penuh arti kebusukan itu. Benar-benar!!

"Seok Jin.. "

"Kau menyukai sahabatmu sendiri, sedangkan sahabatmu menyukai orang lain dan temanmu yang lain juga menyukainya. Yak~ kenapa kisah cintamu begitu rumit?"

"Kuharap, kau tidak ikut campur dalam hal ini."

  Seok Jin tertawa mengejek pada Eun Ji. Sedangkan Eun Ji hanya bisa menghela nafas seraya berdoa agar Seok Jin tutup mulut soal fakta yang baru saja diketahui oleh pria itu.

"Apa jaminannya jika aku menutup mulut? Walau sebenarnya aku juga tidak tertarik untuk mengatakan hal itu secara resmi." timpal Seok Jin yang kemudian membalikkan badannya. Ia memang tidak tertarik sama sekali.

  Eun Ji masih menatap Seok Jin tak percaya. Apa mungkin bisa ia diam begitu mengetahuinya? Ia tak yakin. Tapi, ia tetap berdoa agar Seok Jin benar-benar tak mengatakannya.

  Baru selangkah ia ambil sampai ia kembali menatap Eun Ji yang sedang menundukkan kepalanya. Seok Jin terlihat kikuk dengan tangan yang menggaruk leher yang tidak gatal. Eun Ji menatap bingung pada Seok Jin.

"Ada apa? Apa kau berubah pikiran untuk mempublikasikan cerita tadi?" sungguh, Eun Ji tak serius untuk mengatakannya. Ia hanya sekedar berkata saja walau takut juga kalau yang ia pikirkan sekarang benar-benar akan menjadi kenyataan.

"Kau.. tidak perlu khawatir. Seperti ucapanku sebelumnya, aku sama sekali tidak tertarik dengan kisah cinta rumitmu itu." ujar Seok Jin yang sekarang mencoba untuk terlihat biasa saja.

"Lalu? Kalau kau memang tidak berniat untuk mengatakannya, kenapa kau masih tetap di sini? Pergilah, aku ingin sendirian sekarang."

  Ada sedikit keraguan dalam diri Kim Seok Jin saat kata-kata yang ia susun sebelum datang untuk menemui Jung Eun Ji tadi terucapkan. Tapi, ia harus segera mengambil tindakan sebelum hari yang telah ditentukan datang. Huh~ semangat!!

"Tapi, kalau kau mau aku tetap menutup mulutku.. " benar dugaannya. Mana ada di dunia ini sesuatu bisa 'dibayar' dengan gratis. Pasti tidak ada, berlaku juga pada pria yang selalu disebut Pangeran Dingin 'Gong Buk' itu. " ... bisakah kau.. "

"Apa.. apa?"

  Seok Jin menarik nafasnya dalam-dalam. Untuk beberapa saat, ia memejamkan matanya dan kembali memberanikan diri untuk menatap Eun Ji. Tidak yakin sampai 100%, tapi cukup untuk membuatnya berani.

"Bisakah kau memasukkan aku ke dalam kelompok musikmu bersama Hyun Sik dan Chang Sub? Aku.. aku belum mendapatkan teman kelompok."

Sungguh!! Tak dapat ia percaya saat kata-kata meminta tolong keluar begitu saja dari mulut seorang Kim Seok Jin. Hey~ apa dia sedang mimpi sekarang?

*** ***

  Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore dan 2 orang itu baru saja keluar dari ruang musik yang sebelumnya mereka gunakan untuk berlatih. Mereka benar-benar ingin mendapatkan nilai yang bagus sampai seharian ini, hampir waktu kosong mereka, mereka gunakan untuk berlatih. Detik berikutnya, keduanya keluar dari ruangan tersebut. Keduanya nampak tersenyum bahagia satu sama lain.

"Aku yakin, kita akan mendapatkan nilai terbaik di kelas di jam seni musik besok." ujar Park Chan Yeol dengan percaya dirinya.

"Jangan terlalu percaya diri. Lagipula, aku lebih yakin kalau kelompok Eun Ji-lah yang akan mendapatkan nilai tertinggi nantinya." timpal Kim Ji Won, menolak sanggahan dari Chan Yeol.

When I Love You | ChanJi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang