[Last Chapter] Chapter 16 - Hasil dari Perjalanan yang Panjang

1.1K 100 48
                                    

  Secarik surat diberikan kepada Jung Eun Ji yang tengah terduduk diam di kamarnya. Eun Ji menatap bingung pada kertas dan sang pemberi.

"Ini.. surat dari Ji Won. Dia menitipkannya pada ibumu tadi." ujar Chan Yeol seakan menjawab kebingungan Eun Ji. "Aku juga mendapatkannya."

  Dengan tangan yang bergetar, ia terima surat itu. Berharap cemas jika surat itu bukanlah surat penuh kebencian dari gadis itu padanya. Hah~ berdoa saja.

"Aku tinggal, ya?" ucap Chan Yeol yang kembali memecahkan keheningan dan direspon oleh Eun Ji dengan anggukan pelan. Kemudian, ia pergi meninggalkan kamar Eun Ji tanpa lupa menutup kembali pintu kamarnya.

  Eun Ji kembali sendirian dengan surat yang ditulis oleh Ji Won. Secara perlahan ia mulai membuka amplop dan dilanjutkan dengan sebuah kertas. Ia mulai membaca isi surat itu.

'Hai, Jung.. ini aku, Ji Won, sahabatmu. Apa kabarmu?

Yah~ aku tahu kau dalam keadaan baik. Lagipula, selama ini aku bisa melihat bagaimana senyum penuh ketulusanmu walau aku sering bersikap buruk padamu. Tidak, karena semenjak kejadian itu, aku selalu bersikap buruk padamu. Bolehkah aku minta maaf?

Jung.. Jung-ah.. aku kembali menyebutmu dengan sebutan Jung. Sudah lama sekali aku tidak memanggilmu dengan mulutku ini. Mulut yang sampai hari kemarin kugunakan untuk berkata jahat padamu. Sekali lagi, apa aku boleh minta maaf?

Jung.. sejujurnya, aku sudah menyadari semua kesalahanku semenjak aku sadar dari koma. Tapi, aku terlalu jahat jika aku langsung meminta maaf padamu. Yah~ aku memang sengaja membuat semuanya tidak mudah. Aku bahkan semakin jahat terhadapmu. Aku.. tidak, aku memang tidak pantas untuk kau maafkan. Aku sudah terlalu banyak menyakitimu. Aku bukan sahabat yang baik dan kupikir aku bukan sahabatmu lagi. Takkan ada sahabat yang tega menyakiti sahabatnya yang lain, kecuali orang itu memanglah orang jahat. Jung.. jangan maafkan aku. Aku mohon..

Aku sengaja tidak berpamitan padamu, aku hanya tak ingin membuatmu merasakan kesakitan yang amat banyak setelah apa yang terjadi. Aku juga sengaja tidak mengatakan kemana aku pindah, aku tak ingin kau mencariku. Jadi, bisa kau lepaskan mantan sahabatmu ini?

Jung, aku mencintaimu sebagai adik dan sahabatku. Aku takkan melupakan kebaikanmu selama ini. Aku akan mengingatmu di dalam benakku.. selamanya.'

  Sekali lagi, Eun Ji menangis. Kali ini, ia menangis tanpa suara. Ia berusaha menahan suara yang akan keluar. Ia tak ingin orang-orang rumah terganggu karenanya.

  Eun Ji tak menyangka bahwa Ji Won memilih jalan seperti ini. Sungguh, kalau seperti ini, ia juga tak bisa memaafkan dirinya sendiri. Ji Won pindah karenanya, bahkan Ji Won sengaja tak memberitahukan hal ini padanya.

  Tinggalah Eun Ji menangis di sana. Sembari mengingat kenangan yang pernah ia ukit bersama sahabatnya itu. Sama halnya dengan Ji Won, ia juga takkan melupakan gadis itu sedetik pun.

*** ***

  Sebenarnya, ia tak punya semangat untuk sekolah hari ini. Tapi, apa boleh buat, dia sudah kelas tiga dan sebentar lagi akan ada ujian akhir semester pertama. Jadi, dengan terpaksa ia harus pergi sekolah walau masih ada rasa sedih karena hal kemarin.

"Masih sedih ya?" tanya Chan Yeol pada Eun Ji yang mereka sedang berada di dalam bis. Duduk bersama.

"Begitulah.. " jawab Eun Ji seadanya.

"Jangan terlalu dipikirkan. Semua ini juga demi dirimu. Ambil positifnya saja." ujar Chan Yeol yang mengerti bagaimana perasaan Eun Ji sekarang ini.

"Aku tak pernah mengira jalan ini yang akan ia ambil. Haruskah ia pergi?"

"Jika dia juga merasa baik karena keputusan ini, mau bagaimana lagi?"

When I Love You | ChanJi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang