Chapter 13 - Mari Kita Akhiri Saja!

754 95 39
                                    

  Entah kenapa, jantungnya berdetak dua kali lipat dari biasanya. Mungkin faktor karena ia baru saja mendengar soal Ji Won yang sudah sadar dari masa sulit yang telah dilalui oleh gadis itu beberapa hari ini. Hah~ akhirnya, Kim Ji Won telah sadar.

  Namun, sudah lebih dari lima menit ia berdiri di depan kamar itu, tangannya hanya sekedar menyentuh knop pintu tersebut. Tak ada pergerakan lain yang Jung Eun Ji lakukan. Bahkan, Chan Yeol yang ada di dekatnya ikut terdiam melihat tingkah sang sahabat.

"Ji-ya.. " tegur Chan Yeol sembari menepuk bahu Eun Ji, membuat Eun Ji tersadar dari lamunannya. Ia menatap Chan Yeol dengan tatapan bertanya. "Kau tidak mau masuk?"

  Untuk beberapa saat, Eun Ji kembali terdiam. Memikirkan apakah ia harus masuk atau pergi saja? Hah~ kenapa hal seperti ini harus mengganggu dirinya?

"Kau datang kemari untuk melihat keadaan Ji Won, bukan?" tanya Chan Yeol yang mencoba meyakinkan Eun Ji agar segera masuk. Lagipula, ia tahu kalau Eun Ji sangat mengkhawatirkan Ji Won. "Masuklah dan lihat keadaannya, jika kau sudah merasa lebih baik dari sebelumnya, kita bisa pulang. Bagaimana?"

  Eun Ji hanya terus membungkam mulutnya. Ia bingung. Ia bimbang. Langkah mana yang harus ia ambil?

  Detik berikutnya, tangannya melepaskan knop pintu itu. Sepertinya, ia akan memutuskan untuk--

"Eun Ji? Kau sudah datang rupanya?" seorang wanita paruh baya baru saja menghancurkan keyakinan Eun Ji untuk kembali pulang. Wanita itu terlihat tersenyum saat melihat Eun Ji, juga Chan Yeol. "Mari masuk. Pasti kau ingin bertemu dengan Ji Won, bukan?"

  Eun Ji tak bisa berbuat apa-apa saat tangannya ditarik oleh ny. Kim. Ia hanya bisa pasrah dengan di sisi lain seorang Chan Yeol mengikutinya setelah ajakan ny. Kim padanya.

  Seseorang terlihat duduk di ranjang yang cukup empuk bagi seorang pasien seperti dia. Tatapan kosong mengarah pada satu tempat. Ia belum menyadari kedatangan Eun Ji dan Chan Yeol.

"Ji Won-ah.. Eun Ji dan Chan Yeol datang."

  Deg..  seketika, seperti ada petir yang menyambarnya, Ji Won tersadar dari lamunannya. Ia segera mengalihkan perhatiannya pada 2 orang itu. Sebuah ekspresi terkejut terlihat di sana.

  Untuk beberapa saat, tak ada percakapan di antara ketiga orang tersebut. Sunyi menyelimuti ruangan ber-AC itu. Mereka tak tahu harus bagaimana untuk memecahkan keheningan yang ada. Hah~

"Ibu akan tinggalkan kalian sebentar. Ibu pergi ya.. " ucap ny. Kim yang ditanggapi oleh Eun Ji dan Chan Yeol dengan ramah. Suara pintu tertutup terdengar, ini membuat suasana semakin buruk.

  Baiklah, salah satu dari mereka harus mencairkan suasana. Haruskah Chan Yeol? Baiklah, ia akan melakukannya.

"Bagaimana keadaanmu?" oh, tunggu.. ini bukan dari Chan Yeol, melainkan Eun Ji. Eun Ji baru saja bertanya pada sosok Ji Won.

  Eun Ji tak tahu, tapi sepertinya pertanyaan itu tak terlalu buruk untuk ia pertanyakan pada Ji Won. Lagipula, ia ingin tahu bagaimana keadaan Ji Won terlebih dahulu. Setelah itu, mungkin, akan ada pertanyaan lain atau pergerakan yang lainnya.

"Baik.. " jawab Ji Won singkat.

  Sedikit menyakitkan, tapi mau bagaimana lagi? Eun Ji hanya bisa berpasrah diri.

"Ah.. baguslah. Senang mendengarnya." ucap Eun Ji dengan senyum kebohongannya. Yah~ bohong karena ia menutupi rasa canggungnya. Begitulah.

  Hening kembali melanda mereka. Benar-benar. Setidaknya, coba untuk mengangkat sebuah topik lain lagi. Ayolah~

When I Love You | ChanJi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang