Chapter 14 - Dua Pilihan.. atau Jalan Tengah

654 85 19
                                    

  Satu jam? Bahkan ia tak yakin apakah waktu selama itu benar-benar membuatnya bisa bertemu dengan Yook Sung Jae. Sebenarnya, itu memang bukan waktu yang singkat, bahkan mudah baginya untuk bisa bertemu langsung dengan Sung Jae. Namun, Min Ah terlalu kalut dalam pikirannya. Haruskah ia pergi atau kembali ke rumahnya saat ia sudah setengah jalan dari jarak rumahnya dan rumah Sung Jae. Sekarang, Min Ah berdiri diam sembari memikirkan semuanya.

  Otaknya berputar pada kenangan dimana memperlihatkan sikap dinginnya pada Sung Jae selama setahun ini. Ia sungguh merasa bersalah. Ia memang egois. Tak seharusnya ia melakukan hal itu pada Sung Jae saat pria itu tak bersalah apa-apa. Ini hanya tentang Yook Sung Joo, kakak Sung Jae, dan Bang Go Eun, kakaknya. Seharusnya, masalah ini tak perlu ia bawa sampai di hari itu dan membuat perasaan mereka menjadi buruk.

  Sung Jae menyukainya, ia juga menyukai Sung Jae. Jika ia menerima semua takdir ini, maka ia dan Sung Jae bisa menjalin hubungan lebih dari sekedar kakak-adik. Hah~ ia menyesali semuanya. Bahkan penyesalan ini lebih besar dari penyesalan beberapa hari sebelumnya.

  Kalau begitu, keputusan apa yang harus ia ambil? Datang ke rumah Sung Jae atau kembali pulang dan berpura-pura bahwa ia tak pernah mendengar hal ini dari Eun Ji?

*** ***

  Lagi-lagi ia seperti orang bodoh. Seperti di hari itu, seorang Jung Eun Ji masih merasa takut saat ia harus mengetuk pintu itu. Oh.. ayolah, hal seperti itu seharusnya bisa ia lakukan di saat ia harus menyelesaikan masalah ini dengan lawan mainnya.

  Beberapa kali Eun Ji menarik nafas dan membuangnya. Atau, untuk menghilangkan rasa gugupnya, ia akan melompat-lompat kecil. Ayo.. ayo..

"Kau sedang apa?"

  Deg..

"Ji Won?"

  Eun Ji begitu terkejut saat melihat Ji Won berdiri di belakangnya. Seorang diri.

"Aku tanya, kau sedang apa? Seperti penguntit saja."

  Ji Won berjalan, tanpa menghiraukan keberadaan Eun Ji yang tepat berdiri di depan pintu kamar rawatnya. Namun, saat akan menutup pintu lagi, suara Eun Ji berhasil membuat ia mengurungkan niatnya. Ia menatap Eun Ji.

"Aku ingin bicara denganmu. Berdua saja."

  Di siang hari ini, Taman yang ada di rumah sakit itu memang cukup ramai. Namun, untungnya Eun Ji dan Ji Won bisa menemukan tempat yang cukup untuk bisa membuat mereka bicara berdua. Kemudian, tanpa basa-basi Eun Ji memulai percakapan yang cukup serius itu.

"Jadi, selama ini kau membohongiku? Kau tahu bukan, aku benci dengan yang namanya kebohongan. Mengetahui kau berbohong padaku, itu lebih menyakitkan dibandingkan saat kau mengatakan menyukai Chan Yeol. Aku tak mengerti, apa yang membuatmu sampai harus melakukan semua ini. Sebesar apa rasa sukamu itu sampai kau membohongi aku? Sungguh, berapa kali aku memikirkannya, aku tak menemukan jawaban yang pasti atas pertanyaan itu."

  Sebenarnya, masih ada banyak yang ingin dikatakan oleh Eun Ji. Hanya saja, sampai di sini dulu. Ia tak ingin membuat percakapan ini menjadi.. semakin menyebalkan.

"Aku menyukai Chan Yeol, apa itu tak bisa menjadi satu-satunya alasan mengapa aku membohongimu? Baiklah, kau sakit hati? Aku paham akan hal itu. Tapi, mau bagaimana lagi? Aku juga ingin merasakan yang namanya kebahagiaan walau itu hanya secuil. Kau tahu, selama ini aku hanya sibuk belajar dan belajar. Menjadi anak kesayangan ibu dan ayahku. Apa salah jika aku melakukan semua itu?"

  Apa ini hanya perasaannya saja, tapi sepertinya Ji Won tak mau masalah ini selesai dengan mudah. Hah~ apa yang harus ia lakukan?

"Kenapa begitu? Jika kau berkata jujur, aku mungkin-- "

When I Love You | ChanJi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang